Tautan tangan yang terasa hangat namun selalu begitu asing bagi Taeyong. Sudah cukup lama dirinya mengenal pria di sampingnya ini dan begitu banyak cinta yang dirinya dapat namun Taeyong tak merasakan hal yang sama besarnya.
Helaan nafas dengan rasa bersalah Taeyong keluarkan diam-diam setelah melirik tautan tangannya dengan Eunwoo.
"Pemandangan di belakang hotelnya bagus. Apa kau juga menyukainya?"
Eunwoo membuka suara lebih dulu setelah keheningan mereka.
Pertanyaan Eunwoo menyadarkan Taeyong untuk mengedarkan pandangan, senyum tipisnya terukir. Menikmati angin malam yang bertiup, bunga-bunga serta pepohonan yang rindang menjadi begitu cantik ketika berhiaskan lampu-lampu.
"Hm. Aku suka. Rasanya menenangkan."
Eunwoo menoleh, wajah cantik Taeyong selalu menjadi pemandangan kesukaannya, "Apalagi ketika kau berada di sampingku," ujarnya.
Hal itu membuat Taeyong berdecak lalu terkekeh, "Kau dengan kata-katamu itu..."
"Apa? Kau berdebar?" Eunwoo menarik Taeyong duduk pada bangku taman yang terlihat di matanya, "Apa aku pernah membuatmu berdebar, Taeyong?"
Kini giliran Taeyong yang menatap Eunwoo lekat untuk beberapa saat, bersyukur di dalam hatinya karena pria di sampingnya ini pernah mengisi hari-harinya.
"Pernah," jawabnya, "Kau pernah membuatku berdebar."
Taeyong melirik tautan tangan mereka, mengelus lembut tangan Eunwoo yang tertaut, lalu menatap lekat wajah tampan itu, "Kau juga berarti di hidupku. Jadi jangan pernah berpikir bahwa selama ini kau hanya bayangan semata. Kau adalah Cha Eunwoo, mantan kekasihku yang paling membuatku bahagia."
"Maaf, selama kita bersama aku tidak pernah menjadi kekasih yang baik untukmu. Tapi setiap tindakan manis yang kau berikan padaku, aku selalu berusaha menghargainya."
Senyum tipis yang terukir manis saat Taeyong menyelesaikan ucapannya berhasil sekali lagi membuat Eunwoo jatuh cinta, hingga tak tahan untuk menatap lama dan memilih memalingkan wajahnya.
"Jangan berbicara lagi." Eunwoo menarik Taeyong untuk semakin menempel, "Kau berbicara seperti itu seakan ingin meninggalkanku lagi. Aku cukup trauma untuk itu," ucapnya.
Taeyong mengangguk meski Eunwoo mungkin tak melihat itu, "Baiklah, aku akan diam."
Semilir angin berhembus, membawa hawa segar hingga membuat siapapun yang merasakannya akan menjadi lebih tenang dan damai. Namun sepertinya tidak cukup berlaku untuk Taeyong karena saat dirinya bersama Eunwoo, kepalanya sibuk memikirkan orang lain. Selalu begitu.
Ketika Taeyong berusaha mengenyahkan pikirannya, orang itu akan terus melekat erat seolah tak ingin pergi barang untuk beberapa saat. Dan Taeyong akan tau, dirinya akan selalu memikirkan pria itu. Jaehyun.
"Taeyong."
Taeyong menoleh ketika suara Eunwoo kembali memecah hening, "Hm?"
"Beri aku waktu lagi, 3 bulan." Eunwoo beralih menatap matanya, "Aku akan berusaha lebih keras lagi agar kau bisa kembali berdebar untukku walau hanya sedikit."
Sorot mata putus asa, memohon dan memiliki harapan besar bercampur satu pada netra bulat itu. Seakan mendesak Taeyong untuk menerima dan tak membiarkan dirinya menolak permintaan itu.
Bibir Taeyong seolah kelu, Eunwoo tidak pantas untuk dirinya sia-siakan. Taeyong juga ingin mencintai pria itu, karena Taeyong sangat yakin bahwa Eunwoo akan mencintainya sepenuh hati, namun Taeyong tidak bisa.
Taeyong sudah berusaha keras, hingga dirinya frustasi akan dirinya sendiri. Taeyong rupanya terlalu mencintai Jaehyun hingga tak bisa membuang perasaannya. Sekali lagi, Taeyong akui dirinya tidak bisa.
YOU ARE READING
Back To You (JAEYONG)
Romance"I know i'd go Back To You." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
