27. Give it to me

74 10 44
                                    

Happy reading.

🍂

Kaivan berjalan memasuki sebuah gudang yang lama tak dipakai.

Para orangnya langsung menyapanya begitu melihatnya.

Mereka segera mengantar Kaivan untuk menemui orang-orang yang telah berani menyentuh Hope.

Kaivan tersenyum begitu melihat orang-orang yang telah menyentuh miliknya terikat dengan wajah babak belur.

Mereka langsung membulatkan matanya begitu melihat Kaivan. Kaivan langsung memberi perintah untuk membuka lakban yang menutupi mulut mereka.

"Udah ketakutan gitu, ini belum mulai kali" kekeh Kaivan

Tino menggeram marah. "Nyari mati lo? Cepet lepasin kita!"

Kaivan mengangkat bahunya santai. "Keluar sendiri bisa gak?"

Para preman itu langsung memohon untuk dilepaskan. Berbeda dengan Tino.

"Makanya, siapa suruh lo ganggu dia" kekeh Kaivan kembali kemudian menyuruh para orangnya untuk segera memisahkan mereka.

Mereka dipisahkan, Kaivan menatap lurus ke arah Tino yang kini berada di hadapannya.

Kaivan segera melepas jam tangannya serta jaket hitamnya.

Tino was-was, entah apa yang ingin diperbuat anak SMA itu.

"Kenapa? Kaget lihat anak SMA model beginian?" Kekeh Kaivan kemudian mendekati Tino

Bugh

Bibir Tino berdarah. Dia memberontak membuat Kaivan terkekeh geli.

"Makanya, siapa suruh otak lo itu gak dipake baik-baik dan dibiarin karatan? Emang lo pikir anak sekolahan gak bisa ngelawan orang-orang kayak lo?"

Bugh

Wajah Tino terlempar ke samping akibat tonjokan Kaivan.

"Gak usah shock gitu juga kali. Gak usah heran juga, anak sekolahan jaman sekarang emang nakutin loh om" Kaivan kembali meninju dan menendang tubuh Tino sampai terkapar.

"Anjing lo! Bocah sialan. Hobi ngerengek minta duit ke nyokap sok belagu, bangsat emang!"

Kaivan mengambil tongkat baseball yang diserahkan padanya. Kaivan menarik kerah Tino.

Raut Kaivan berubah datar. "Lo pikir bocah sialan ini gak berani bunuh lo disini sekarang?" Bisik Kaivan membuat Tino merinding.

"B-bos minta ampun aja bos"

"Iya bos, lo bisa mati disini!"

"Kita semua juga goblok!"

Kaivan melirik pada orang-orang yang besuara itu, membuat mereka semua terdiam.

Tino tersenyum sinis. "Bunuh aja! Lo pikir lo bakal lolos?"

"Bocah ingusan kek lo gak bakal lolos dari penjara. Dasar bajingan!"

The High Class Where stories live. Discover now