Aku merasa ketindihan.

Untungnya tidak berapa lama, dia bangkit, membuatku bernapas lega.

Sekali lagi, tanganku ditarik olehnya dan terasa benda empuk yang menjilatinya. Rasanya sangat menggelikan saat merasakan tanganku penuh salivanya.

Mengingatkan pada anjingku yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dia juga selalu menjilati tanganku jika sedang manja-manjanya

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Mengingatkan pada anjingku yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dia juga selalu menjilati tanganku jika sedang manja-manjanya.

Tanpa sadar aku mengelus kepalanya lembut dan menepuk-nepuknya masih dengan mata terpejam.

"Kau menyukainya, ya? Tanganmu nikmat, terima kasih sudah melunasi janjimu, cantik,"

------------

Mataku terasa sangat berat dan tidak mau terbuka, seperti ada lem yang melekatkannya.

Dengan paksaan, akhirnya dapat terbuka dan yang pertama kali ku lihat adalah kegelapan. Badanku terasa lengket dan dingin.

Tanpa sadar tanganku mencoba menarik selimut, akan tetapi tidak ada. Aku tidak ingat sejak kapan benda itu sudah terjatuh ke lantai.

Perlahan aku bangkit dan merasa sangat terkejut saat dadaku tidak tertutup apapun. Dress merah yang semalam ku pakai sudah sobek dan hanya menyisakan beberapa helai yang bahkan tidak menutupi tubuhku.

Spontan tanganku langsung menutupinya.

Melihat jam, keterkejutanku berubah dua kali lipat melihat jarum panjang menunjuk pada angka tujuh, astaga setengah jam lagi ada kuliah.

Dengan tergesa-gesa aku membereskan semua kekacauan ini dan mandi. Sepertinya benar bahwa semalam aku mimpi basah, buktinya bagian bawahku sudah banjir oleh cairanku sendiri.

Tubuhku pun berlendir dan terasa sangat tidak nyaman.

Jangan tanyakan seberapa terkejutnya aku saat mengaca, tubuhku dipenuhi oleh lebam-lebam keunguan seperti habis ditonjok seseorang.

Anehnya tidak terasa sakit sama sekali, hanya saja bercaknya sangat banyak memenuhi leher, dada, hingga perutku.

"Astaga, apa ini karena jendelaku terbuka semalaman? Banyak sekali gigitan nyamuknya, menyebalkan," keluhku dengan raut kesal.

Untung saja aku pandai menggunakan make up, bercak ini adalah hal sepele bagiku. Dengan cepat aku menutupinya dengan concealer dan bersiap-siap.

Seperti hari sial bagiku, aku lupa mencuci baju semalam. Padahal aku sudah mengingatnya kemarin, saking sibuknya aku malah langsung tertidur. Bahkan pakaian dalam pun tidak ada?!

Sudah keburu terlambat, akhirnya aku mengenakan sweater, tanpa memakai dalaman. Ya, anggap saja ini gila. Seharusnya tidak ada yang tahu, kan.

Sesampainya di tempat kuliah, aku bernapas lega masih ada beberapa menit lagi sebelum mulai pelajaran

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Sesampainya di tempat kuliah, aku bernapas lega masih ada beberapa menit lagi sebelum mulai pelajaran. Juga tidak ada yang membicarakan pakaianku, syukurlah jika tidak ada yang menyadarinya.

"Apa kau melihat tonjolannya? Dia menggoda kita, Al," ucap seseorang dengan suara yang dejavu.

Sontak aku melihat sekitar, mencari siapa yang sedang melihat ke arahku. Akan tetapi tidak ada siapapun.

Saat ini aku sedang berada di taman belakang untuk menikmati sarapan. Tempat ini memang terkenal sepi dan tidak banyak orang, karena itulah aku menyukainya.

Namun, suara-suara itu masih saja menggangguku, kemanapun ku pergi.

"Shit, kau benar, tapi dia tetap sangat cantik, Rolf. Aku bisa gila hanya dengan melihatnya dari jauh," ucap seorang laki-laki dengan mesumnya.

Mengingat semalam, sepertinya aku kenal dengan suara-suara ini.

Dengan kening mengerut, aku kembali melihat kanan kiri mencari keberadaannya. Tidak salah lagi, sudah pasti lelaki itu.

"Alex?" panggilku dengan ragu-ragu. Tiba-tiba saja terdengar suara gerusukan dari pohon, membuatku lantas mendongak.

Benar saja, ada seseorang yang sedang menggantung di sana. Wajahnya tertutupi daun, akan tetapi aku bisa melihat ekor serigalanya yang melambai di bawahnya.

"Dia mengenali kita, Rolf. Astaga aku harus bagaimana? Apa kita harus kabur?"

Tanpa sadar aku tersenyum geli mendengar ucapannya. Alex tidak tahu jika aku dapat membaca pikirannya. Lelaki itu manis sekali.

Tidak tidak, aku tidak benar-benar memujinya.

Mendengar ucapan Rolf, yang entah siapanya, membuatku tidak dapat menahan tawa lagi. Mereka berdebat dengan lucunya di hadapanku. Tubuhnya terlihat bergetar dan takut-takut untuk turun ke bawah.

"Berpura-puralah tidak terjadi apa-apa, kau tampak sangat bodoh sekarang, bisa-bisa Nat ilfeel melihatmu. Dia tidak mungkin melihat kita, kan? Ini semua salahmu jika tiba-tiba saja Nat menjauhi kita!" 

-------------

TEBAKKKK ALEX BAKAL NGAPAIN??

MASIHHH PADA NUNGGUIN GA SIHH? KOMEN YG BNYK DONGG!!

SPAM SPAM EHEHEHE

SIAPAA YG BENER ALEX GABAKAL BETAH DI KURSI? WKWKKW

PADA SUKA GAAA SAMA KARAKTER ALEX WKWKWWK BR PERTAMA KALI GUE BIKIN MC YG BAIK BAIK DI AWAL

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS YAAA

LOVE YOUUU🤍

Pet Me, I'm Your Wolf!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن