19. Sebentar Lagi

8.7K 969 18
                                    

Pagi-pagi sekali Shaoting sudah datang kerumah Li Ranran. Dia berniat mengajak Li Ranran ke kabupaten untuk mendapatkan sertifikat.

Sebenarnya cukup ke komune saja, tapi Shaoting ingin menghabiskan banyak waktu dengan Li Ranran.

"Saudara Haoran, aku berniat mengajak Ranran untuk mendapatkan sertifikat. "

"Ya berangkatlah, hati hati saat berkendara. " Li Haoran menepuk pundak Shaoting.

Karena akan pergi untuk mendapatkan sertifikat, Li Ranran berdandan rapi. Dia ingin mengimbangi Shaoting yang memakai baju militer. Dia memakai gaun polos berwarna pastel.

Shaoting tidak berkedip ketika melihat Li Ranran. Rasanya dia ingin mengurungnya.

Sun Weiwei yang membantu Li Ranran terkekeh melihat respon Shaoting.

"Cepat berangkat, hari semakin siang." Suruh Sun Weiwei.

"Kami pergi kak. " Pamit Li Ranran.

Segera mereka berangkat pergi.

Dalam perjalanan Shaoting terus menggenggam tangan Li Ranran.

"Ranran, aku sangat merindukanmu. " Shaoting menciumi tangan Li Ranran.

Li Ranran hanya tersipu, dia juga sangat merindukan pria ini. Dia sangat ingin memeluk dan menghirup aromanya.

"Ranran."

"Iya."

"Ranran."

"Iya kak. "

"Ranran, Ranran, Ranran. " Panggil Shaoting berulang-ulang.

"Kakak Gu, kau menggodaku." Li Ranran memberengut kesal.

Shaoting tertawa, dia mencium dan menghirup aroma tangan gadisnya ini. "Ranran rasanya aku tidak sabar untuk memakanmu. "

"Kakak Gu, kau mengerikan. Dagingku sedikit. " Li Ranran mendelik kearah Shaoting. Dia tersipu, memahami maksud Shaoting.

"Apa Ranran takut padaku? "

"Tidak, aku percaya padamu kak. " Jawab Li Ranran sambil menunduk malu.

Mendengar jawaban Li Ranran, darah Shaoting berdesir. Jika tidak takut merusak dandanan gadisnya ini. Mungkin Shaoting sudah menciumnya.

Setelah 2 jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di kabupaten. Mereka segera pergi ke kantor pencatatan sipil. Mereka lalu berfoto dengan tema militer.

Tukang foto kagum dengan fisual keduanya. Li Ranran meminta untuk dicetak menjadi 3. Li Ranran akan menyimpan satu fotonya, sisanya akan diberikan pada kakak dan mertuanya.

Gu Shaoting berkata akan mengambil hasil fotonya setelah tiga hari.

Setelah mendapat sertifikat, Shaoting menampakkan wajah bahagia. Dia seolah telah mendapatkan harta karun. Li Ranran sendiri senang melihat reaksi pria yang sudah resmi menjadi suaminya ini.

Shaoting lalu mengajak Li Ranran berbelanja di departemen store. Tapi sebelum itu Li Ranran meminta Shaoting berganti baju biasa, dia tidak nyaman saat prianya menjadi sorotan banyak orang.

Li Ranran sebenarnya sedikit trauma berbelanja dengan Shaoting. Bagaimana tidak, jika dituruti semua akan dibeli oleh pria ini 😅😅😅

Akhirnya Li Ranran meminta Shaoting untuk membeli sedikit barang saja. Li Ranran hanya membeli 2 setel pakaian.

"Ranran apakah ini tidak kurang? " Shaoting kawatir jika gadisnya ini sungkan padanya.

"Baju yang terakhir kakak belikan di komune belum kupakai semua, lalu kain yang kakak bawakan juga masih banyak yang belum kujahit Kak. "

Istri Yang Dimanjakan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang