one 1

1K 125 110
                                    

Di balik sunyinya malam, seorang Gadis tengah berjalan seorang diri,
Menikmati hebusan angin malam dengan sebatang rokok yang berada di tangannya, derap langkah kaki yang pelan menyusuri jalanan yang sepi.

Gadis dengan rambut panjang itu,memberhentikan langkahnya, menatap lurus rumah yang sangat amat megah, menghembuskan nafas pelan, ia buang rokok itu entah kemana, dan melanjutkan jalannya membuka pintu gerbang rumah.

PUKUL 10.00 pagi.

Gadis dengan marga kang itu, kini tengah duduk di bangku kelas duabelas
Atau di sebut kelas akhir,
Dengan paras yang dingin tatapan tajam dan wajah yang selalu datar, membuat siapa pun yang melihat gadis itu,enggan untuk hanya menatap matanya, sebab itu juga ia tidak mempunyai teman satupun.

"Matthew? jika teman teman mu sudah selesai mengerjakan soal ulangan, tolong antarkan ke kantor," ucap sang guru sebelum melangkahkan kakinya keluar dari ruangan.

"Baik bu," balas Matthew dengan ramah.

Kang Zeyin beranjak dari duduk nya,dengan langkah pelan ia menuju tepat di meja Matthew.

Zeyin menatap Matthew, lalu memberikan selembar kertas di hadapannya.

Matthew yang tengah membersihkan buku miliknya, menatap selembar kertas itu, lalu mengambilnya dengan senyum ramah.

Zeyin tidak membalas senyuman Matthew, malahan ia langsung berjalan keluar kelas. Matthew yang melihat kepergian Zeyin dari kelas hanya bisa mematung.

"Aneh, Pantesan gk ada temen," ucap Matthew kepada dirinya sendiri.

































Zeyin menatap datar orang orang yang menatap dirinya, sudah terbiasa ia seperti ini, setiap hari malahan.

Zeyin trus berjalan, hingga ia tiba di sebuah gudang yang menurut nya aman untuk berdiam diri, tidak ada gangguan di sini.

Ia berjalan menuju kursi kursi yang tidak terpakai lagi, lalu menduduki salah satu kursi kosong, tak lama dari itu ia membuka room chat di handphone miliknya.

Mami♡

Jangan lupa makan.
Mami bulan depan
Bakalan ada di rumah
08.49

Iya mi
10.04


Melihat room chat yang di berikan oleh mami nya, Zeyin menghembuskan nafas pelan, menyenderkan tubuhnya di kursi, ia teringat bagaimana masa kecil nya yang penuh dengan kasih sayang dan tidak pernah kesepian, namun sekarang berbanding terbalik.

sejak memasuki smp, ayah dan ibu nya jarang berada di rumah hanya mementingkan perkerjaan, terkadang ia kesepian di rumah sendiri, walaupun setiap bulannya di berikan uang yang cukup banyak, ah tidak tidak melain kan sangat banyak namun menurut zeyin uang tidak membuat nya bahagaia.

BRAKK!!!

Zeyin yang mendengar suara benda terjatuh, langsung menghadapkan dirinya ke sumber suara tersebut, melainkan tidak menghampiri, karna ia sudah sangat malas untuk berdiri.

Tidak ada yang datang atau apapun, menurut Zeyin, mungkin hanya tikus yang menyengol kursi, di saat tidak ada apa apa lagi, Zeyin menyenderkan lagi tubuhnya dan menutup matanya. Menolog zeyin benda itu kursi, dari suara terjauhnya tadi cukup keras.

Tapi tunggu sebentar, Apa mungkin tikus bisa menyenggol kursi? Kini pertanyaan itu berada di pikiran zeyin.

Gadis itu membuka mata tajam miliknya, melihat sekilas tempat di mana benda tadi terjatuh,lalu beranjak dari duduknya, ia menghampiri di mana suara benda yang tadi terjatuh.

Saat dirinya telah sampai di area terjatuhnya kursi, Zeyin melihat sekitar, namun sama saja di sini tidak ada apa apa.

Tetapi perhatiannya kini beralih ke bawah.

"A-apa itu tangan?"

Zeyin masih memperhatikan tangan yang tengah tergeletak di bawah kolong meja, yang tidak jauh darinya, dengan rasa penasaran ia berlutut dan meraih tangan itu.

Panas? Berarti ini tangan masih hidup
Batin Zeyin.

Masih menggengam tangan itu,matanya kini beralih menatap meja yang berada di depannya.

Zeyin menggeser meja itu dengan pelan,
Saat meja itu telah tergeser tampaklah seorang lelaki dengan paras yang tampan tengah duduk bersender, dengan mata terpejam.

Saat melihat itu Zeyin sedikit terkejut,  ia kembali berlutut untuk melihat kembali, matanya menatap wajah tampan sang lelaki, lalu matanya menangkap seragam yang di kenakan lelaki itu.

"Seragam sekolah nya sama kaya gua," batin Zeyin,sambil mengeja nama tag lelaki di hadapannya.

























Z-h-a-n-g h-a-o?


































Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ʏᴇs ᴏʀ ɴᴏ [ ᴢʜᴀɴɢʜᴀᴏ ]Where stories live. Discover now