00:18

289 40 17
                                    

- 00:18 -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- 00:18 -

Mata yang telah tertutup sejak hampir satu minggu itu, kini terbuka secara perlahan. Beberapa kali dia mengerjapkan matanya guna menetralkan penglihatannya. Di detik awal ia terbangun, tak ada yang dilakukan selain bernapas dan berkedip.

Setelah belasan menit berlalu, barulah dia menoleh ke kiri tepat di mana seorang perempuan tertidur dengan posisi kepala terletak di sampingnya dan juga tangan perempuan itu menggenggam tangannya.

Jack perlahan menarik tangannya membuat Zelin segera terbangun.

"Jackie?" Senyum bahagia tak dapat Zelin tahan melihat kekasihnya terbangun.

Baru saja dia ingin memeluk sang lelaki, tapi lelaki itu memberinya penolakan dengan cara sedikit menggeser tubuhnya.

"Nona kenapa ingin memeluk saya? Tidak sopan," ucap Jack dengan tatapan datar.

"Jackie ... kamu gak mau peluk aku?" tanya Zelin dengan mata berkaca-kaca.

"Untuk apa saya memeluk Nona?" tanya Jack bingung.

Ingatan Jack kembali ke-lima tahun lalu. Di mana saat ini yang ia tahu Zelin adalah kekasihnya Gevano. Dan dia hanyalah bodyguard perempuan itu, tidak lebih. Untuk apa sang Nona meminta dipeluk olehnya?

"Jackie, aku calon istri kamu," ucap Zelin lirih.

"Apa Nona sedang bermasalah dengan Tuan Muda? Tolong keluarlah dan biarkan saya sendirian di sini," ucap Jack segera memalingkan wajahnya ketika Zelin menatapnya.

"Jackie—"

"Keluarlah, Nona."

Zelin menangis. Ternyata sikap Jack persis ketika pertama kali mereka bertemu. Dingin. Dulu, Jack tidak pernah tersenyum padanya. Bahkan ketika Gevano memerintahkan Jack untuk menjaganya selama ia bekerja, Jack nampak ogah-ogahan meski tetap menuruti perintah sang Tuan Muda.

Selama bekerja, mereka tak pernah saling menyapa karena memang seperti ada dinding tebal yang membuat mereka begitu berjarak. Setelah setahun bersama, barulah Jack mulai sedikit ramah dan berubah hangat padanya.

Lalu ... apa sekarang dia harus menunggu setahun lagi untuk mengembalikan Jackie-nya?

"Keluar!" ucap Jack sedikit menaikkan nadanya.

Zelin tersentak hingga tubuhnya bergetar dan mundur beberapa langkah. Perempuan itu menatap Jack dengan tatapan terluka sebelum berlari keluar meninggalkan laki-laki itu.

"Kamu—" Jeffrey yang baru saja membuka pintu, terkejut ketika Zelin menabraknya hingga perempuan itu hampir terjatuh.

"Kamu kenapa?" tanya Jeffrey ketika melihat Zelin menangis.

"A-aku gak papa," ucap Zelin cepat-cepat menghapus air matanya.

"Zelin, ada yang mau diceritain ke aku?" tanya Jeffrey begitu lembut.

Love and Job [END]Where stories live. Discover now