VAREN-22

5.5K 164 4
                                    


Happy reading ❤️



Varen tersadar ia mengucek matanya kemudian melihat sekeliling mata tajam nya menatap sosok yang tersenyum miring di depannya.

"Apa yang Lo rencanain?" tanya Varen dengan mata tajam nya. Kemudian Cakra, Rama, dan Madava membuka mata mereka sambil melenguh khas orang bangun tidur.

"Anjing! Gue pas tidur tadi mimpi nyolong kolor tetangga, bangsat!" cetus Rama membuat mereka semua menatapnya dengan aneh. Merasa di tatap aneh dengan mereka Rama pun menyengir, "E-ehh, sorry.." ucap nya.

"Lo emang goblok Ya, Ren? Bisa-bisanya Lo santay, emang Lo gak khawatir sama bini Lo?" ucap seorang itu dengan tawa remeh.

Varen melirik arlojinya pukul 03:45 ia segera bangkit tanpa sepatah kata kemudian pergi begitu saja meninggalkan ketiga temannya, mengendarai mobil dengan kencang.

Sesampainya di rumah, ia dibuat terkejut dengan keadaan rumah nya sekarang ia segera ke dalam mencari Aca sambil menahan tangis melihat tidak ada Aca di dalam kamar ia segera keluar kembali, kemudian mengambil bingkai foto pernikahan Aca dan diri nya.

"Mas Varen... Kak Aca udah di bawa ke rumah sakit," ucap bapak-bapak yang sempat menolong.

"Rumah sakit mana Pak?" tanya Varen.

"Lentera Mas.." Varen segera menuju rumah sakit dengan melaju kencang tanpa memperdulikan pengendara yang lainnya karna hari sudah mulai pagi.

Setibanya di rumah sakit Varen segera masuk ke dalam UGD kemudian bertanya kepada suster, "Sus, korban kebakaran, Dimana?!" tanya nya tergesa-gesa.

"Oh, Mas keluarga nya?"

Varen mengangguk, "Saya suami nya." jawabnya.

"Yang sabar Ya Mas.. korban kebakaran itu meninggal dunia pukul 02:37 tadi,"  Varen terkejut bukan main ia meluruhkan pundaknya kemudian duduk di salah satu kursi dengan menatap kosong ke depan.

"Sya... Lo bilang gak bakal tinggalin Gue lagi," lirihnya kemudian meneteskan air mata.

Varen mengepalkan tangannya emosional lelaki itu sangat buruk saat ini, "ARGHHHH!!!" teriakan kencang itu memenuhi area UGD.

"Dek, ini bukan rumah sakit jiwa.." timpal ibu-ibu.

"Dimana jasad istri saya?" tanya Varen.

"Di ruang mayat, Mas. Ya kali saya kantongin," suster tersebut tertawa kecil.

Baru saja ingin melangkah ke kamar jenazah, suara seseorang menghentikan langkah nya, "Varen.." ucap Liona kemudian mendekati anak nya

"Ma.. Aca Ma.." lirih Varen kemudian menangis.

"Yang sabar, Ren.." timpal Skala.

"Aca meninggal Ma.. Aca tinggalin Varen," ucap Varen membuat kedua orangtuanya bingung.

"Maksud kamu apa, Ren?" tanya Liona.

"Aca dari tadi sama kita, dia lagi di ruangan tuh sama Varel.." tangis Varen seketika terhenti ketika mendengar perkataan Liona.

VAREN || ENDWhere stories live. Discover now