31. Shaoting di Hukum

8.6K 968 232
                                    

PLAK

Komandan Jing langsung menampar putrinya.

"Aaaah." Jing Laoyin memegang pipinya.

Komandan Jing benar-benar marah dan malu. Dia merasa kehilangan harga diri di depan anak buahnya karena ulah Jing Laoyin.

Dan apa tadi, Shaoting akan menjadi Mayor Jenderal? Bukankah itu artinya Shaoting sudah tidak berada dibawah kendalinya.

"Puas kau Laoyin? Kau sudah membuatku malu. " Teriak Komandan Jing, dia rasanya ingin mencekik putrinya ini.

"Pergilah, renungkan kesalahanmu. Setelah hari ini jangan harap kau masih bisa berbuat seenaknya. Aku akan menyita semua fasilitasmu. " Komandan Jing mengusir Jing Laoyin, saat ini dia sudah sangat pusing.

Jing Laoyin keluar dari ruangan ayahnya dengan ketakutan, dia tidak menyangka jika akan seperti ini. Dia semakin membenci Li Ranran, karena dia, kakak Gu-nya mengancamnya. Karena dia, ayahnya marah.

Aku akan menghancurkanmu. Batin Jing Laoyin penuh amarah. Aku harus minta bantuan ibu, hanya ibu yang bisa membantuku.

Jing Laoyin segera pulang kerumahnya.

_____***_____

Dirumah, Li Ranran sudah selesai memasak dan mandi, kini dia sedang menunggu suaminya sambil menonton TV. Lalu Li Ranran mendengar suara mobil Shaoting didepan rumah.


Pintu dibuka dengan terburu-buru, terlihat Shaoting berjalan cepat menghampiri Li Ranran.

"Ranran, apa kamu baik-baik saja, apakah orang itu menyakitimu? " Shaoting memeriksa seluruh tubuh istrinya, Shaoting tidak ingin menyebut nama Jing Laoyin.

Li Ranran awalnya kaget dan bingung kenapa Shaoting tiba-tiba seperti ini. Ternyata ini karena kejadian siang tadi. Li Ranran langsung menunjukkan wajah murung.

"Aku tidak apa-apa. " Jawab Li Ranran datar.

"Ranran aku minta maaf, karena aku, Ranran diganggu. " Shaoting memegang kedua tangan istrinya, menciuminya berkali-kali.

Sesungguhnya Li Ranran tidak marah sama sekali. Bagaimanapun suaminya ini memiliki pesona yang tidak dapat diabaikan.

Baru dua hari di ibukota dia sudah bertemu penggemar suaminya dengan wujud siluman kecoa, entahlah nanti dia akan bertemu dengan siluman apa lagi.

"Sudah aku katakan, aku baik-baik saja. Kakak kawatirkan saja kekasih kakak itu. " Li Ranran berkata sambil tersenyum dangkal.

"Ranran aku bersumpah demi apapun didunia ini, aku tidak mengenalnya sama sekali. Hanya Ibu, kamu dan Lanning, wanita yang ada dihidupku." Shaoting meletakkan tangan Li Ranran di atas kepalanya.

Li Ranran tahu jika apa yang diucapkan suaminya ini adalah kebenaran. Dia menahan diri untuk memeluk suaminya ini.

"Huuumm." Li Ranran menarik tangannya, "Ayo makan malam dulu, nanti makanannya dingin. " Li Ranran berjalan mendahului suaminya menuju meja makan.

Shaoting mengira jika istrinya masih marah. Dia hanya menghela nafas.

Mereka makan dalam diam, Shaoting berkali-kali mencoba berbicara dengan Li Ranran. Tapi Li Ranran hanya menjawab seperlunya.

Sebenarnya Li Ranran sendiri juga ingin bercerita banyak hal, tentang dia sudah berkenalan dengan para tetangga disini. Hanya saja dia masih ingin mengerjai suaminya.

Istri Yang Dimanjakan ✅Where stories live. Discover now