08 Berangkat Sekolah

392 25 0
                                    

💚Happy Reading💚

Hari H Via masuk sekolah, sekaranglah hari yang ditunggu-tunggu oleh Via. Pagi ini Via sudah sangat semangat untuk pergi ke sekolah, bahkan sebelum Devan dan Nathan bangun, mata Via sudah terbuka agar tidak terlambat pergi ke sekolah.

Via pun kemudian duduk dari tidurnya, ia melihat ke samping kiri dan kanannya, ternyata kedua kakaknya masih tidur. Via pun berinisiatif untuk membangunkan mereka walau jam masih menunjukkan pukul setengah 6 pagi.

Via lalu menggoyangkan badan Devan yang berada di sebelah kanannya, ingat bukan mengapa Via bisa tidur dengan Nathan dan Devan.

"Abang, bangunn, udah pagi" Ucapnya sembari terus menggoyangkan badan Devan.

Kesal karna kakaknya tak bangun, Via pun menggoyangkan sang kakak tertuanya sedikit lebih keras.

"Ish, abang bangun dong, adek kan mau sekolah" Lagi panggilan Via tak digubris oleh Devan yang saat itu masih tertidur. Padalah sebenarnya Devan sudah bangun dari tidurnya sejak Via membangunkannya tadi. Devan hanya ingin melihat bagaimana wajah manis sang adik yang kesal saat ia tak mau bangun dari tidurnya.

Walau dengan mata tertutup pun, Devan bisa membayangkan bagaimana wajah kesal adiknya, bibirnya yang maju beberapa senti, dengan ekspresi kesal yang menggemaskan.

Cup

Karena sudah kesal karna paggilan yang tak disahuti oleh Devan, Via pun mencium pipi Devan untuk mengganggunya. Tapi Via tak tau bahwa itu malah semakin membuat Devan ingin tetap berada di tempat tidur. Mengingat ia seorang dokter yang sangat sibuk di rumah sakit, membuat ia tak mempunyai waktu luang untuk sang adik.

Cup

Cup

Cup

Cup

4 ciuman kembali Via daratkan pada pipi Devan, Devan yang merasakan itu pun sangat senang sembari berusaha menahan senyumnya agar tak terlihat.

1 menit

2 menit

3 menit

Devan tak lagi merasakan adanya ciuman sang adik untuk membangunkannya, ia lalu membuka matanya.

"Tuh kan bener, abang udah bangun" Kesal Via saat tau bahwa Devan sebenarnya sudah bangun dari tadi, bagaimana Via bisa tau bahwa Devan sudah bangun? Tentu saja pada saat Devan mendapat ciuman darinya, Via menyadari bahwa sudut bibir kakaknya bergerak seperti menahan senyum.

Hap

Devan lalu memeluk adiknya membawanya untuk tidur kembali karena hari masih sangat pagi. "Aduh abang, jangan peluk adek, adek mau sekolah abang" Ucap Via sambil terus berusaha melepaskan pelukan Devan, tetapi percuma tenaganya tentu kalah dengan Devan.

"Adek masih pagi lho, tidur dulu aja, adek nggak akan dimarah kalo telat datang kok" Ujar Devan dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Sudah lah karena Via lelah berontak tetapi tak ada hasil, lebih baik ia memejamkan matanya kembali. Via lalu menghadap kearah Devan, mencari kenyamanan dalam pelukan sang kakak.

Devan yang melihat itu pun lalu memeluk Via membawa kehangatan dalam pelukan yang ia salurkan. Devan yang mendengar dengkuran halus dari Via, kemudian mencium kening Via dengan sayang.

"Selamat tidur adek" Ucapnya sambil tersenyum.

.
.
.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 06.30, dan saat ini semua orang yang ada di mansion Adinata sedang berkumpul di ruang makan, untuk makan bersama.

Little SisterWhere stories live. Discover now