PART 7

5.7K 637 89
                                        

Taeyong memalingkan wajahnya ke arah lain, terus-menerus mendengus kesal kepada Jaehyun yang kini sibuk mengobati tangan Taeyong.

Beberapa kali Taeyong berdesis karena rasa perih yang dirasakan pada kulitnya, "Sshh, sudah kubilang aku bisa mengurusnya sendiri!"

Taeyong mencoba menarik tangannya untuk yang kesekian kalinya namun gagal lagi karena pria itu kembali menahannya.

"Diamlah," ucap Jaehyun.

Taeyong berdecak, "CK!"

Dalam hatinya sedang mengutuk dirinya sendiri kenapa bisa-bisanya menumpahkan kuah sup yang masih panas itu ke tangannya sendiri. Taeyong memang ceroboh.

"Tadi malam..."

Jaehyun membuka suara setelah terdiam beberapa saat, namun atensi hanya berfokus pada tangan Taeyong tanpa menatap pria cantik itu.

"Tzuyu yang menciumku lebih dulu."

Satu alis Taeyong terangkat, "Lalu? Apa perduliku?" Nada suaranya terdengar begitu dingin, namun matanya menatap tajam Jaehyun yang hanya diam tanpa menatapnya.

Amarahnya seketika melonjak begitu saja. Entah karena berhadapan dengan pria itu atau karena tentang ciuman itu.

"Kenapa kau terus membahas tentang itu? Memangnya aku perduli kau berciuman dengan Tzuyu atau wanita manapun?! TIDAK!"

Suara Taeyong meninggi diakhir sekaligus menyentak kasar tangannya hingga terlepas dari genggaman Jaehyun.

Jaehyun menatap diam wajah kesal Taeyong, "Yasudah kalau tidak," sahutnya pelan, tangannya kembali berusaha menggapai tangan Taeyong, "Tanganmu belum selesai."

Namun sebelum itu terjadi Taeyong sudah menjauhkan tangannya dan mengambil salep yang ada di tangan Jaehyun, "Aku bisa melakukannya sendiri!"

Taeyong beranjak dari tempatnya berniat keluar dari kamar Jaehyun, "AKH! Ap—"

Entah sengaja atau tidak Taeyong menginjak kaki Jaehyun dan berlalu seperti tak terjadi apapun.

BLAMMM

Jaehyun terperanjat mendengar pintu kamarnya dibanting begitu keras, tangannya masih sibuk mengelus kakinya yang baru saja diinjak Taeyong, "Shhh..."

Beberapa saat kemudian terdiam lalu menghela nafas panjang, "Untuk apa juga aku menjelaskan tentang hal itu kepadanya?" Jaehyun merutuki dirinya sendiri.

"Aku hanya semakin membuatnya marah..."

*****

Sejak pulang dari rumah Jaehyun, Taeyong berusaha memejamkan matanya karena hanya itu kegiatan yang ingin dilakukannya di akhir pekan ini. Tapi sejak tadi Taeyong masih berusaha keras untuk tertidur dan masih tidak berhasil.

Pikirannya terus-menerus melayang pada beberapa waktu lalu di kamar Jaehyun. Mungkin menurut orang-orang itu bukanlah hal aneh tapi menurut Taeyong ini sangat aneh.

Jaehyun masih memajang beberapa foto mereka bersama, bahkan foto Taeyong sendirian di atas nakas pria itu. Kenapa? Kenapa Jaehyun masih memajangnya? Setidaknya itu sedari tadi pertanyaan yang tak berhenti terngiang di kepala Taeyong.

Taeyong melirik ke meja nakasnya, lalu mengambil benda yang sama terpajang seperti di kamar Jaehyun pada laci terakhir nakasnya.

Foto mereka berdua setelah upacara kelulusan SMA mereka, terlihat senyum bahagia keduanya yang diabadikan. Keduanya tersenyum lebar tapi Jaehyun lebih lebar.

Jari-jarinya mengelus permukaan foto yang terlapisi kaca itu, "Senyummu sangat lebar," gumamnya. Tak ingin terlarut Taeyong segera meletakkan foto itu kembali ke tempatnya.

Back To You (JAEYONG)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora