6- SS: Fakta!

2.9K 571 282
                                    

Halo bertemu kembali dengan Sepasang Sayap!

Tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen

Akan ada scene spesial di part ini!

Fyi! Beberapa part lagi akan bertemu di Shadow School!

150 Vote + 200 Komentar

Mari kita next

Happy Reading

"Kata-kata yang indah, terima kasih!"

Dania semakin tidak mengerti, dia pikir yang ada di depannya saat ini bukanlah manusia. Ke mana Newa yang dia kenal selama tiga tahun ini. Seolah di depannya sekarang adalah orang asing.

Newa pun tidak peduli dengan ketakutan dari Dania. Dia mendekati Dania, menumpukan kedua telapak tangannya di pegangan kursi. Hingga mata mereka saling bertemu satu sama lain.

"So, kenapa lo masukin barang itu ke tas gue? Hm? Jawab yang jujur Dania, karena gue bisa melakukan hal yang lebih indah daripada ini."

Bukan jawaban yang Newa dapatkan, melainkan Dania meludahi wajahnya. Newa cukup terkejut, hingga ekspresinya terlihat sangat marah. Hal itu membuat Dania menyesal memancing emosi Dania.

Plak! Satu tamparan dari Newa Dania dapatkan. Cukup sakit.

"Ternyata lo nggak bisa dibaikin. Oke! Kalau gitu, lihat box hitam itu!"

Dania melakukan apa yang diperintahkan. Di sini memang ada sebuah meja dengan burble berat 3 kilogram dan sebuah kotak yang ditutup kain hitam.

"Itu ular!"

Mata Dania membulat.

"Ular itu masih ada bisanya. Kalau gue lepasin, dia akan cari lo. Kebetulan dia belum dikasih makan. Peliharaan baru gue, tiga jam yang lalu."

"Lo mau bunuh gue? Ini sama dengan pembunuhan berencana, jangan gila Newa!" teriak Dania.

"Keren juga! Pem-bu-nu-han! Tuntutan yang bagus. Tapi, gue yakin orang tua lo nggak akan berani nuntut gue. Karena mereka nggak pernah sayang sama lo. Secara lo cuma anak pungut yang mereka ambil untuk menjaga anak-anak mereka yang masih kecil. Benar begitu Dania?"

Dania–gadis itu membeku mendengar ucapan Newa. "Lo... tahu dari mana?"

Newa berbalik arah, mengeluarkan sebuah tisu basah dan membersihkan wajahnya.

"Gue tahu banyak hal." Newa berbalik dan kembali menatap Dania. "Lo menggunakan narkoba karena frustasi, keluarga lo nggak pernah menganggap lo!"

"Aaargh!!" Dania memberontak. "Gue benci lo, Sena! Tuhan itu nggak adil. Dia kasih lo kesempurnaan. Sedangkan gue nggak. Sahabat? Selama ini gue yakin, lo nggak pernah anggap gue dan Hera sebagai sahabat lo! Kita cuma jadi dayang-dayang lo. Dan benda itu ada di tas lo, karena gue mau tunjukin ke lo. Nggak segala hal baik ada di pihak lo! Dan sekarang gue tahu, kalau lo itu nggak waras!"

Newa mendecak. "Padahal tadi gue udah terharu dengan curahan hati seorang Dania. Tapi, nggak jadi karena kalimat terakhir lo yang terlalu mengesankan."

Newa terlalu santai dan tenang, untuk Dania yang sudah ketakutan.

"Lepasin gue!"

"Oke! Tapi, lo harus buat video pernyataan dulu. Kalau gue nggak salah!"

"Nggak mau!"

Newa mengangguk-angguk kecil. "Ya udah, kalau nggak mau! Bentar lagi juga keluarga gue pasti tahu. Siapa yang udah fitnah gue. Dan setelah mereka tahu itu lo, berkas-berkas lo untuk daftar SMA di Tree akan dibatalkan. Selamat mencari sekolah baru Dania!"

SEPASANG SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang