BAB 19 MENGHINDAR

1.2K 375 13
                                    


Ucapan pak Bayu semalam malah membuatku takut. Dia itu aneh, suka menggodaku dengan mengatakan ingin tanggung jawablah, ingin menikahikulah dan sebagainya tapi aku tahu dia hanya bercanda. Tidak mungkin juga seorang Bayu suka denganku. Ah siapa aku ini? Dari pertama melihat saja dia sudah tidak suka kepadaku.

"Kamu kenapa menghindar dariku?"

"Astaga, Bapak..."

Aku benar-benar terkejut kali ini saat Pak Bayu tiba-tiba berdiri tepat di depanku persis. Ini aku baru saja keluar dari toilet. Siang ini, setelah makan di kantin, aku memang berpamitan kepada teman-teman untuk ke toilet sementara yang lainnya sudah kembali ke kubikel mereka.

"Kamu beneran nggak mau ngomong sama aku?"

Ah, hari ini aku memang sedikit menghindar. Saat Pak Bayu memintaku untuk menemaninya bertemu dengan penulis, aku mengatakan masih pusing dan minta digantikan sama yang lain saja. Lagipula itu si Mita ingin menempel terus kepada Pak bayu.

"Ini udah ngomong. Bapak, nanti gosip..."

"Biarin."

Tiba-tiba Pak Bayu kini sudah menarikku untuk melangkah. Tentu saja aku tidak ingin ada yang melihat. Aku menolak untuk digandeng oleh Pak Bayu, tapi sayang genggamannya begitu erat sehingga membuat aku malah terlihat memberontak.

"Pak..."

"Mita..."

Astaga.

Kami sampai di depan Mita yang ternyata sedang berdiri di depan pintu kantor. Dia tampak mengernyitkan kening saat melihatku dan Pak Bayu. Apalagi posisi Pak Bayu yang menggenggam jemariku dengan erat.

"Eh, Pak saya sudah..."

"Aku dan Nazwa sudah mau menikah. Jadi kamu nggak perlu lagi ngikutin aku terus."

Hah? Mataku melebar mendengar ucapan Pak Bayu, lalu saat aku menatap Mita, dia tampak menatapku dengan sinis.

"Bapak bercanda kan? Hahaha lucu Pak, kalau mau nolak saya, nggak usah bawa-bawa Nazwa juga. Kasihan dia. Si gendut ini nggak usah masuk dalam drama Bapak. Saya nggak percaya."

Aku memejamkan mata mendengar ucapan Mita yang semakin kasar itu. Saat aku akan menjawab, tiba-tiba Pak Bayu malah kini merangkul bahuku dengan erat.

"Kamu nggak percaya silakan saja. Saya mencintai Nazwa dan kami memang akan menikah."

***** 

Aku ngumpet. Beneran.

Setelah ucapan Pak Bayu itu, Mita tampak marah dan langsung pergi dari hadapan kami. Begitupun denganku yang marah karena ucapan Pak Bayu itu. Aku tidak ingin mendengar penjelasannya saat ini. Aku memutuskan untuk ijin pulang ke kos. Dan mengurung diri di dalam kamar.

Sam juga yang ingin aku ajak curhat, hari ini ponselnya mati. Entah kenapa rasanya kok tidak nyaman mendengar Pak Bayu mengatakan itu semua. Dia tidak berbicara dulu kepadaku tapi langsung membuat pernyataan. Pasti kantor akan heboh dengan ucapannya itu.

Pak Bayu : Maaf. Aku sudah tidak tahan.

Suara pesan dari ponsel membuat aku membuka pesan dan itu yang aku terima. Pak Bayu meminta maaf.

Nazwa : Bapak sudah mempermalukan saya.

Aku memejamkan mata lagi dan berbaring tidak nyaman di atas kasur. Kenapa semuanya jadi seperti ini sih? Maunya Pak Bayu itu apa?

Pak Bayu ; Aku jujur sama kamu. Aku memang suka sama kamu. Apa itu salah?

Membaca pesannya lagi membuatku kini menghela nafas. Dia ini sedang mabuk? Kenapa malah tulisannya itu membuatku makin tidak bisa mengatakan apapun. Tidak mungkin dia yang sempurna seperti itu menyukaiku? Aku sedang tidak ingin bercanda.

Nazwa ; Maaf Pak, saya sudah punya pacar.

Akhirnya kuketikkan itu biar Pak Bayu tidak lagi mengajakku bercanda. 

Tapi jawaban itu secepat kilat masuk ke ponselku.

Pak Bayu ; Aku tetap akan maju untuk mendapatkan kamu.

Ahhh dia ini memang mabuk sepertinya.

BERSAMBUNG

YAH SEGINI DULU YA MAU MASAK BUAT BUKA HEHEE YUK VOTE DAN KOMENT.

OWH IYA ADA PROMO NIH BELI PDF HARI INI HANYA 100 RIBU DAPAT 3 PDF YA CUZZ KE WA 081255212887

JODOH SESUAI APLIKASI YA..Where stories live. Discover now