PART 15

7.6K 588 98
                                        

Hening terasa di kamar hotel yang Jaehyun tempati untuk 2 malam ini. Hanya ada Taeyong yang duduk di ranjang besar itu, si pemilik kamar masih berada di kamar mandi.

Pria cantik itu sibuk merutuki dirinya sendiri. Tapi anehnya dirinya tidak menyesali hal ini dan itu semakin membuat Taeyong kesal pada dirinya.

"Kenapa bisa-bisanya kau menerima ajakannya, Lee Taeyong?! Kenapa?!"

Taeyong hampir saja memukul kepalanya sendiri agar segera tersadar bahwa apa yang dilakukannya saat ini sangat bertentangan dengan prinsip kuat yang sudah dirinya tanamkan dalam diri Taeyong.

"Dasar bodoh!"

"Kenapa marah-marah sendirian?"

Suara berat yang familiar berhasil membuat Taeyong terperanjat dan menengok ke arah sumber suara, terlihat Jaehyun yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang—Taeyong hampir meneteskan air liurnya.

Bisa apa Taeyong jika sudah dihadapkan pemandangan menggoda seperti ini?

"Tidak ada," sahutnya, berusaha mempertahankan wajah datarnya.

Jaehyun memperhatikan Taeyong memakai piyamanya yang kebesaran tanpa celana. Berhubung Taeyong hanya membawa nyawanya ke dalam kamar Jaehyun jadi pria cantik itu tak mempunyai piyama yang akhirnya memilih meminjam milik Jaehyun.

Piyama itu sangat kebesaran di tubuh kecilnya. Namun tanpa celana sama sekali juga terkesan ide buruk karena Jaehyun bisa melihat dengan bebas paha Taeyong.

"Kenapa tak memakai celananya?"

"Bajunya saja sudah panjang, aku tidak mau memakainya."

Taeyong melempar celana piyama itu ke arah Jaehyun. Tanpa banyak bicara Jaehyun memungutnya. Melepas handuknya tanpa rasa malu dan memakai celana panjang itu di hadapan Taeyong.

Sesaat Taeyong lupa bernafas karena hampir melihat milik Jaehyun, namun beruntung kelopak matanya memiliki refleks yang bagus sehingga bisa menutup dengan tepat waktu.

"Harusnya kau memasangnya di kamar mandi saja!" seru Taeyong mendengus, setia memejamkan matanya rapat.

Jaehyun mengernyit, "Kenapa?" Melihat kepada Taeyong yang tak kunjung membuka mata, "Toh kau akan melihatnya juga nanti."

Sesuai rencana, mata Taeyong langsung terbelalak, "Apa?!"

Pria itu merebahkan tubuhnya di samping Taeyong yang duduk, "Kau tidak lelah?"

Taeyong langsung merengut, "Tentu saja aku lelah. Bahkan kakiku rasanya sangat pegal karena harus menyapa tamu hampir seharian," keluhnya.

"Kalau begitu ke sini."

Jaehyun membuka tangannya lebar, mengundang Taeyong untuk berhambur ke pelukannya. Dan Taeyong—agak tidak kuasa untuk menolak itu. Jadi tubuh itu memberingsut masuk ke dalam pelukan hangat yang Jaehyun sediakan.

Dasar lemah.

Dirinya secara langsung bisa bersentuhan dengan kulit Jaehyun yang terasa sejuk karena sehabis mandi dan juga pria itu tidak memakai atasan apapun. So yeah, mereka berbagi piyama.

Taeyong suka ini. Ah, Lee Taeyong...

"Aku suka."

"Hm?"

"Aku suka melihatmu begitu patuh."

Taeyong mendongak singkat untuk melihat wajah Jaehyun yang tersenyum, "Hanya malam ini. Besok aku akan kembali seperti awal," ujarnya dengan nada sinisnya.

"Kau menggemaskan." Jaehyun mengeratkan pelukannya, rasa gemas akan Taeyong tak bisa dirinya tahan.

"Aku keren."

Back To You (JAEYONG)Where stories live. Discover now