00:19

334 45 31
                                    

- 00:19 -

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

- 00:19 -

"Bisakah Anda menjauh? Saya benar-benar merasa terganggu!"

Jack kesal. Tidak di rumah sakit, tidak di rumah, Zelin terus saja mengganggunya! Bisakah perempuan jauh-jauh darinya sehari saja?

Atau pergi selamanya juga tidak masalah.

"Maaf." Hanya itu yang keluar dari bibir Zelin.

"Tolong jangan temui saya, pergi dari hidup saya!" ucap Jack dengan tatapan tajam yang tertuju pada perempuan itu.

"Enggak! Aku akan terus di sini sampe kamu sembuh," ucap Zelin keukeuh.

"Keluarlah dari kamar saya, Nona! Apa Anda tidak punya harga diri?" tanya Jack begitu pedas.

Ini betul-betul Jacksen Northern bila bersama orang yang tidak dia sukai—terlebih orang baru di hidupnya. Tatapannya selalu tajam, mulutnya pedas bila berkata. Jack tidak memikirkan sebab dari perkataannya bila terlanjur kesal.

"Jackie ...." Zelin menggelengkan kepalanya, tak menyangka Jack akan berkata begitu.

"Jika memang sudah tidak lagi bersama Tuan Muda, cari laki-laki lain saja! Jangan ganggu kehidupan saya!" ucap Jack begitu marah.

"Ganggu kehidupan kamu?" Zelin mengulangi ucapan lelaki itu.

"Ya. Sangat mengganggu. Nona bersikap seolah-olah kita adalah dua orang kekasih, padahal kita tidak memiliki hubungan apapun! Pasti Ava meninggalkan saya karena Nona!" tuduh Jack pada perempuan itu.

"Ava ninggalin kamu karena dia gak betah sama sikap kamu!" ucap Zelin tersulut emosi.

"Pencemburu! Emosian! Ava gak betah sama sikap kekanak-kanakan kamu!" imbuhnya.

"Kalau begitu kenapa Anda juga tidak pergi meninggalkan saya? Bukankah saya ini pencemburu, emosian, kekanak-kanakan, lalu kenapa Anda tetap bersikap seolah-olah kita ini adalah pasangan?" tanya Jack yang kini berjalan mendekati Zelin hingga perempuan itu mundur dan akhirnya mentok di dinding.

"Kenapa? Kenapa terus mengejar saya?" tanya Jack menatap sepasang netra Zelin yang berkaca-kaca.

"Kamu mau tau alasan aku tetap bertahan sama kamu walaupun sekarang kamu sama sekali gak inget tentang kita?" Zelin membalas tatapan itu dengan sendu.

"Gimana bisa aku pergi sedangkan dulu kamu pernah jadi rumah tempat aku pulang? Gimana bisa aku pergi sedangkan kamu satu-satunya orang yang ngajarin aku before loving someone else, love yourself? Gimana bisa aku pergi sedangkan sebelum ini kamu yang selalu jadi support system aku?" tanya Zelin membuat Jack terdiam.

"Tolong tahan emosi kamu, Jack. I know you forgot all about us, but please give me a chance to make you believe that we do have a relationship. Tolong jangan berubah terlalu cepat," lirih Zelin yang akhirnya membuat setetes air matanya jatuh begitu saja.

"Kamu terlalu cepat berubah ... aku sulit buat adaptasi sama perubahan yang kamu alami. Kamu butuh waktu untuk bener-bener sembuh, dan aku juga butuh waktu untuk bener-bener nerima kondisi kamu," ucap Zelin lagi.

Perempuan itu menundukkan wajahnya, tak mampu lagi menatap mata Jack yang kini terasa berbeda. Biasanya, lelaki itu akan menatapnya penuh cinta. Tapi sekarang tatapan itu seakan penuh kebencian. Tatapan itu membuatnya tak nyaman.

"Aku gak mau berhenti berusaha bikin kamu inget semua tentang kita meskipun itu sia-sia. Aku belum capek, jadi biarin aja ... aku juga bakalan pergi kalau emang udah waktunya," bisik Zelin yang terdengar jelas di telinga lelaki itu.

"Pernikahan kita ditunda—"

"Batalkan secepatnya," ucap Jack menyela dengan cepat.

Zelin mengangkat kepalanya dan menatap Jack tak percaya. Secepat itukah Jack memutuskan sesuatu? Bagaimana mungkin dia membatalkan pernikahan yang sudah mereka rencanakan sejak lama?

"Jackie ... kamu bilang kita akan terus sama-sama. Kita akan menikah dan punya anak—"

"Bukankah beberapa bulan lalu Nona dan Tuan Muda mengalami kecelakaan yang membuat rahim Nona diangkat? Bagaimana bisa Nona memberi saya seorang anak?"

Deg

Zelin spontan menyentuh dadanya. Ucapan Jack kali ini lebih-lebih menyakitkan dari sebelumnya. Zelin pikir ingatan Jack belum sampai di situ, ternyata dugaannya salah.

Pandangan Zelin mulai sedikit kabur karena benar-benar syok Jack berkata seperti itu. Ini menyakitkan, sungguh.

"Tapi sayangnya aku gak bisa kasih kamu anak, hahaha," ucap Zelin tertawa kecil.

Jokes sialan! Jack memaki dalam hati.

"Aku gak bermaksud," ucap Jack menatap sendu pada perempuan dalam pangkuannya itu.

Zelin berhenti tertawa, tangannya mengusap rahang tegas Jack begitu lembut. "Jack, kamu yakin mau menikah dengan perempuan yang gak bakalan bisa kasih kamu keturunan—"

"Kita bisa hidup berdua," sela Jack cepat.

"Memangnya kamu gak mau punya anak? Aku aja mau ...," cicit Zelin pelan.

"Kita bisa adopsi anak, kan? Yang penting kita bersama," ucap Jack tersenyum tipis.

Zelin terkekeh sumbang. Tatapannya begitu kecewa hingga membuat Jack sedikit merasa bersalah. Zelin bisa melupakan seribu ucapan buruk dalam bentuk apapun. Tapi Zelin begitu benci bila sudah menyangkut pautkan perihal anak.

"Kamu tau? Aku pernah bilang sama diriku sendiri, kalau kamu berubah, aku gak akan pernah percaya lagi sama yang namanya cinta. Dan sekarang aku tau ... aku tau kalau aku memang gak pantes untuk dapetin sedikit kebahagiaan dalam hidupku," ucap Zelin pelan.

"Aku gak tau, Jack ... aku gak tau kalau orang yang dulu pernah bikin aku ngerasa begitu dihargai, sekarang bikin aku gak lagi punya harga diri." Zelin menatap lelaki itu dengan sorot mata penuh kebencian.

Dengan penuh emosi, Zelin melepaskan cincin pertunangan yang tersemat di jari manisnya dan melemparkan cincin tersebut tepat di dada Jack.

"Kamu orang yang paling tau gimana sakitnya aku kalau udah bahas tentang itu, tapi hari ini kamu bener-bener nyakitin aku, Jack ... beneran. Gak ada yang lebih nyakitin dari ucapan kamu tadi. Seumur hidupku, kata-kata kamu yang paling jahat!" ucap Zelin kemudian mendorong dada Jack dan berlari meninggalkan lelaki itu yang terdiam di tempatnya.

Tatapan Jack tertuju pada cincin yang berada di dekat kakinya.

Apa benar selama ini ia keliru dan Zelin mengatakan kebenaran?

Apa dia sudah keterlaluan?





to be continued

mari bersama sampai 6 hari kedepan baby boo💜

siap menaiki kapal #JackiEyin?

bacanya jekiyin manteman💜

yuk jangan lupa masukin perpus biar ga ketinggalan updatenya💜 kalau suka sama ceritanya jangan lupa follow, vote and comment juga, ya💜

1 vote and comment = semangat aku untuk update💜

1 silent readers and hate comment = kamu setan.

Love and Job [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz