bab 6 | masalah

15 14 4
                                    

"Serius Lo!? Kalo ditolak gimana?"

"Siapa takut, seorang Angkasa tidak akan pernah putus asa sebelum finish"

"Gegayaan Lo bilang gitu, sih Febby lihat, nangis Lo dipojokan!"

"Engga akan, kalo dia gamau sama gue. Gue udah gabisa paksain lagi itu udah kehendak dia sendiri, dan kalo gue udah berhenti perjuangin dia tandanya gue juga berhenti menyukai nya"

"Sok iye sekali Maemunah, mentang-mentang ada sih anak baru udah berani berpaling yaa"

Angjasa pun menggerakkan kedua alisnya naik-turun "yoay... Kesempatan gaboleh terlewatkan"

"Dasar playboy loh"

"Hahaha iri bilang bos"

"Najisin, iri sama Lo!? Nauzubillah"

"Kampret lah pake nyebut segala, akui aja kalo sahabat Lo ini memang ganteng nya nyata, dan Lo pada iri kan karena cuman gue yang ganteng disini"

"Ditolak , gue ketawaiin dengan keras"ujar bian secara tiba-tiba.

Ramzi pun ikut buka suara "ditolak, gue rebut"

"Di tolak, traktir gak sih" robby pun ikut buka suara, namun ia tak ingin rugi maka ia membuat Angkasa tertantang, yang bagaimana pun jika sahabatnya di tolak ia bisa makan gratis sambil meresapi kesedihan dari sahabatnya itu.

"Siip, tapi kalau gue ajak jalan terus dia nolak gue sebanyak 3kali. Lo semua gue traktir"

"Gue bilangin bunda Novi ah, anaknya buka ajang taruhan buat Deket sama cewe" ledek Robby

Angkasa memutar matanya malas "bacot, ikut nikmati juga pastinya Lo!"

"Hahaha apaitu bayar? Gue free number one bro"

••••

Angkasa dan kawan-kawan. baru saja keluar dari kelasnya, mereka semua berjalan bersama menuju parkiran yang dimana masing-masing kendaraan mereka tersimpan rapih.

Dilorong-lorong banyaknya murid sekolah yang berlalu - lalang tiba-tiba langkahnya terhenti ketika mereka sudah memasuki depan sekolah.

Bian menyipitkan kedua matanya, memastikan bahwa yang baru saja mereka lihat tidak salah.

Angkasa juga tercenga melihat aksi yang baru saja ia lihat secara nyata. Robby, lelaki itu pun ikut kaget ketika bertemu perempuan yang dari tadi mereka bicarakan sepanjang waktu istirahat kini malah bertengkar dengan perempuan yang mereka hindari.

Kini yang mereka lihat adalah hal yang sangat langka, yang mereka tahu Dona dkk tidak bisa ditandingi oleh siapapun, bahkan siapapun tidak ada yang berani menyenggol mereka.

Dan apa yang hari ini mereka lihat? Pertingkaian yang sangat sangat jarang mereka lihat selain pembulyan, kali ini mereka lihat perempuan kaku yang sedang membela diri.

Tidak ada siapapun yang berani memisahkan, selain ingin melihat alur kemenangannya, mereka juga dihebohkan dengan Azzuri sih notabene anak baru itu yang seakan tidak ada takutnya dengan geng mereka.

Sangat menakjubkan.

Diposisi lain, ada seseorang yang memperhatikan dengan perasaan yang berkecamuk.

"JANGAN GANGGU GUE BRENGSEK!" Teriak perempuan itu dengan penuh kemarahan.

Sedangkan gadis lainnya bukan berhenti malah terus memancing keributan kembali "DASAR JALANG! SOK CANTIK, BELAGU LO!"

"GUE CANTIK KARENA ITU NYATA, LO CANTIK KARENA DUIT OM-OM BANGSAT!!"

"Ngelunjak! Lo masih baru disini gausah banyak tingkah"balas dona

"Gue diem dari tadi! Lo yang nyari masalah sama gue dasar anak monyet!"

"WHAT!? Sih jalang bener-bener bikin kesabaran gue menipis. sialan!" Kesal Dinda.

"APA!? GUE GATAKUT SAMA REMPAHAN KAYAK KALIAN YAK!"

Srettt

kini, bukan mempelerai Siti dan Zana malah ikut dalam keributan tersebut, Siti menarik rambut Azzuri cukup keras hingga rambut perempuan itu terlepas dari akarnya.

"ARGHH anjing rambut gue!"

"Rasain! Ini hukuman karena Lo ngelawan sama kita!"

"Lepasin bangsat, rambut gue ahh awhsss"

Bukan dilepas, Dona dan Dinda membuatnya semakin keras hingga sang empu berteriak kesakitan.

Kelima lelaki yang sedari tadi hanya numpang lewat saja kini menjadi tontonan bagi mereka, bukan membantu pisahin mereka malah serius dengan drama yang baru saja ia dapat secara gratis.

"Kalian punya masalah apa sih sama gue hah!? Gue baru 7 jam disekolah ini, dan Lo semua udah bikin fisik gue rusak bangsat!"

"Baguslah, biar semua orang tau kalo lo itu cewe yang gak beruntung bisa sekolah disini"

Mata azzuri sudah memerah, dadanya naik turun dan tangannya sudah dipenuhi beberapa goresan cakaran karena ulah Dona. Azzuri menahan semuanya, dia tidak ingin mereka mengetahui seberapa kejam dirinya jika ia membalasnya.

Azzuri menarik nafasnya dalam-dalam, memejamkan matanya kini ia sedang mengontrol dirinya.

"lepasin tangan Lo berdua dari rambut gue, gue gak akan aduin ini ke guru. Please lepasin" ujar azzuri mencoba memohon dengan nada lirih.

"Hah apa Lo bilang? Lepasin? Gaakan" kekeh Dona

"Awhhh please lepasin tangan gue"

cowo itu berjalan dengan langkah panjangnya, sedikit geram dan kesal dengan pertingkaian yang bahkan dirinya tidak tahu asal usul mulanya. kakinya melangkah cepat menuju pertikaian itu.

Perempuan yang baru saja ia tonton-kan aksinya, sesampainya itu ia menarik lengan Dona secara kasar.

"Apaansih" kesal Dona.

Anyoeng🤚

Silahkan komen ygy😌

ANGKASAZZURI Место, где живут истории. Откройте их для себя