44. Shaoting Serigala Berbulu Kucing

7.6K 920 106
                                    


🥫🥫🥫🥫🥫

Setelah perjamuan di kediaman Jenderal Bing, nama Li Ranran langsung terkenal di antara para keluarga atas di ibukota. Apalagi banyak istri-istri pengusaha mengetahui jika pakaian yang dikenakan pasangan Bing adalah hasil karya Li Ranran.

Nyonya Liang dan yang lain dengan semangat membantu mempromosikan baju buatan Li Ranran.

Mengetahui jika rencana toko bajunya banyak dinanti, Li Ranran segera memutuskan untuk membuka tokonya. Dia memberitahu suaminya untuk menanyakan bangunan kosong di dekat rumah besar. Shaoting hanya mengangguk, karena pada kenyataannya bangunan itu sudah selesai direnovasi, dan sudah siap untuk digunakan.

Shaoting mengajak istrinya menginap dirumah besar, dengan alasan besok melihat bangunan tersebut. Dia ingin memberikan kejutan untuk istrinya.

Saat ini mereka telah berada dikamar utama, Li Ranran sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Shaoting segera mengambil alih handuknya, menggosok lembut kepala Li Ranran.

"Ranran." Panggilnya dengan lembut.

"Hmmm." Li Ranran hanya berdengung, dia sedang menikmati usapan lembut dikepalanya.

"Ranran." Panggilnya lagi, kali ini suara Shaoting sudah mulai sedikit serak.

Sebenarnya Li Ranran sudah paham kode dari Shaoting, tapi dia ingin sedikit memberikan pelajaran pada keluarga Ming lewat suaminya.

"Kenapa? Sudah aku katakan giliran kakak sudah tiba, jadi sekarang ayo tidur. " Li Ranran berpura-pura menatap datar suaminya.

"Ranran aku minta maaf, aku sudah lama tidak melakukannya. Aku sangat merindukan Ranran. " Wajah Shaoting benar-benar memelas.

Li Ranran hampir saja tidak bisa menahan tawanya, bagaimana seorang Mayor mengeluarkan ekspresi seperti ini.

Li Ranran menghela nafas, "Baiklah, tapi tidak lama, aku lelah, energiku sudah habis untuk menghadapi dua titisan siluman tadi. "

Wajah Shaoting langsung berbinar, dia langsung mengangkat istrinya, merebahkannya di ranjang. Shaoting menatap lekat wajah istrinya.

"Aku selalu mencintaimu Ranran. " Tanpa menunggu jawaban istrinya, Shaoting langsung melumat bibir istrinya.

Li Ranran membalas lumatan suaminya, dia meletakkan tangannya di leher suaminya.

Lumatan yang awalnya lembut menjadi semakin intens, tangan Shaoting sudah menyibak gaun tidur istrinya, membelai lembut paha istrinya.

"Ssshh aahhh." Desah Li Ranran, saat ciuman Shaoting telah berpindah kelehernya, meninggalkan jejak kepemilikan disana. Kulit putih Li Ranran membuat jejak yang ditinggalkan Shaoting sangat kontras, tapi hal itu justru menambah gairah Shaoting.

Shaoting melepas keatas gaun tidur istrinya, hingga nampak Li Ranran hanya menggunakan bra dan celana dalam saja.

Menciumi perut rata istrinya, kedua tangannya meremas payudara istrinya yang masih terbungkus bra berwarna putih.

"Aahhh." Tangan Li Ranran meremas rambut Shaoting.

Ciuman Shaoting telah berpindah ke payudara Li Ranran, tangannya meraih pengait bra istrinya. Segera setelah berhasil terlepas, Shaoting langsung menyambar ujung payudara istrinya secara bergantian.

"Oohhh,,, sshhh,,, aahhh. " Desahan Li Ranran terus terdengar.

Shaoting dengan sengaja terus memancing gairah istrinya, dia tidak berjanji untuk bermain sebentar. Dia sudah sangat merindukan istrinya ini, dia akan menghabiskan malam ini dengan istrinya.

Istri Yang Dimanjakan ✅Where stories live. Discover now