Kebahagiaan Ganda

7.6K 1K 171
                                    

Sore ini Li Ranran merasakan sakit pada perutnya, sebenarnya rasa sakit sudah dirasakan sejak pagi tapi semua masih bisa dia tahan.

Tapi kali ini rasa sakitnya mulai lebih intens. Shaoting sudah mengajak Li Ranran pergi kerumah sakit sejak pagi tapi ditolak. Li Ranran mengatakan jika akan tidak nyaman menunggu dirumah sakit.

"Mayor Gu, sepertinya kita harus kerumah sakit sekarang." Li Ranran mengerutkan keningnya menahan sakit. Li Ranran mulai mengatur nafasnya, supaya tetap tenang.

Entahlah, dia merasa sejak hamil pemikirannya menjadi lebih matang, tidak terburu-buru dan lebih tegas.

" Ayo-ayo kita berangkat kerumah sakit. " Shaoting langsung dengan sigap mengangkat Li Ranran menuju mobil. Awalnya Zangyi yang akan mengemudi, tapi karena semua ingin ikut kerumah sakit, jadi Li Ranran meminta Shaoting membawa mobil sendiri.

Li Ranran duduk tenang di kursi penumpang depan, dia terus-terusan mengatur nafasnya. Dahinya mulai mengeluarkan keringat halus karena  sakit yang dirasakannya. Dia menggenggam erat tangan suaminya.

Shaoting sendiri berusaha untuk tetap tenang, walau saat ini perasaannya campur aduk melihat istrinya yang sedang menahan sakit. Apalagi setelah mendengar cerita dari Nyonya Bing, bagaimana rasa sakit yang dirasakan ibu yang akan melahirkan.

" Ranran bersabar sebentar ya, kita akan segera sampai dirumah sakit. " Shaoting membiarkan istrinya menggenggam erat tangannya.

"Um." Li Ranran sudah tidak mampu berbicara.

Sun Weiwei dan Gu Lanning yang berada di kursi belakang tidak berani berbicara, dia takut mengganggu Li Ranran.

Akhirnya mereka sampai dirumah sakit, Shaoting langsung menggendong Li Ranran. Dokter Kandungan sudah menunggu di pintu rumah sakit karena mendapat telepon dari Zangyi jika nonanya akan segera melahirkan.

Shaoting meletakkan tubuh istrinya ke ranjang yang sudah disiapkan, segera ranjang didorong dengan hati-hati menuju ruang bersalin.

Sudah ada beberapa perawat yang menunggu didalam ruang bersalin. Sebelum masuk Dokter mengatakan jika keluarga perempuan yang boleh menemani di dalam.

Ibu Shaoting yang baru datang langsung mengatakan jika dia yang akan menemani menantunya. Para perawat yang melihat bagaimana sikap ibu mertua Li Ranran merasa sangat iri.

Betapa beruntung Li Ranran memiliki ibu mertua yang baik, dan suami yang tampan dan perhatian.

Shaoting dan yang lainnya menunggu diluar dengan hati yang cemas. Shaoting berdiri bersandar disamping pintu ruang bersalin. Tangannya bersendekap dan matanya terpejam, berusaha menetralkan detak jantungnya.

Dia tidak pernah merasa secemas ini, ketika menghadapi keadaan darurat dalam misi pun dia masih mampu berfikir jernih.

____***____

Setelah satu jam menunggu akhirnya terdengar suara tangis bayi, semuanya langsung bernafas lega.

Mata Shaoting langsung terbuka, tapi dia masih belum merasa lega sebelum mengetahui keadaan istrinya.

Sepuluh menit kemudia terdengar lagi suara tangis bayi, tapi kali ini suaranya lebih kencang.

"Kenapa kali ini menangisnya kencang sekali? Tapi yang tadi menangisnya cuma sebentar. " Lanning bertanya dengan heran. "Apa bayinya ada dua? "

Pertanyaan Lanning membuat yang lain mulai berfikir, mereka kemudian ingat jika perut Li Ranran memang lebih besar dibanding kehamilan normal. Mereka fikir itu karena semua gizi Li Ranran benar-benar terjamin, jadi bayinya tumbuh besar.

Istri Yang Dimanjakan ✅Where stories live. Discover now