Apalagi main berdua sama lelaki, orang tuanya tidak suka dan sangat melarangnya, takut terjadi apa-apa mengingat dia seorang wanita. Awalnya Aggya kesal karena orang tuanya ini membatasi dirinya untuk pergi bersama teman, setiap mau pergi keluar bersama teman.


Ia ditanyai pergi sama siapa? Kemana saja? Ada acara apa? Pokoknya begitulah ditambah lagi ia tidak boleh keluar malam dan berpergian keluar kota kecuali orang tuanya atau ada acara seperti studytour dan lainnya.


Aggya tentu amat kesal dan pernah marah sama orang tuanya karena hal itu, cuman semakin lama ia mencoba ikhlas dan mengerti mengapa orang tuanya begitu. Aggya bersyukur mereka masih memperhatikannya dan sangat menjaganya dari dunia luar yang semakin hari semakin gelap gulita.


Sahabatnya ini tahu semuanya tentang itu dan mereka memakluminya. Tidak pula mengeceknya atau menjauhinya.


Tisa mengangguk. "Lu gimana?"


Lisna. "Gue ikut aja." Balasnya sambil mencangklong tasnya.


"Oke besok main ke rumah gue ya, jam setengah 10 semuanya udah harus di rumah gue."


Semuanya mengganguk lalu Tisa mengenggam tangan Aggya sampai sang empu terjengit kaget. "Aggya lu usahain ikut ya soalnya nggak enak kalau nggak ada lu. Mumpung liburan nih kita bisa ngumpul bareng, jadi usahain ikut ya. "


"Pokoknya semua harus ikut." Timpal Darka.


Aggya pun merasa tidak enak hati karena semua sahabatnya menunggu kehadirannya apalagi saat melihat wajah melas Tisa, ia jadi tidak tega. "Oke aku usahain nanti supaya di izinin main bareng kalian."


"Yeay," Tisa menepuk tangannya berbahagia begitupula yang lain.


****

Setelah meminta izin kepada orang tuanya Aggya diperbolehkan ikut meskipun sebelumnya harus diinterogasi terlebih dahulu, akhirnya ia mampu melaluinya dan menepati ucapannya. Aggya pergi berboncengan dengan Lisna.


Cukup memakan banyak waktu untuk sampai di rumah Tisa, Lisna memarkirkan sepeda motor scoopy-nya di halaman rumah Tisa yang begitu amat luas dan mewah secara orang tuanya tajir melintir.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mencintai Dalam DiamOn viuen les histories. Descobreix ara