18 Rencana Bella

277 26 4
                                    

Happy Reading

"Jadi Kak Ethan beneran adiknya Bang Han?" Tanya Via.

Sedangkan Ethan hanya menjawab dengan anggukan kecil.

Saat ini Via sedang berada di kelasnya bersama Ethan, Kenzo dan Arsen tentu saja. Hari ini Bu Tiwi, wali kelas sekaligus guru bahasa Indonesia mereka tidak masuk, maka dari itu mereka jamkos dan memilih untuk menghabiskan waktu dengan mengobrol.

"Via, Kakak mau nanya dong," Via lalu memusatkan perhatiannya pada Arsen yang bertanya, "Kenapa Via manggil diri Via 'adek' kalo sama Abang Via? Tapi kalo sama kita Via manggil nama Via sendiri bukan 'adek'? Tanya Arsen.

"Hmm...soalnya 'kan mereka Abang Via, di rumah juga Via dipanggil adek" Jelas Via.

"Kita 'kan juga Kakak Via kalo di sekolah, jadi kita boleh manggil Via 'adek' kan?" Tanya Kenzo kali ini.

"Iya juga ya," Via nampak berpikir, "Oke, Kakak sekarang panggil Via 'adek'" Lanjut Via.

"Nah, gitu dong dek" Arsen lalu mengusap rambut Via gemas.

.
.
.

"Lo mau apain bocah itu Bel?" Tanya Nancy.

Masih ingat dengan Bella dan Nancy?, orang yang menanyakan Areka, Araka dan Ian pada anggota inti Black Dragon saat di kantin.

"Apain bagusnya ya?" Bella mengeringai, "Kita kunci dia di gudang sekolah, kayanya ide yang bagus" Seringai Bella tampak lebih lebar.

"Hm...boleh juga" Nancy ikut menyeringai.

Bella adalah seorang perempuan yang sangat menyukai Areka. Bella memang pernah mengungkapkan perasaannya pada Areka, tetapi ditolak mentah-mentah oleh Areka. Bella tidak menyerah, ia tetap mendekati Areka dengan berbagai cara. Sampai ia tau seorang gadis SMP bisa dengan mudah membuat Areka, Araka dan Ian tersenyum dan menggendong gadis itu.

Nancy, yang merupakan teman dekat dari Bella juga berusaha untuk membantunya untuk mendapatkan Areka. Karena Nancy sendiri juga menyukai kembaran dari Areka yang tidak lain adalah Araka.

"Kapan lo mau kunci bocah itu?" Tanya Nancy.

"Dalam waktu dekat, kita cari saat dia lagi sendirian" Jelas Bella.

Sedangkan Nancy hanya mengangguk mengerti.

"Bel, perusahaan Papi lo bukannya bangkrut ya?" Tanya Nancy.

"Hampir, tapi Papi gue bilang, ada perusahaan besar yang mau menjalin kerjasama dengan perusahaan Papi gue" Jelas Bella.

Nancy mengerutkan keningnya, "Perusahaan besar? Siapa?"

"Papi gue cuma bilang gitu doang, gue juga ngga terlalu penasaran" Jawab Bella cuek.

Lagi, Nancy hanya menanggapi pernyataan temannya dengan mengangguk.

Tring...

Suara dari ponsel Bella akhirnya mengalihkan perhatian mereka berdua. Bella lalu meraih ponsel yang berada di sakunya dan melihat pesan yang tadi terkirim.

Bella tersenyum miring, "Cih....bocah itu ternyata selalu pulang sama Adinata bersaudara ya"

Mendengar perkataan Bella, Nancy kembali menunjukkan wajah bingungnya. Bella yang melihat wajah bingung Nancy segera memberikan ponselnya, yang memperlihatkan beberapa foto Via yang sedang bersama Areka, Araka dan Ian.

Setelah melihat foto itu, Nancy mengembalikan kembali ponsel milik Bella. "Kita bisa mulai rencananya beberapa hari dari sekarang kan, gue udah ga sabar" Nancy menunjukkan wajah tak sabar dengan mata berbinar. Sedangkan Bella yang melihat temannya bersemangat, tersenyum sinis.

"Gue juga udah ga sabar" Balas Bella masih dengan senyum sinisnya.

.
.
.

Kring...kring...

Bel pulang sekolah berbunyi, menandakan sudah waktunya para siswa dan siswi untuk kembali ke rumahnya, begitu juga dengan Via.

Saat ini Via sedang menunggu kedatangan Areka, Araka dan Ian di tempat parkir guru SMP ditemani Ethan, Kenzo, Arsen tak lupa juga ada Felix yang setia menemani Via.

Tak lama kemudian Areka, Araka dan Ian datang dan menghampiri Via.

"Ayo dek, kita pulang" Ajak Areka setelah sampai tepat di depan Via.

"He'ung...okee. Kak Ethan, Kak Kenzo, Kak Arsen, adek duluan pulang ya" Pamit Via.

"Iya, hati-hati dek" Jawab Kenzo,

"Sampe ketemu besok dek" Ujar Arsen, sedangkan Ethan hanya mengangguk kan kepalanya.

Saat Via ingin masuk ke dalam mobil, suara motor lalu mengalihkan perhatiannya. Terlihat 5 buah motor sport terparkir tepat di sebelah mobil Via. Mereka lalu turun dari motor dan melepas helm yang mereka pakai.

Via lalu berlari mendekati salah seorang dari pengendara motor sport itu, "Bang Deonn!" Via lalu menubrukkan dirinya pada pengendara motor itu yang tidak lain adalah Deon dan anggota inti Black Dragon.

Deon lalu menggendong Via dan mengusak rambut Via gemas. "Ngapain kesini?" Tanya Araka, "Mau ketemu sama Via yang gemes ini dong, pake nanya" Celetuk Naren.

Reyhan lalu memghampiri Ethan yang masih berdiri di samping Kenzo dan Arsen.

"Haii adek gue, gimana sekolahnya?" Tanya Reyhan lalu menaik turunkan alisnya.

"Jangan SKSD" Jawab Ethan singkat, masih dengan Reyhan yang merangkulnya.

"Idih, ga adek gue, ga temen gue, dingin semua. Untung temen gue udah sedikit mencair" Ujar Reyhan.

"Adek mau pulang?" Tanya Khenan pada Via. Via hanya menanggapi pertanyaan Khenan dengan menganggukkan kepalanya.

"Ya iyalah, 'kan tadi adek mau masuk mobil. Ga liat ya" Celetuk Ian.

"Santai dong, minta digeplak ni anak" Khenan sudah bersiap untuk manangkap Ian, tetapi dengan sigap Ian langsung berlari menjauhi Khenan.

"Eitt, ga bisa" Ujar Ian sambil berlari.

Sedangkan Khenan hanya bisa menahan kesal dan hasrat untuk memukul Ian. Karena tak mungkin Khenan memperlihatkan adegan kekerasan didepan Via yang masih di bawah umur.

"Udah" Satu kata yang keluar dari mulut Araka langsung membuat Ian berhenti berlari dan menatap takut Araka.

"Kita pulang" Ujar Araka lalu mendekati Deon dan mengambil alih Via dari gendongannya.

"Yah....Abang, adek kan masih mau main" Kata Via pada Araka yang menggendongnya.

"Mainnya nanti ya dek, adek harus istirahat dulu" Ucap Araka berusaha meyakinkan Via, sedangkan Via hanya mengangguk. "Dadah Abang-Abang sama Kakak-Kakak, kapan-kapan main ke rumah main sama adek ya" Teriak Via semangat saat Araka mulai membawanya berjalan mendekati mobil dan memangku Via saat Araka duduk di kursi penumpang.

"Dadahh juga dek, kapan-kapan kita bakal main ke mansion adek kok" Ujar Naren mewakili, sedangkan mereka yang lainnya hanya menganggukkan kepala setuju dan melambaikan tangannya kepada Via.

"Gue duluan ya" Pamit Areka

"Sip, kita juga mau cabut nih" Jawab Deon

Areka dan Ian lalu ikut masuk ke dalam mobil setelah berpamitan tadi. Mobil mereka lalu berjalan keluar dari area sekolah untuk kembali menuju mansion Adinata.

.
.
.
.
.

T
B
C

Haiiii, aku balik lagii. Maap kalo lama updatenya yaa.
Ditunggu untuk update selanjutnya, makasii yg masih mau baca cerita ini.

Bye bye👋

Little SisterWhere stories live. Discover now