Meneguk ludahnya kasar, Alya terpaksa harus menuruti laki-laki ini.

Mulai berjinjit, Alya dengan mata tertutup mengecup bibir Cleo. Di mana sang empu mulai menyunggingkan senyum menyeringai nya.

Merasa sudah cukup Alya hendak menjauhkan wajahnya. Namun sebelum itu tangan Cleo sudah lebih dulu menahan tengkuk nya, kembali mengecap lebih dalam bibir Alya yang hanya sekedar menempel di bibirnya sedari tadi.

Setelah sekitar tiga menit, Cleo mulai melepaskan ciuman nya. Mengusap lembut bibir gadisnya yang terlihat sedikit bengkak.

"udah kan syaratnya?" Tanya Alya yang menatap gelengan dari sang empu.

"Itu bukan syaratnya, itu hanya kunci untuk mendapatkan syarat sebenarnya."

"Dasar brengs---"

Hampir aja gue keceplosan. Batin Alya membekap mulut laknatnya yang akan membuat ia dalam bencana besar.

Menaikan alisnya. Cleo menatap intens gadisnya yang sudah membekap mulutnya sendiri.

•••

Menatap pemandangan laut yang indah dengan matahari yang akan terbenam membuat Alya tak melepas pandangan nya. Hingga sebuah tangan kekar milik seseorang membuat Alya menoleh, di mana ia mendapati Devan lah pelakunya.

"Lihat apa hmm?" Tanya Devan membenamkan kepalanya di ceruk leher sang gadis.

"Lihat matahari terbenam" jawab Alya sedikit rileks. Karna yang memeluknya adalah Devan, laki-laki lembut yang memang memiliki tampang sangar.

Awalnya Alya pikir Devan lah yang paling menyeramkan, karna awal mereka bertemu. Devan terkesan cuek dan dingin, namun semakin lama mengenal Devan. Ia sekarang tau jika Devan tak seburuk ketiga teman nya, yang selalu melarang Alya untuk ke manapun yang Alya mau.

Tapi itu berbeda dari Devan, ia akan mengijinkan nya pergi. Asal Alya tak mematikan sambungan telpon dari laki-laki itu, yang katanya agar bisa memantau aktifitas Alya.

"Kamu lebih indah dari pada matahari itu Queen," bisik Devan dengan suara beratnya.

"Apa yang kalian lihat dari aku bahkan tak seindah kelihatan nya Van. Ada yang lebih indah dari aku"

"Apa itu?" Tanya Devan mengerutkan keningnya.

Ia rasanya tak ada yang lebih indah di dunia ini kecuali Queen. Karna mau di lihat dari segi manapun Queen akan tetap terlihat indah dan mengagumkan.

"Kalo di bandingkan dengan bintang, bintang lebih indah dari aku. Kalo di bandingkan dengan matahari, matahari lebih bersinar dari pada aku. Jadi aku tak seindah itu Devan," ujar Alya berusaha menjelaskan betapa buruknya ia. Betapa tak bersinarnya ia kala di sandingkan dengan mereka ber-empat.

"Itu menurut pandangan kamu. Bukan kami, kami melihat kamu lah yang paling indah dari semua hal yang kami lihat di seluruh dunia."

"Cih. Kaya orang yang keliling satu dunia aja." Decak Alya memutar bola matanya.

"Orang kaya mah bebas" sombong Devan, yang membuat Alya semakin berdecak sebal. Inilah hal yang Alya tak suka dari Devan. Laki-laki ini sangat sombong dan tengil.

Obsesi Devil'sTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon