04 Kak Lia

886 34 0
                                    

💚Happy Reading💚

Ceklek...

Pintu kamar Via terbuka, lalu seseorang masuk untuk membangunkan Via.

"Adek....ayo bangun, udah pagi" Ucap orang yang memasuki kamar Via.

"Ugh....adek masih ngantuk, mau tidur lagi" Jawab Via yang masih belum bangun dari posisi tidurnya.

"Hahh, adek masih gak mau bangun?? Padahal kakak udah pulang ke rumah cuma untuk ngeliat adek kakak yang paling lucu sedunia"

Seketika itu juga mata Via melebar begitu mendengar suara orang yang familiar di telinganya. Lalu dengan cepat ia bangun dari posisi tidurnya, dan menatap seorang perempuan yang membangunkannya, senyum Via mengembang yang menampakkan kedua lesung pipinya, setelah mengetahui siapa yang membangunkannya.

"KAK LIAAA...." Teriak Via pada Lia, yap orang yang membangunkan Via adalah Lia. Kemarin Lia sedang tak ada di rumah karna Lia sedang menginap di rumah temannya untuk mengerjakan tugas.

Via langsung bangun dan memeluk Lia dengan erat.

"Adek kangen sama kakak" Ucap Via sambil memeluk Lia.

"Kakak juga kangen sama adek, cuma sehari aja nggak ngeliat wajah adekku yang gemes ini serasa 1 tahun bagi kakak"

"Adek lebih kangen kangen kangen sama kakak"

Ditengah acara peluk-pelukan antara Via dan Lia, terdengar suara yang memanggil Via, sambil berteriak.

"VIAAAA.....ADEK ABANG YANG PALING IMUT SEDUNIA, ABANG UDAH PULANGGG. Weh, ada kak Lia juga, lagi pelukan kok gak ngajak-ngajak sih" Kesal orang itu.

PLETAK

"Gak usah teriak bambang, adek juga tetep denger walaupun lo gak teriak"

Apakah kalian bisa menebak mereka siapa?? Tentu saja itu adalah si kembar Areka dan Araka, yang sudah pulang dari rumah teman mereka.

"Ish....gak usah nge-geplak pala gue bisa kan lo, udah tau gue lebih tua dibanding lo" Ucap Areka sambil menahan kesal pada adik kembarnya.

"Beda 7 menit doang" Jawab Araka sambil masuk diikuti Areka di belakangnya.

"Adek, abang udah pulang" Ucap Araka pada Via sambil tersenyum, sembari merentangkan tangannya memberi isyarat pada Via untuk masuk ke gendongannya.

Sedangkan Areka melongo tak percaya pada kembarannya, bagaimana bisa setelah memukul dirinya Araka malah tersenyum tanpa beban seperti itu. Sungguh perubahan sikap yang sangat cepat.

"Bang Rakaa, adek kangenn" Kata Via setelah berada dalam gendongan koala Araka.

"Iya, abang juga kangen sama adek" Ucap Araka sambil mencium pipi Via.

"Adek gak kangen bang Reka nih?? Abang sedih kalo adek gak kangen sama abang" Ucap Areka sambil menampilkan wajah sok sedihnya pada Via. Yang malah membuat Araka dan Lia jijik dibuatnya.

PLETAK

Sekali lagi, sebuah pukulan sayang mendarat dengan mulus tanpa hambatan ke kepala Areka. Tetapi yang memukul sekarang adalah Lia.

"Adoh.....tadi si Raka sekarang kakak, pala gue seneng banget jadi korban" Kata Areka sembari mengelus kepalanya sehabis terkena pukulan Lia tadi.

"Adek, kepala abang sakit, adek elusin dong biar kepala abang gak sakit lagi" Mohon Areka pada Via.

"Iyaa, adek elusin biar kepala abang reka gak sakit lagi" Ucap Via sambil merentangkan tangannya meminta Areka untuk menggendongnya.

Areka yang melihat itu tentu saja merasa senang, akhirnya sekarang Via berada di gendongan Areka. Areka lalu mencium kedua pipi Via. "Nah, adek elusin kepala bang Reka yaa"

"Iya, abang adek elusin" Kemudian Via pun mulai mengelus kepala Areka, sedangkan Araka dan Lia hanya menonton saja sambil mengamati Via dan Areka. Ditengah kegiatan Via mengelus kepala Areka, kemudian Via berkata.

"Sakit, pergi ya, biar abang Via nggak kesakitan lagi" Ucap Via sambil terus mengelus kepala Areka. Setelah merasa cukup untuk mengelus kepala sang kakak, Via mengecup kepala Areka sebagai tanda bahwa ia telah selesai dengan kegiatannya.

Cup

"Nah, sekarang abang udah gak sakit lagi kan, soalnya adek udah kasi tau biar sakitnya pergi"

"Iya, kepala abang udah gak sakit lagi, terimakasih adekku tersayang, termanis, tercantik, dan tergemoy" Ucap Areka karna gemas dengan tingkah si bungsu, sambil sedikit menggelitik perut Via.

"Hahaha.....,iya abang, tapi jangan gelitikin adek, hahaha....geli"

Sedangkan Areka masih saja terus menggelitik sang adik.

'Kok bisa ya, gue punya adek lucu kaya Via gini' Pikir Lia dan Araka sambil menggigit bibir bawah mereka menahan gemas pada si bungsu.

"Udah-udah, Reka jangan gelitikin adek lagi, sekarang kita turun udah ditunggu sama mama papa soalnya, tapi adek harus mandi dulu" Lerai Lia.

"Iya kak, nah adek mau abang mandiin gak?" Tanya Areka pada Via yang sedang menyembunyikan wajahnya di pundak Areka.

"Adek capek ketawa, gara-gara abang" Kesal Via pada Areka, kemarin Ian sekarang Areka untung saja Via hanya memiliki dua orang yang terlalu kelebihan energi, tapi karna mereka lah suasana mansion selalu ramai.

"Iya-iya, abang minta maaf, jadi adek mau abang mandiin gak?" Tanya Areka sekali lagi.

"Hmm.....boleh gak adek cuma cuci muka sama sikat gigi aja?" Tanya Via pada ketiga kakaknya yang ada di sana.

"Ya boleh dong, adek kakak kan tetep wangi walaupun gak mandi" Jawab Lia sambil tersenyum pada sang adik.

"Yauda ayo, abang bantuin adek cuci muka sama sikat gigi" Kata Araka sembari mengambil alih Via dari gendongan sang kembaran.

"Heh, gue aja yang bantuin adek, lo turun aja" Kesal Areka karna Via yang tiba-tiba direbut darinya. Dan Araka tetap berjalan santai sambil menuju kamar mandi.

"WOII LO DENGER GUE KAGAK ANJ--" Belum selesai dengan kata-katanya, Lia lebih dulu membekap mulut sang adik yang akan mengeluarkan kata-kata mutiaranya. Bisa gawat jika Via mendengar itu.

"Shtt kamu gak mau kan kalo adek denger kata-kata kaya gitu. Kalo sampe adek denger, kakak bakal banting kamu" Ancam Lia pada Areka

Ohh Areka lupa bahwa sang kakak pernah mengikuti latihan karate dan sudah mendapat sabuk hitam, bisa gawat jika tulangnya patah saat Lia sungguhan membantingnya. Itu sebabnya Areka tidak pernah mencari gara-gara dengan Lia, tapi sekarang....

"O-oh oke, maaf kakak, k-kalau gitu kita tunggu adek sama Raka dibawah aja gimana" Gugup Areka, sambil membawa sang kakak turun ke meja makan sembari mengunggu Araka dan Via selesai dengan urusannya.

.
.
.

"Ohayo semuanyaa!!" Teriak si bungsu setelah keluar dari lift. Jika kalian bertanya bagaimana Via bisa mengetahui sedikit bahasa Jepang, jawabannya adalah karna Via sangat suka pada kartun robot kucing berwarna biru yang memiliki kantong ajaib di perutnya. Dari situlah Via mengetahui sedikit bahasa Jepang, juga karena Areka, Araka, dan Ian sering memberi tau Via beberapa kata dalam bahasa Jepang. Satu lagi Lia juga sering memberi tau beberapa kata dalam bahasa Korea.

"Pagi juga dek" Sahut mereka semua bersamaan.

Araka yang sedang menggendong Via pun mendudukkan sang adik di kursi, lalu Araka pun duduk disamping sang kembaran. Kemudian merekapun memulai acara makan mereka, yang hanya terdengar suara dentingan sedok dan garpu. Karena sang kakek tidak suka jika ada yang berbicara pada saat makan, jadi mereka hanya diam pada saat makan saja.

Jika kalian bertanya dimana kakek dan nenek Via saat ini, jawabannya adalah sang nenek sudah meninggal sejak Via masih berusia 2 tahun, sedangkan sang kakek sedang berada di Swiss untuk healing sejenak dari ributnya suasanan perkotaan. Dan untuk kakek dan nenek dari pihak sang ibu mereka sudah menginggal karena kecelakaan lalu lintas saat Via belum lahir.

.
.
.
.
.
T
B
C

Jangan lupa vote dan comment nyaa💚
Dan jangan lupa jaga kesehatan...
Salam dari akuu💚

Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang