#2 Kembalinya Mantan Istri Presiden

Part 631 - 632

Tuduhan Nie Xingzhi menyebabkan semua orang tercengang lagi. Tatapan Zhao Youlin berubah keras saat dia maju selangkah dan mencibir. “Tuan Nie, Aku menghormatimu sebagai penatua, tetapi bisnis Kakakku dan iparku adalah bisnis keluarga keluarga Zhao. Tidakkah Kamu pikir Kamu melampaui batasmu dengan datang ke Kediaman Zhao dan menegur saudaraku?”

“Itu … Itu benar!” Setelah mendengar kata-kata Zhao Youlin, An Yue akhirnya bereaksi. Wajahnya memerah saat dia menatap tajam ke Nie Xingzhi. “Bagaimana Chen memperlakukanku adalah urusan kami. Apa hubungannya denganmu? Apa yang memberimu hak untuk menghukumnya?”

Dia mungkin pemalu, tapi itu hanya ketika tidak ada yang melewati batas. Lagi pula, keputusasaan bisa membuat mangsa yang terpojok melawan! Han Yichen dan An Qi selalu menjadi tombol mengamuknya. Jika ada yang berani menghina mereka, dia tidak akan melawan mereka sampai mati.

“Apa yang memberi Aku hak?” Nie Xingzhi tampak jengkel dengan ucapan mereka. Tanpa pikir panjang, dia meneriakkan sesuatu yang mengejutkan semua orang, “Aku ayahmu, itu sebabnya!”

Suara Nie Xingzhi bergema di seluruh aula, menyebabkan semua orang yang hadir tercengang lagi. Saat kesunyian yang menyesakkan menyebar ke seluruh aula, Zhao Youlin dan yang lainnya menatap Nie Xingzhi dengan tidak percaya, sementara Nie Yunfan bahkan memiliki ekspresi tercengang di wajahnya, seolah-olah dia telah melihat hantu di siang bolong.

Setelah waktu yang lama, An Yue adalah yang pertama bereaksi. Dia menatap pria di depannya tidak percaya dengan matanya yang melebar. “Tuan Nie, Apa ini lelucon? Aku seorang yatim piatu. Bagaimana Aku bisa… Bagaimana Aku bisa…?”

“Apa aku terlihat seperti sedang bercanda?” Nie Xingzhi menatap An Yue. Ada beberapa jejak pengunduran diri dan kerinduan di matanya. Dia mengulurkan tangan, mencoba memegang tangan An Yue, hanya untuk melihat An Yue menghindari tangannya dengan panik.

Tangan Nie Xingzhi membeku di tempat. Menatap An Yue, yang bersembunyi di pelukan Han Yichen dan memelototinya dengan ekspresi waspada, Nie Xingzhi merasa jantungnya telah dipukul keras oleh sesuatu saat kepahitan dengan cepat memenuhi hatinya.

Reuni yang telah lama dinanti dengan putrinya tidak seharusnya seperti ini. Bahkan jika itu bukan skenario yang tulus dengan mereka menangis dan saling berpelukan, itu pasti tidak boleh seperti ini, di mana putri yang akhirnya dia temukan sedang menatapnya dengan waspada dan memancarkan aura penolakan ke arahnya.

Han Yichen, yang memegang An Yue, bisa merasakan orang di lengannya sedikit gemetar. Dia sedikit mengernyit, dan tatapannya ke arah Nie Xingzhi menjadi lebih dingin.

“Tuan Nie, karena ini bukan lelucon, maukah kamu memberi kami penjelasan? Kenapa Kamu mengatakan bahwa Kamu adalah ayah Yue Yue? Yue Yue dan An Qi telah hidup bersama selama bertahun-tahun. Dia belum pernah mendengar bahwa dia memiliki seorang ayah.”

Nada bicara Han Yichen tidak lagi sesopan sebelumnya. Dia terus terang menunjukkan celah dalam kata-kata Nie Xingzhi dan menyindir bahwa jika dia benar-benar ayah An Yue, maka sebagai ayahnya, dia tidak pernah muncul dalam kehidupan An Yue selama bertahun-tahun, sedemikian rupa sehingga An Yue masih tidak tahu. bahwa dia benar-benar memiliki seorang ayah.

Dia belum pernah ke sana ketika An Yue menjalani kehidupan yang sulit. Sekarang kehidupan An Yue akhirnya menjadi lebih baik, dia tiba-tiba muncul. Apa yang dia coba lakukan?

Orang yang paling banyak bicara dalam hal ini adalah An Qi, yang telah tinggal bersama An Yue selama lebih dari 20 tahun. Oleh karena itu, ketika dia mendengar Han Yichen membicarakan hal ini, dia akhirnya pulih dari kebingungan mengejutkan Nie Xingzhi. Dia menggigit bibirnya dan maju selangkah. Menatap mata Nie Xingzhi, dia berkata dengan dingin, “Betul sekali. Selama bertahun-tahun Aku merawat Yue Yue, Aku belum pernah mendengar Yue Yue memiliki ayah. Jika Kamu benar-benar ayah Yue Yue, lalu Kenapa Kamu meninggalkan Yue Yue dan ibunya? Kamu meninggalkan Yue Yue di panti asuhan selama bertahun-tahun, dan sekarang, Kamu baru saja datang dan ingin bersatu kembali dengannya. Apa yang sebenarnya kamu lakukan?”