14- SS: Siapa Dia?

2.4K 470 45
                                    

Harap maklumi jika ada Typo.

Happy Reading

Shadow menyediakan tempat belajar di lingkungan asrama dengan sangat nyaman. Ada yang di dalam ruangan dengan penuh tanaman hijau. Di lingkungan asrama juga ada perpustkaan dengan satu lantai, yang sangat nyaman. Serta ada beberapa bangku dan meja yang dibuat melingkari pohon-pohon besar di lingkungan asrama Shadow.

Seusai pulang sekolah, ada kegiatan ekskul yang wajib diikuti oleh semua murid Shadow. Semua murid bisa memilih maksimal dua kegiatan. Tapi, ada beberapa murid yang juga sudah pulang, karena baru awal-awal kegiatan pembelajaran.

Salah satu murid yang memilih pulang ke asrama adalah Newa. Dia belum mengetahui ingin masuk kegiatan apa. Sore ini, setelah bersih-bersih, dia memilih berkeliling lingkungan asrama. Di taman belakang, ada taman bermain untuk tingkat sekolah dasar. Tapi tidak jarang para kakak-kakaknya juga ikut memainkan. Newa melihat beberapa anak-anak sedang bermain sambil belajar.

Mereka terlihat seperti anak-anak normal, pikir Newa.

"Bang Geo, ayo buat Gajah lagi!" sorak seorang anak cowok berkaca mata bulat.

Newa baru menyadari, ternyata ada seorang laki-laki remaja yang mungkin saja seumuran dengannya. Laki-laki itu tersenyum lebar ketika menatap anak-anak yang duduk di depannya. Newa masih memperhatikan, ketika laki-laki itu mulai mengambil selembar kertas origami berwarna abu-abu dan melipat-lipat kertas itu menjadi beberapa bentuk. Hanya butuh waktu kurang dari satu menit, seekor gajah dari kertas origami terbentuk. Hingga sorak anak-anak terdengar gembira.

"Bang Geometri hebat!" anak laki-laki bertubuh gempal mengacungkan jempol.

"Oh, namanya Geometri!" gumam Newa.

"Geometri Arsa Tenggara, kelas 12!"

Newa menoleh, ada Renjana yang kini tengah menatap laki-laki yang bernama Geometri itu. Menurut Newa, wajar saja Renjana mengenal banyak orang di sekolah ini. Tapi, yang Newa pikirkan saat ini, sejak kapan gadis ini ada di sampingnya.

"Nggak usah ngelihatin gue. Kita punya tugas pratikum bareng!"

Newa mendengus, dia malas harus bersikap ramah pada Renjana yang menurutnya sangat menyebalkan dan sombong.

"Malam aja, gue malas sekarang!"

Renjana menoleh. "Gue nggak bisa malam."

"Kenapa?"

"Bukan urusan lo!"

"Bukan itu. Kenapa harus lo yang ngatur? Harusnya kesepakatan berdua."

Renjana tersenyum sinis. "Oh, jadi lo nggak mau? Oke, gue kerjain sendiri. Jangan salahin gue, kalau Mrs. Elena bakal marah sama lo. Karena lo nggak mau dengarin gue!"

Setelah mengucapkan kalimat yang sepertinya bukan ancaman. Renjana mulai melangkah pergi melewati Newa. Membuat Newa mengepalkan kedua tangannya karena kesal.

"Oke, tunggu! Gue mau ke kamar dulu!"

Newa segera pergi dengan perasaan kesalnya.

"Nanti gue mau curhat sama Sakha. Tuh anak, pakek mau survey ekskul yang cocok buat dia lagi. Mana Kencana juga ikut-ikutan. Kan gue jadi sendirian." Newa terus mengomel sepanjang jalan ingin menuju asramanya.

Tapi, sebelum dia memasuki pintu Golden Dorm. Dia melihat pemandangan yang sangat dia tidak suka. Summer dan Matahari lagi keluar bersama. Hal itu membuat Newa memelankan langkah kakinya. Terlihat Summer yang sesekali tersenyum dan tertawa mendengar Matahari bercerita.

SEPASANG SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang