Suasana ramai di bandara terlihat cukup menyesakkan bagi pria berperawakan ramping dengan tinggi yang tergolong standar, tidak terlalu tinggi namun tidak terlalu pendek juga, tapi cukup bisa dikatakan mungil.
Tangannya mendorong kereta koper yang membawa 3 koper di atasnya. Matanya meliar ke sana ke mari mencari seseorang yang katanya akan menjemputnya.
Tak lama senyumnya mengembang melihat seorang pria bertubuh lebih tinggi darinya melambaikan tangan ke arahnya. Senyum pria itu mengembang sama lebarnya dengannya.
Pria berparas menawan itu mendorong kereta kopernya lebih cepat ke arah si pria tinggi yang mana adalah kakak tercinta dari pria cantik bernama Lee Taeyong itu.
"Sehun Hyung!" pekiknya girang, Sehun tertawa pelan melihat tingkah adik bungsunya itu mendorong kereta koper dengan cepat.
Rentangan tangan Sehun disambut dengan senang hati oleh Taeyong hingga mengabaikan kereta kopernya yang terlantar begitu saja. Sehun memeluk erat adiknya itu yang sudah begitu lama tak menginjakkan kaki di negara kelahiran mereka, Korea Selatan.
"Hyung, aku merindukanmu," ujarnya, memeluk erat Sehun karena rasa rindunya, meski Sehun sering mengunjunginya namun hal itu tetap saja masih ada.
Sehun terkekeh akan tingkah manja Taeyong, pelukan mereka terlepas. "Hyung juga merindukanmu. Bagaimana Los Angeles?" tanyanya, dengan sedikit menggoda Taeyong.
"That's good." Senyum Taeyong merekah.
Sehun mencibir mendengarnya, "Oh jadi itu sebabnya kau tidak mau pulang bahkan setelah pendidikanmu selesai?"
"Aku membantu kantor cabang di sana juga, kan?" jawab Taeyong dengan wajah tak bersalah.
"Kau jarang masuk kerja, Hyung tau itu," ucap Sehun dengan mata mendelik, Taeyong seketika mengulum bibirnya karena dirinya tak bisa menyanggah hal itu.
"Setidaknya sekarang aku sudah pulang."
"Iya, di saat kakakmu ini ingin menikah," sahut Sehun dengan mata melototnya, tentu saja dirinya hanya main-main.
Taeyong yang kalah hanya bisa tertawa, "Baiklah. Baiklah, aku benar-benar pulang sekarang."
"Katamu kau ingin menetap di sana?" ucap Sehun yang masih menggodanya.
"Ish!" Taeyong memukul pelan bahu Sehun, pria yang lebih tua itu mendorongkan kereta koper Taeyong menuju mobilnya.
"Ayo pulang."
Taeyong mengangguk setuju, tubuhnya sudah sangat lelah. Kakinya hanya mengikuti langkah Sehun yang mendorong kereta koper.
"Kau tau Eomma pamer ke semua orang bahwa kau akan pulang. Mereka semua menunggumu pulang," kata Sehun diiringi dengan kekehan kecilnya.
Taeyong tertawa pelan membayangkan tingkah ibunya yang heboh karena dirinya yang akan pulang ke Korea setelah 5 tahun tak pernah menginjakkan kakinya di negara ini.
"Oh ya? Siapa saja?" tanyanya antusias.
"Semuanya. Appa, Eomma, Appa dan Eomma Jeong, Chaeyeon, Jennie. Bahkan Jaehyun juga." Sehun menyebutkan secara rinci orang-orang terdekat mereka.
Namun, senyum Taeyong seketika memudar saat mendengar satu nama yang Sehun sebutkan, "Ah, begitu..." gumamnya, untungnya Sehun tak menyadari perubahan wajahnya.
Pria itu sibuk memasukkan koper Taeyong ke dalam bagasi mobil, setelahnya keduanya memasuki mobil dan Sehun segera melajukannya, membawa keduanya untuk pulang.
Taeyong sejak tadi hanya diam dengan segala pikirannya yang Sehun kira adiknya itu hanya kelelahan.
"Cepat atau lambat aku pasti bertemu dengannya lagi, bukan?" batin Taeyong, lalu menghela nafas pelan.
YOU ARE READING
Back To You (JAEYONG)
Romance"I know i'd go Back To You." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
