💚Happy Reading💚
Saat ini Via, Areka, Araka, dan Ian sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah, yang disupiri oleh Felix.
Karena bosan Via pun bertanya pada Araka tentang apa saja yang akan ia lakukan di sekolah nanti.
"Bang Raka, adek mau tanya dong, di sekolah itu ada apa aja?" Tanya Via pada Araka yang sedang memangkunya.
"Hmm, di sekolah itu ada banyak hal dek, nanti adek bisa punya banyak temen, olahraga bareng temen baru adek, main bareng, di sekolah juga bisa ikut ekstrakurikuler." Jelas Araka panjang lebar.
"Woahh....kayanya seru, adek nggak sabar" Ucap Via dengan mata yang terlihat berbinar.
"Oh iya, abang di sekolah kan pasti punya banyak temen. Adek mau kenalan dong" Pinta Via pada Areka, Araka, dan Ian.
"Heheheh, iya dek nanti bang Ian kenalin kok, abang punya banyak temen" Ucap Ian seperti terpaksa.
Jika boleh jujur Areka, Araka, dan Ian tak ingin mengenalkan adik manis mereka, pada teman-teman berbagai spesies dan jenis di sekolah, tapi mau bagaimana lagi karna Via yang memintanya, apa boleh buat. Apa pun demi Via, adik kesayangan mereka.
Percakapan mereka pun terus mengalir seperti air. Dengan Via yang terus mengoceh dan selalu di tanggapi oleh ketiga kakaknya. Sesekali Felix juga melirik lewat kaca mobil, lalu tersenyum tipis, melihat interaksi keempat saudara yang sangat manis.
Dan tak terasa mereka pun sudah sampai di Adinata's School, tempat Via dan kakaknya akan menempuh ilmu.
.
.
.
"Woahh....jadi ini sekolah punya Ayah ya abang? Besarr adek suka" Tanya Via dengan antusias saat mereka sudah sampai di area parkir khusus guru SMP (sudah tau bukan sekolah ini terbagi menjadi 3 gedung), kenapa? Tentu saja karna Tama yang menyuruh Felix untuk parkir disana, agar Via tak terlalu mencolok.
"Iya dek, ini sekolah punya Ayah" Jawab Areka, walaupun mansion mereka tentu saja lebih besar.
"Adek mau cepet-cepet masuk" Ucap Via sambil berlari menuju ke dalam sekolah, setelah turun dari mobil.
Hap
Belum sempat Via berlari masuk, Ian langsung menangkap Via agar tidak lari, dan membawa adiknya itu ke dalam gendongan koalanya.
"Hiyaaa, adek mau ke mana?, nggak boleh lari-lari nanti jatuh, nangiss" Ujar Ian sambil meledek Via.
"Ishhh, nggak bakal jatuh kok abang, adek juga udah nggak nangis kalo jatuh, adek kan udah besar" Bela Via.
"Iya in aja deh, biar cepet" Ucap Ian lagi.
"Ish, abang mah gitu, adek nggak like"
"Udah-udah, kita masuk yuk" Kata Areka untuk menghentikan pertengkaran adik-adiknya. Jika kalian berpikir bahwa Areka hanya bisa bercanda saja, saat inilah kalian bisa melihat sisi dewasa dari Areka Mahendra Adinata, walaupun Areka lebih banyak bercandanya.
Mereka berempat pun lalu masuk, meninggalkan Felix di parkiran, tidak, sebenarnya Felix juga mengikuti mereka dari jauh karena tugasnya adalah menjaga Via di sekolah. Tetapi Felix hanya mengawasi Via dari jauh sesuai perintah dari Tama.
Areka, Araka, Ian, dan Via pun sampai didepan pintu kelas Via. Ian lalu menurunkan Via dari gendongannya.
"Nah dek, ini kelasnya adek, kelas 8.3" Ucap Areka.
"Jadi ini kelas adek?" Tanya Via.
"Iya, ini kelas adek, kenapa adek nggak suka kelasnya? Mau diganti?" Tanya Araka memastikan.
Setelah Araka mangatakan itu Areka, dan Ian lalu ikut memusatkan perhatiannya kepada Via.
"Nggak kok bang Raka, adek suka kelasnya" Jawab Via.
"Yauda, kalo gitu adek masuk gih" Ucap Ian.
Belum sempat Via memasuki kelas barunya, seorang guru lalu menghampiri mereka.
"Permisi, saya wali dari kelas 8.3, ada yang bisa saya bantu?" Tanya guru itu.
"Oh, jadi anda wali nya ya, ini adik saya murid yang akan masuk ke kelas 8.3" Jawab Areka.
"Halo bu guru" Sapa Via dengan ramah.
"Halo juga, kalau begitu adik kalian sudah bisa ditinggalkan, karena ini juga sudah memasuki jam pelajaran" Ucap guru perempuan itu.
"Baik kalau begitu, terimakasih bantuan ibu, kami permisi" Ucap Araka mewakili saudaranya.
"Adek, abang pergi dulu ya, nanti kalo udah istirahat tunggu abang di kelas, okey" Ucap Ian.
Setelah mengucapkan itu Areka, Araka, dan Ian pun pergi menuju gedung SMA mereka dan akan datang saat sudah jam istirahat untuk makan bersama.
"Nah, ayo kita masuk, oh sebelum itu perkenalkan nama ibu, Pratiwi. Jadi panggil saja ibu Tiwi ya" Ucap guru itu.
"Baik Bu Tiwi, perkenalkan nama aku Via" Ucap Via memperkenalkan dirinya.
"Baik Via, jadi mari kita masuk" Ajak Bu Tiwi pada Via.
Lalu mereka pun masuk ke dalam kelas. Kelas yang sebelumnya ribut pun mendadak hening karena guru sudah datang.
"Selamat pagi anak-anak" Ucap Bu Tiwi.
"Pagi juga Bu" Ucap semua anak yang berada di kelas itu, sambil menatap Via.
"Nah, anak-anak kita kedatangan teman baru, karena kalian semua sudah bersama dari kelas 7, jadi mohon bantuannya jika teman baru kalian ada kesulitan ya, ayo perkenalkan dirimu pada teman-teman barumu" Ujar Bu Tiwi.
"Emm, halo semuanya kenalin nama aku Vianika, panggil aja Via, semoga kita bisa jadi teman yang baik" Ucap Via memperkenalkan diri pada murid yang ada di kelas itu.
"Wah, halo Via kamu umur berapa, kok kamu kecil banget, lucu deh" Tanya salah satu murid perempuan disana.
"Aku umur 10 tahun, dan jangan bilang aku kecil, kata Mama karena aku masih di masa pertumbuhan" Ucap Via.
"Kamu umur 10 tahun? Berarti seharusnya kamu masih SD dong?" Tanya siswa laki-laki disana.
"Hngg, iya kah? Memangnya kalo kelas 8 umur berapa?, Via baru aja umur 10 di tahun ini" Ujar Via.
"Kita semua disini rata-rata umur 12 sampe 13 tahun berarti kamu paling muda dong disini" Ujar murid itu lagi.
"Sudah-sudah pertanyaan untuk Via ditunda dulu ya, nah Via kamu duduk sama Ethan ya. Ethan angkat tangan mu" Ucap Bu Tiwi, kemudian seseorang yang bernama Ethan pun mengangkat tangannya, lalu Via pun menghampirinya dan duduk di sebelahnya, setelah anak yang bernama Ethan itu bangun dan memberi jalan pada Via untuk masuk ke dalam dan duduk karena letak bangku mereka berada di pojok.
"Nah, ayo kita mulai pelajaran kita hari ini" Ucap Bu Tiwi.
Dan mulai lah kehidupan Via di sekolah barunya.
.
.
.
.
.
T
B
C
Waduhh, maaf ya minggu lalu aku ngga up, karena aku lagi sakit. Sekarang aja masih batuk sama pilek. Jadi baru bisa sekarang up nya. Kalian jaga kesehatan ya, sekarang lagi banyak banget yg sakit.
Jangan lupa vote dan comment nyaa💚
YOU ARE READING
Little Sister
Teen Fiction"Adek abang kok imut banget sihh" "Abang kok masih jomblo sihh" "Adek, adek tau handphone abang ada dimana?" "Tadi dipenjem kakak abang, katanya mau dipake streaming lagu NCT" "Adek, kalo adek nggak mau nurut, coklat adek abang sita" "Jangann, ab...
