Jeruk

14 3 1
                                    

Beberapa menit setelah itu hanya terjadi obrolan ringan diantara mereka. Sebelum akhirnya pertanyaan Digo mulai mengubah arah topik menjadi lebih serius.

"Jadi rencana kalian setelah ini apa?" tanya Digo.

Dirga mengernyit. "Kamu bukan orang yang dikirim keluargaku 'kan?"

"Ah, begitu ya. Jadi kamu kabur?" Seolah hanya dengan melihat ekspresi Dirga, orang ini sudah langsung mengerti.

"Ya kurang lebih begitulah ... Kenapa kita tidak berkenalan dulu?" Dirga mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. "Dirga Satya, salam kenal."

"Oh, wow. Saya Digo Retmandani ... ngomomg-ngomong nama depan kita sama." Digo membalas jabatan tangan itu, disertai senyumannya.

Dirga terkekeh kecil. "Benar juga. Ini, sangat kebetulan."

Stela datang bersama satu pelayan lain, tangannya membawa nampan stainless yang ukurannya cukup besar. Di sana terdapat dua piring yang disusun rapi di atasnya. Dia dibantu pelayan wanita lain, yang ikut membawakan pesanan Digo.

"Maaf membuat kalian menunggu." Stela menyajikan pesanan mereka bertiga di atas meja.

"Makasih ya," ujar Luna.

"Minumannya sudah?" tanya Stela lagi.

"Sudah tadi," sambung Digo.

Luna memegangi tangan Stela yang hendak pergi. "Temani aku."

"Eh? Iya deh." Nampan tadi diberikan kepada pelayan wanita yang datang bersamanya. "Hehe, makasih."

"Ngapain berdiri di sana, Luna suruh temenmu duduk," ucap Dirga.

"Kalau begitu, permisi." Stela duduk di sebelah Luna, dan bergabung bersama mereka semua.

"Nah, gitu 'kan lebih enak dilihat. Duh, kamu belum ada makanan, pesen sana," ucap Dirga.

Stela menggelengkan kepalanya. "Engga usah gak papa kok, lagian masih kenyang aku."

Digo menghela napas sebentar. "Di sini nggak ada istilah split bill jangan khawatir. Kami yang bayar."

"Lagian ya, dua cowo di depan kita ini dompetnya tebel," bisik Luna.

"Dasar. Tapi aku udah nyoba semua menunya." Stela tertawa. "Beneran deh, asli. Aku lagi gak pengen makan juga."

Luna menatapnya sebentar. "Kalau begitu, kami makan dulu ya?"

"Iya, silakan," ucap Stela.

*********

"Kok bau jeruk, ya?" ujar Dirga disela  makan mereka.

"Jeruk? Aku enggak bau tuh," ucap Luna.

"Bau dari mana?" tanya Digo yang  merasa sependapat dengan Luna.

"Stela bukannya merk pengharum ruangan? Terus baunya yang jeruk itu paling bikin mual, apalagi di mobil,"

"Lah,"

THE END?Where stories live. Discover now