44 🌱

90 45 13
                                    


***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Saat ini Sinta sudah berada dirumah Orang Tuanya, tepatnya kini ia sedang berada di dalam kamarnya. Tadi setelah membantu Ibunya Lianna jaga toko dan melayani beberapa pelanggan, karena hari ini sangat banyak yang beli dan Ayahnya sedang keluar membeli perlengkapan toko yang sudah habis, disaat pembeli sudah sedikit Ibunya menyurug ia istirahat ke atas.

Prihal Olivia dan juga kekasihnya, tadi sebelum berangkat ke rumah Orang Tuanya, Sinta diajak mengobrol dulu didepan kostnya, tepatnya di kursi teras dan Olivia menunggu didalan mobil.

Falshback On

"Sebelumnya maaf, ..." ucap Stephen.

Sinta hanya diam menatap Stephen, ia menunggu kelanjutan ucapan dari lelaki itu.

"Maaf, karena tidak memberi respon apa apa, alasan apapun itu sepertinya tidak bisa aku berikan, ... nyatanya memang aku yang salah, sampai kamu berhenti sendiri dan meghilang setelah itu." Jelas Stephen.

Sinta masih diam beberapa saat, lalu ia mulai membuka suara, karena lelaki dihadapannya itu tidak membuka suara lagi.

"Walau kamu tidak ingin memberi alasannya, tapi aku ingin kamu menjelaskan semuanya" ucap Sinta.

Stephen tersenyum singkat memberi respon lalu ia mengangguk. "Saat itu, kondisinya tidak seperti sekarang, ... mungkin kamu sudah tahu mengenai, ... aku, suka sesama jenis,... dan, ... itu benar, ... jadi aku tidak bisa membalas perasaanmu, bukan karena ada orang lain, tapi nyatanya aku tidak bisa saat itu," Stephen terdiam sebentar.

"Tepat saat kamu bilang ingin berhenti, ... aku sempat kepikiran tentang kamu, tepatnya prihal perasaan mu, apakah masih ada atau sudah tidak ada, ... dan aku tidak ada keberanian untuk bertanya padamu, dan bahkan tidak berani menghubungi kamu duluan, ... " Stephen menghela nafas sejenak.

"Satu bulan lebih berlalu, lalu muncul lah Olivia, dia sama sepertimu anak baru ditempat Gym, dia selalu muncul disetiap kelas yang aku sebagai coach nya, bahkan dia ikuyt Ez Fitness, ... bukan hanya itu, dia sama juga sepertimu, dia duluan yang menyatakan perasaanya, ... hanya saja bedanya saat itu aku mulai membuka hatiku, dan tak lupa juga menjelaskan keadaanku saat itu, ... Olivia sempat ingin meyerah karena tahu kenyataan tentang diriku, tapi aku mencegahnya. Aku, ... meminta dia agar bisa megubah aku menjadi lelaki pada umumnya, ... Dan saat itu dia mau, tapi tidak dengan menjalin hubungan pacaran, jadi dia benar benar hanya membantu. Hingga, beberapa bulan aku berhasil menumbuhkan rasa itu pada lawan jenis, dan itu pada Olivia. Dan itu juga masih butuh waktu untuk aku bisa membuat Olivia percaya, ... dan hingga aku bisa berhasil dengan dia" Stephen memasang senyuman tulus, lalu kembali berbicara.

"Aku, berterima kasih ke kamu, karena bukan hanya karena Olivia saja aku ingin berubah, tapi juga itu berkat kamu juga, ... terima kasih dan maaf untuk rasa kamu sebelumnya" Stephen mengakhiri ucapannya.

[END] The Handsome CEO and Ordinary GIRL "different " ✔Where stories live. Discover now