39 🌱

153 59 23
                                    

***

"Besok berangkat jam berapa ?" Tanya Sinta, setelah ia membereskan kotak bekal makanan

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Besok berangkat jam berapa ?" Tanya Sinta, setelah ia membereskan kotak bekal makanan.

Kini Robby telah selesai makan siang, ia merasa sangat kenyang dan menikmati sekali masakan kekasihnya itu.

"Tadinya mau berangkat pagi, tapi pas tahu kamu mau jalan sama temen kamu dulu, jadi berangkat siang aja" jawab Robby.

"Kok gitu" ujar Sinta.

"Besok pagi mau ketemu kamu dulu, malam ini kan gak bisa." Jawab Robby

"Kenapa harus di undur, emang gak apa, aku batalin aja deh jalan sama temen ku" ucap Sinta.

"Gak usah, aku saja yang undur waktunya" ucap Robby.

Sinta menghela nafas lalu mengaggukkan kepalanya.

Robby pun masih melanjutkan obrolan, walau kali ini hanya dia yang mendominasi obrolan. Sinta hanya memberi jawaban sesekali.

Nanti pasti bakalan kangen banget, pasti itu gak mungkin tidak, kayaknya udah jatuh banget nih gue huaa. Sinta berucap dalam hati sambil matanya menatap kearah Robby.

"Kamu lagi mikirin apa ?" Tanya Robby, dengan sebelah tangannya mengelus sebelah wajah Sinta.

Sinta terkesiap mendapat elusan tangan pada wajahnya, karena ia tadi sedikit melamun. Dan ia reflek menggelengkan kepalanya.

"Bohong" ucap Robby, masih dengan tangan yang masih menempel pada wajahnya.

"Aku,..." jawa Sinta, ia ragu bicara atau tidak.

Robby mengengkat alisnya, menunggu lanjutan ucapan dari kekasihnya itu.

"Kamu 4 hari disana, ... pasti aku, ... bakalan kangen" Sinta berucap dengan setengah setengah.

Mendengar ucapan sang kekasih Robby mengembangkan senyumnya.

"Nanti pas disana kamu bebas telepon aku kalau lagi kangen banget dan pengen ngobrol, kayaknya bakalan aku yang akan lebih kangen" ucap Robby.

"Hem, aku gak akan begitu, aku gak akan ganggu kamu, lagian juga jam disini dan disana beda kan" jawab Sinta.

"Pokoknya kalau kamu pengen telepon, telepon saja gak apa, kalau aku gak angkat berarti sedang meeting, selebihnya akan aku angkat" ucap Robby.

Sinta menganggukkan kepalanya.

Mereka pun masih melanjutkan obrolan, kali ini mereka sama sama mendominasi obrolan.

🍃🍃🍃

"Aku pergi ya" ucap Sinta berpamitan.

Kini waktu telah menunjukkan jam 17:00 sore, dan Nisya sudah menunggu di halte terdekat. Sinta yang meminta bertemu disana, dan berangkat bareng ke kafe tempat mereka nanti.

"Iya, aku anter sampe halte ya" jawab Robby.

"Gak usah, kamu lanjut kerja aja, tadi kan gak lanjutin kerjaan selama aku disini" ucap Sinta.

[END] The Handsome CEO and Ordinary GIRL "different " ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt