[END] The Handsome CEO and Ordinary GIRL "different " ✔

6 🌱

***

Alarm sudah berbunyi untuk yang ketiga kalinya, tetapi Sinta belum menunjukkan tanda akan bangun. Ia masih terlelap dalam tidurnya. Sepertinya memang sangat butuh tidur lama, karena semalam tidur sekitar pukul 2 dinihari sepertinya.

Alarm pun masih terus berbunyi hingga sekarang menunjukkan pukul 05:30. Ya, Sinta memasang mode alarmnya memang beberapa kali dalam setiap 5 menit. Dan Sinta akhirnya terbangun. Ia menggeliatkan tubuhnya sejenak, meregangkan sebagian otot ototnya, serta mata yang dibiasakan terbuka tidak boleh tertutup lagi. Sekitar 5 menit kurang lebih, ia pun bangun dari kasur menuju ke kamar mandi. Ia akan mengerjakan apa yang menjadi kewajiban umat muslim.

Setelah selesai melakukan rutinitas paginya, Sinta pun kembali ke kamar, untuk kembali tiduran sambil mengecek ponsel. Biasanya ia kalo tidak tidur lagi, ya hanya tiduran main ponsel, sampai sekitar jam 8 atau 9 pagi. Baru setelahnya ia akan menyiapkan sarapan pagi.

Seketika ia teringat tentang kejadian panggilan video semalam, semalam sepertinya ia sayup sayup mendengar suara penjelasan Robby, tetapi ia tidak bisa mendengarkam semuanya, karena pendengarannya kalah oleh kantuknya. Ia semalam mendengar beberapa kata. Salah pilih, rasanya, sadar, jatuh cinta, dan terakhir yang ia dengan itu adalah kata sayang. Setelah kata sayang ia dengar tidak ada suara lagi.

"Apa Robby memang sedang menjelaskan sesuatu ?" Tanyanya pada diri sendiri. "Apa nanti harus kutanya sama dia?" Tanyanya lagi.

Ngomong ngomong tentang Robby, ia jadi ingat makanan yang di pesankan oleh Robby semalam yang banyak sekali. Itu seketika mengingat Samuel, ia akan memarahi orang itu dulu pagi ini.

Ia pun membuka Roomchat nya dengan Samuel.

Bro.samuel

Kesel gue sama lo 🙄
Bisa ya lo ngasih alamat gue ke Robby,
Mana gak ada bilang dulu.
Gara gara lo nih
Gue dikirim banyak banget makanan da minuman.