19 Kembali Bertemu

214 24 2
                                    

Happy Reading

Pada Minggu pagi yang cerah, Via baru saja turun dari kamarnya menuju ruang keluarga, tidak lupa masih dengan mengenakan piyama tidur bermotif karekter robot kucing biru kesukaannya.

Via melihat sang Ayah sedang membaca koran di pagi hari ditemani oleh secangkir kopi. Via lalu menghampiri Kakak dari Papanya, yang baru saja kembali dari luar negeri bersama istrinya. Mungkin kalian ingin melihat bagaimana saat Via bertemu dengan Paman dan Bibinya itu.

Flasback on—

Jalanan tampak ramai saat banyak sekali murid-murid keluar dari sekolah untuk kembali pulang kerumah saat jam sudah menunjukkan jam pukang. Sama seperti Via dan para Abangnya, saat ini mereka sedang berada di mobil untuk kembali ke mansion Adinata.

Sesampainya mereka di mansion Adinata, mereka turun dari mobil dan berjalan memasuki mansion.

Ceklek....

Areka membukakan pintu untuk adik-adiknya masuk, Via lalu masuk diikuti abangnya yang lain. Saat sudah memasuki bagian dalam mansion, Via terdiam, yang diikuti oleh abang-abangnya.

"BUNDA?!" Teriak Via terkejut dengan kehadiran Vira, yang berada di ruang kemuarga, beberapa meter dari dirinya.

"ADEK?!" Balas Vira menirukan gaya bicara Via.

"BUNDA?!"

"ADEK?!"

"BUN--"

"Aduh, dek, samperin dong Bundanya, masa dari tadi cuma teriak" Kesal Ian, karena sedari tadi melihat adik dan bibinya berteriak.

Via hanya terkekeh kecil lalu berlari kecil dan memeluk Vira. Vira lalu melepas pelukan Via kemudian mengecup pipi Via gemas. Areka, Araka dan Ian lalu ikut menghampiri Vira, "Bunda kapan pulang?" Tanya Areka sembari menyalimi tangan Vira diikuti Araka dan Ian.

"Baru tadi pagi Bunda sama Ayah sampe, wah...kalian bertiga baru ditinggal sebentar udah nambah aja tingginya, apalagi gantengnya" Ujar Vira sembari mengusak surai ketiganya secara bergantian.

"Hehe...Bunda bisa aja" Balas Ian dengan cengiran kecil, sedangkan Areka dan Araka hanya tersenyum tipis.

"Ayah mana Bun?" Kali ini Araka yang bersuara.

Belum sempat Vira menjawab, sebuah suara bariton milik seorang laki-laki menginterupsi mereka. "Nyari Ayah, ya?"

"Ayahh..." Via lalu berlari menghampiri Anta dan memeluknya, Anta kemudian menggendong Via ala koala kemudian mencium pipinya. "Halo anak Ayah" Ujar Anta sambil terus berjalan menghampiri sofa yang terletak di ruang keluarga. Sedangkan Vira, Areka, Araka dan Ian hanya melihatnya, "Kalian mau sampe kapan berdiri disana, kita ngobrol disini aja sambil duduk" Ajak Anta yang sudah duduk di sofa singel dengan Via di pangkuannya.

Mereka yang merasa terpanggil pun menghampiri Anta dan Via. Areka, Araka dan Ian melakukan hal yang sama seperti saat bertemu Vira, yaitu memberi salam dengan menyalim tangan Anta kemudian duduk di sofa mengikuti Vira.

"Ayah sama Bunda kok ngga bilang-bilang mau pulang?" Tanya Ian.

"Kalo Bunda sama Ayah bilang, 'kan bukan kejutan namanya" Jawab Vira diiringi senyuman.

"Oh iya, Bunda sama Ayah bawa banyak oleh-oleh juga lho, kita buka bareng-bareng yuk" Ajak Vira.

"Ayoo, tapi Bun, Mama sama Kak Lia mana, kita ajak mereka juga" Tanya Via penasaran, pasalnya sebelum ia berangkat ke sekolah hanya dua perempuan cantik itu yang masih berada di rumah.

"Mama lagi ke butik, terus kalo Kak Lia juga kuliah, jadi yang cuma di rumah cuma Ayah sama Bunda aja. Atau nanti aja buka oleh-olehnya sama yang lain?"

Via tampak berpikir, "Emm...kita buka oleh-olehnya nanti malem aja, biar seru" Ujar Via dengan mata berbinar, yang ditatap gemas oleh mereka yang melihatnya.

"Oke deh, kita buka oleh-olehnya nanti malem, nah, sekarang kita cerita-cerita, apa aja yang udah Ayah sama Bunda lewatin selama masih di luar negeri?" Tanya Vira pada keponakannya.

"Banyak Yah, Bun, tau nggak adek sekarang sekolah biasa, udah nggak home schooling lagi. Trus juga bla bla bla" Via terus bercerita dengan semangat, sesekali tangannya jyga ikut bergerak saat bercerita tak lupa dengan binar semangat di matanya. Sedangkan mereka yang melihat Via hanya menyimak dengan baik celotehan Via dengan tatapan gemas karena tingkahnya, sesekali Anta dan Vira menanggapi ucapan Via, atau mereka akan tertawa bersama saat Via menceritakan kejadian lucu, ya walaupun Araka hanya tersenyum tipis.

—Flasback off—

Ya begitulah kira-kira pertemuan mereka setelah sekian lama tak bertemu. Mari kita kembali pada Via yang saat ini sedang berjalan mendekati Anta yang masih sibuk dengan urusannya. "Pagi Ayah" Sapa Via dengan senyum kecil, mendengar sapaan yang ditujukan untuknya, Anta mengalihkan perhatiannya pada Via yang saat ini berderi di sampingnya.

"Eh, pagi anak Ayah, sini duduk" Balas Anta sambil membawa Via untuk duduk di pangkuannya. "Gimana tidurnya, nyenyak?" Tanya Anta.

"Heem, nyenyak banget" Jawab Via diakhiri cengiran kecil.

"Oh, Ayah kita buka oleh-olehnya nanti siang ya, Bang Devan 'kan pasti udah pulang" Pinta Via yang hanya dibalas anggukan oleh Anta.

Dan jika kalian bertanya mengapa acara membuka oleh-oleh Via tidak jadi pada malam kemarin, jawabannya adalah karena Devan sedang lembur di rumah sakit. Devan padahal sudah memberitahu Via melalui telepon untuk tetap melakukan acara membuka oleh-olehnya tanpa adanya kehadirannya.

Tetapi Via menolak, Via mengatakan ia ingin melakukan itu bersama-sama, maka dari itu mereka memutuskan akn membuka oleh-olehnya besok siang, yang artinya siang nanti mereka akan membuka oleh-oleh yang dibawa Anta dan Vira.

Hening mengisi, tetapi tidak ada kecanggungan diantara keduanya. Anta yang sibuk mengusap sayang kepala Via, sedangkan Via yang berusaha menahan kesadarannya akibat usapan Anta di kepalanya yang membuat Via mengantuk.

Akhirnya Via berbicara, "Ayah, adek jadi ngantuk lagi kalo Ayah terus ngusap rambut adek" Via berbicara dengan wjah yang sudah mengantuk dan beberapa kali ia sudah menguap.

Anta yang melihat itu hanya tersenyum dan kembali melanjutkan kegiatannya untuk mengusap rambut Via. "Ngga apa-apa dek, tidur aja"

Via yang mendengar itu sedikit kesal, padahal dia baru bangun dan sekarang malah kembali disuruh tidur. Tapi Via tetap menuruti perkataan Anta, ia menyandarkan kepalanya pada dada bidang Anta dan memeluk tubuh Anta.

Kantuk kembali menguasai Via, ditambah dengan usapan yang Anta berikan mulai membuat mata Via ingin kembali tertutup dan membawanya masuk ke alam mimpi.

Akhirnya Via kembali terlelap, masih dengan usapan yang di berikan Anta. Tiba-tiba pintu mansion terbuka, membuat perhatian Anta beralih pada sosok pria yang berada diambang pintu.

CEKLEK

T
B
C

Maaf bangettt baru bisa update, aku lama banget ngilangnya, sebulan lebih ada kali ya. Kehidupan rl aku sibuk banget ternyata🙂🙂

Maaf sekali lagi, dan makasii banyak yang masih mau baca cerita ku☺

Bab ini keknya gajelas, otak ku sudah buntu, untung udah selesai ujian🙏🙂

Little SisterWhere stories live. Discover now