17 Kedatangan Ayah dan Bunda

312 22 3
                                    

Happy Reading

Hari ini adalah hari Senin, itu berarti semua orang harus kembali pada rutinitas sehari-hari, para orang tua akan kembali bekerja entah itu di kantor, di restaurant dan banyak lagi, sedangkan para siswa akan kembali bersekolah untuk mendapatkan banyak ilmu.

Sama seperti Via, saat ini ia sudah siap dengan seragam lengkap dan sudah menyiapkan keperluan yang ia butuhkan nanti di sekolah sejak malam kemarin.

Tetapi, kadang tentu ada saja siswa atau siswi yang malas untuk bersekolah, contohnya Areka dan Ian yang masih sibuk bergelung di dalam selimut. Tak ada niatan untuk bangun dan bersiap, padahal kakak dan adik mereka sudah siap sedari tadi.

Hingga ketenangan mereka terganggu karena kedatangan seseorang. Araka yang dimintai tolong oleh Rani untuk membangunkan Areka, sedangkan Via yang menawarkan dirinya sendiri untuk membangunkan Ian.

Sekarang Via sudah berada di kamar Ian, satu kata untuk mengekspresikan kamar Ian adalah gelap. Via segera berjalan kearah jendela kamar Ian dan langsung membuka gorden agar sinar matahari bisa masuk.

Ian yang merasa terganggu pun mulai membuka matanya dan berusaha menyesuaikan sinar matahari yang mengenai retinanya, tetapi suara anak kecil yang melengking terdengar berusaha membangunkannya.

"Abangg...bangun udah pagi" Ujar Via sambil terus mengguncang tubuh Ian.

Ian kemudian membuka matanya sepenuhnya, melihat sang adik yang berusaha membangunkannya. Ian lalu tersenyum dan menarik Via kedalam pelukannya.

Via tersentak kaget atas perlakuan Ian, Via lalu meronta dari pelukan Ian, "Abang...lepasin, adek udah mandi mau berangkat ke sekolah. Abang bangun dong"

"Aduh dek, Abang masih ngantuk" Ucap Ian dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Ish, tapi abang udah ditungguin sama Mama Papa dibawah, kalo abang nggak mau bangun juga, adek berangkat sama Bang Raka aja" Ujar Via sembari terus meronta dari pelukan Ian.

Ian akhirnya mengalah dan melepaskan pelukannya dari Via. Via segera bangkit dan menarik tangan Ian, "Abang...ayo bangun, udah ditungguin"

"Iya dek, cium dulu dong" Pinta Ian. Via lalu mengecup pipi Ian dengan cepat, "Hehehe, okey Abang bangun" Ian kemudian bangkit dan mengambil handuk untuk segera mandi.

"Adek tunggu dibawah aja, Abang mau mandi dulu" Via hanya mengangguk dan pergi meninggalkan kamar Ian. Setelah melihat Via keluar dari kamarnya, Ian lalu memasuki kamar mandi dan memutuskan untuk mandi.

Sementara itu di waktu yang bersamaan, Araka yang sedang berada di kamar Areka, berusaha membangunkan si pemilik kamar.

Araka yang sudah kesal karena sedari tadi gagal membangunkan kakak kembarnya yang tidur seperti orang mati, akhirnya memasuki kamar mandi milik Areka dan mengambil gayung yang berisi air.

Dengan hati-hati Araka mendekati Areka yang masih tertidur, tak lupa juga air terjun yang setia turun dari sisi mulutnya, "Makanya kalo dibangunin itu bangun" Ujar Araka, sebelum air di dalam gayung yang ia bawa, dengan sengaja ia lemparkan tepat pada Areka.

BYUR.....

Areka yang terkejut segera bangun dan melihat Araka sedang memegang gayung tak lupa dengan senyum smirk.

Little SisterWhere stories live. Discover now