Hadiah Li Ranran

7K 895 172
                                    

Siang ini Gu Qingyan dan Gu Qingyin sedang berjalan-jalan ke departemen store ditemani oleh Zangyi. Mereka berdua ingin membeli hadiah ulang tahun untuk Li Ranran.

"Bibi Zangyi, kira-kira hadiah apa yang harus aku berikan kepada ibu untuk ulang tahun kali ini? " Qingyin bertanya sambil melihat-lihat sekeliling.

"Saya juga belum memiliki ide apapun nona, seperti yang anda tahu, Nyonya sudah memiliki segalanya. " Jawaban Zangyi dibenarkan oleh Qingyin.

" Jika perhiasan, ibu jarang sekali memakainya. Baju, haiiis kalau itu jangan dibahas. " Qingyin berjongkok di dekat sebuah patung manequin.

" Bagaimana dengan sepatu nona. " Zangyi ikut berjongkok di samping Qingyin.

Gu Qingyan yang menyaksikan tingkah dua orang ini langsung memutar matanya, apa yang sedang mereka lalukan. "Kirim saja mereka ke luar negri. " Qingyan berbicara lalu berjalan meninggalkan mereka berdua.

Zangyi dan Qingyin saling menoleh tidak paham dengan maksud ucapan Qingyan.

"Maksud kakak apa? " Qingyin segera mengejar kakaknya.

"Ck, kau ini kenapa bodoh sekali. " Cela Qingyan saat adiknya itu berjalan menjajarinya.

"Aku kan memang tidak tahu. " Qingyin tidak terima dengan ucapan kakaknya.

"Kirim saja ayah dan ibu pergi keluar negri. " Qingyan mengulangi ucapannya yang tadi.

"Tapi kenapa ayah dan ibu harus dikirim keluar negri? Nanti kita bagaimana jika mereka jauh? " Qingyin masih bertanya dengan polosnya.

Zangyi yang berjalan di belakang mereka mulai paham dengan maksud tuan mudanya. " Maksud tuan muda mungkin berlibur nona. "

Setelah mendengar ucapan Zangyi, air muka Qingyin segera berubah. "Maksud kakak, adalah mengirim ayah dan ibu untuk pergi berbulan madu? "

"Hum." Qingyan hanya berdehem.

"Aaaah ide yang sangat bagus kakak, kalau begitu kita bisa kirim mereka ke berlibur ketempat Grandpa Robert. " Qingyin menjentikkan jarinya.

"Kau ini, apakah tidak ada negara lain selain tempat Grandpa Robert? " Qingyan melirik adiknya dengan sinis.

"Memangnya kakak ada tempat yang lain? Lagipula kakak dan aku hanya pernah keluar negri sekali, itu juga ketempat Grandpa Robert. " Balas Qingyin dengan kesal.

"Siapa suruh kau hilang waktu disana, jadi ibu sudah tidak ingin pergi keluar negri lagi. " Qingyan mencibir adiknya lagi.

Qingyin meringis sambil mengukur kepalanya, " Aku kan hanya melihat-lihat bangunan di sekitar tempat Grandpa Robert. "

"Lalu kau tersesat. "

"Ya ya ya, sudahlah jangan membicarakan itu lagi. Jadi ayah dan ibu harus dikirim kemana? " Qingyin mengalihkan pembicaraan.

"Jepang."

"Eh, kenapa Jepang? " Tanya Qingyin dengan heran.

"Tadi pagi aku melihat berita di televisi jika sebentar lagi musim semi, jadi akan ada perayaan Hanami. "

"Apa itu Hanami? "

"Ck, kau itu bodoh sekali. " Qingyan kesal dengan adiknya.

"Aku kan memang tidak tahu, jangan mengataiku bodoh, atau aku adukan kakak ke ibu. " Qingyin mengancam kakaknya.

Qingyan melirik adiknya dengan sinis, " Dasar pengadu. "

"Hanami adalah tradisi menikmati keindahan bunga nona. " Zangyi yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan tuan dan nona mudanya ini akhirnya angkat bicara.

Istri Yang Dimanjakan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang