16- SS: Vip Class

2.3K 458 199
                                    

Happy Reading

Summer kembali memeriksa panas di dahi Newa. Lalu, dia meletakkan punggung tanggannya di dahinya. Hal itu membuat Newa tersenyum sayu.

"Itu ada termometer, kenapa pakek tangan lo bego?"

Summer mendesis. Tapi dia tetap mengambil termometer itu dan memasukkannya ke dalam mulut Newa. Tidak lama, Summer mengeluarkannya lagi dari mulut Newa.

"37.9 derajat celcius, udah turun sedikit!"

"Lo harus banyak istirahat dan makan-makanan yang sehat!"

"Iya, makasih lo udah mau jagain gue."

Summer merasa bingung, sekaligus gugup karena tidak biasanya sepupunya ini mengucapkan kalimat seperti itu.

"Iya! Tapi cepat sembuh, nyusahin tahu nggak. Kalau Mama tahu, dia bisa marah ke gue, karena nggak ngomongin ini sama dia. Apa lagi Opa, gue nggak mau sampai dimarahin sama mereka."

"Tapi lo juga nggak mau kan, kalau gue sakit?"

Summer hanya bergumam.

Newa kembali tersenyum. "Kalau boleh tahu, kenapa lo takut banget sama Opa? Opa baik tahu!"

"Baik sih dia. Tapi sama gue nggak. Dia kayaknya nggak suka sama gue, mungkin karena gue bodoh. Beda sama cucu-cucu dia yang lain, apa lagi elo! Dia ... juga pernah hukum gue."

"Hukum gimana?"

"Waktu nilai raport gue banyak merahnya. Papa sama Mama lagi di luar negri, Kak Leo pergi liburan bareng teman-temannya, Sakha ya biasa, dia sama lo. Oma juga lagi di luar kota. Nggak ada yang nolongin gue. Dia suruh gue berdiri di sudut ruang kerjanya."

"Cuma itu, berdiri doang kan?"

"Cuma? 5 jam setan!"

Rasanya Summer ingin memukul kepala Newa saat ini, jika tidak mengingat, gadis ini sedang sakit.

"5 jam? Kok Opa gitu? Kak Alana sama Amanda aja yang suka usilin gue nggak pernah dihukum segitunya sama dia."

"Iya, tapi lo buat dua kakak lo tinggal di Aussie selama 3 tahun!"

Newa menyengir. "Itu beda cerita, mereka udah kelewatan."

"Ya udahlah, udah lama juga. Nggak perlu dibahas lagi."

"Hm. Gue tidur dulu. Good night, Summer!"

Summer tersenyum geli dan mengangguk. Dia merapikan kembali selimut Newa.

"Good night too, Sena!"

----

Bel kamar Newa dan Summer terus berbunyi. Membuat Summer yang masih dilanda rasa kantuk, terpaksa bangun dan berjalan ke arah pintu. Tanpa melihat siapa yang datang, dia langsung membuka pintu kamar mereka.

"Kena—"

Saat seseorang langsung masuk ke kamarnya. Mata Summer langsung membulat sempurna.

"Mama?"

Tidak lama, seseorang masuk lagi.

"Sakha? Lo kok bisa ke sini? Maksud gue, lo ngapain bawa kursi roda?"

Sakha menoleh. "Seharusnya lo bilang, kalau Newa lagi sakit. Ini malah diam aja. Mama tahu dari perawat, karena lo sering bawa obat diam-diam dari sana. Mama juga pulang terburu-buru!"

SEPASANG SAYAPDonde viven las historias. Descúbrelo ahora