38. Firasat Shaoting

7.3K 958 124
                                    

🍌🍌🍌🍌🍌

Dari sisi Shaoting, dia sedang sibuk memberi arahan tugas pada tentara lain. Dia merasakan perasaan yang kurang nyaman dari tadi. Ingin segera menghubungi istrinya takut terjadi sesuatu.

Tapi belum sempat dia menghubungi istrinya, telepon genggamnya sudah berbunyi terlebih dahulu. Dia melihat nama Shimin dilayar panggilan.

"Hum"

"Segera ke rumahsakit militer, cari Jiaming. Setelah itu susul aku ke markas Alpha. "

Panggilan langsung terputus, begitulah cara berkomunikasi mereka. Singkat, padat, jelas, ga ada unggah-ungguhnya😅😅

Shaoting segera membubarkan anak buahnya. Dia lalu bergegas pergi ke rumah sakit militer. Apa terjadi sesuatu pada Jiaming? Apa ini ada hubungannya dengan perasaan tidak nyaman tadi.

Sampai di rumah sakit Shaoting melihat Jiaming sudah menunggu di depan pintu masuk. Shaoting heran kenapa Jiaming malah berada disini, lalu siapa yang sakit atau terluka?

"Shaoting." Jiaming memanggil Shaoting.

"Kenapa kau disini, siapa yang sakit? "

"Nanti aku jelaskan, sekarang ikut aku kedalam dulu. " Jiaming memimpin Shaoting berjalan ke sebuah  ruangan.

Sampai di depan pintu, Jiaming segera menyuruh Shaoting masuk.

"Masuklah, aku menunggu diluar. "

Perasaan Shaoting langsung tidak enak, ketika dia membuka pintu dia melihat Dokter wanita yang sedang mengobati pasien dibantu seorang perawat.

Tapi saat melihat pasien tersebut, Shaoting langsung terkejut. Hatinya seolah terlepas, "Ranran." Serunya sambil berjalan cepat menghampiri istrinya yang sedang berbaring karena lengannya sedang dibersihkan.

"Kakak Gu. " Mata Li Ranran langsung berkaca-kaca. Daritadi dia sudah menahan diri, dan setelah melihat suaminya, dia seolah menemukan sandaran dan pelindungnya.

"Mayor Gu." Sapa dokter yang sedang mengobati Li Ranran. Perawat itu juga sedikit terpesona melihat tampilan Shaoting, tapi segera sadar jika dia sedang bekerja. "Mayor Gu" Dia iku menyapa dengan hormat.

Shaoting hanya mengangguk, saat ini dia sedang mengkhawatirkan istrinya.

Shaoting terkesiap melihat keadaan istrinya, lengannya tergores cukup dalam, lalu pipinya lebam dengan bekas darah yang belum dibersihkan. Hatinya hancur, matanya memerah. "Ranran, kenapa bisa sampai begini? " Suara Shaoting berubah serak, sedih, kawatir, marah, semua jadi satu.

Bagaimana orang yang sangat dijaganya mengalami hal ini. Ibaratnya dia tidak membiarkan seekor nyamuk menggigit istrinya, ini siapa yang sudah sangat berani membuat istrinya terluka seperti ini.

"Ssshhhh." Li Ranran mendesih kesakitan saat Shaoting meraih tangannya.

Shaoting ikut terkejut, lalu melihat punggung tangan istrinya juga memar, menoleh kearah tangan satunya yang sedang diobati dokter.

Ini bekas perkelahian. Ranranku baru saja berkelahi, dan sepertinya lebih dari satu orang. Ranranku mampu merobohkan dua orang sekaligus, jika sampai seperti ini berati dia melawan banyak orang.

Shaoting menahan mati-matian amarahnya, dia tidak ingin istrinya melihat sosok lain didirinya.

"Apa yang terjadi Ranran? " Tanya Shaoting lembut, dia merapikan rambut istrinya yang berantakan.

Istri Yang Dimanjakan ✅Where stories live. Discover now