Taeyong turun dari tangga dan menuju meja makan setelah dipanggil ibunya untuk makan malam. Matanya sudah melihat jika ayah, ibu dan kakaknya duduk di sana.
"Sendiri? Jaehyun mana? Masih sakit?"
Taeyeon celingukan mencari keberadaan Jaehyun ketika putranya mendekati meja makan.
"Pulang," sahut Taeyong singkat, cukup malas membahas pria itu.
"Pulang? Dengan siapa? Kau yang mengantarnya?"
Taeyong memutar bola matanya malas, "Tzuyu," balasannya membuat Sehun melirik Adiknya itu.
"Benarkah? Padahal buburnya belum tersentuh," ucap Taeyeon dengan wajah sedih, Taeyong melirik singkat ibunya dan menggeleng pelan.
"Aku akan memanaskan dan mengantarnya nanti."
Taeyeon tersenyum lebar mendengar ucapan Taeyong, "Baiklah."
Setelah itu, Keluarga Lee makan malam dengan tenang.
*****
Pria cantik itu memasuki kamarnya, namun ketika matanya melihat gulungan besar yang ada di ranjangnya, helaan nafas seketika keluar dari bibir Taeyong.
Tubuh Taeyong berbalik menuju dapur, menghangatkan bubur yang dibuat oleh ibunya. Ketika bubur sudah hangat, dengan telaten Taeyong menaruhnya ke dalam mangkok dan membawanya di atas nampan beserta air minum.
Taeyong kembali memasuki kamarnya, mendudukkan tubuh di sisi ranjangnya setelah menaruh nampannya di atas meja nakas.
"Jaehyun." Taeyong sedikit mengguncang gulungan besar itu, mata Jaehyun yang terlihat memerah dan sayu terbuka, "Bangun, kau belum makan apapun dari pagi."
Jaehyun sedikit mengerang saat memaksakan tubuhnya untuk bangun, kepalanya masih berdenyut. Ketika punggung tangan Taeyong mendarat di kening, suhu tubuh yang masih menghangat tanpa adanya tanda-tanda menurun.
Pria cantik itu hanya menghela, tangannya mengambil mangkok berisi bubur, menyendok lalu menyodorkannya kepada Jaehyun.
Jaehyun menggeleng pelan, matanya masih terpejam merasakan kepalanya yang sakit, "Tidak lapar."
"Kau harus makan agar kau bisa minum obat."
Ahirnya Jaehyun mau membuka mulutnya, membiarkan Taeyong menyuapinya hingga isi mangkok itu tak bersisa.
Setelah memberi Jaehyun obat, Taeyong membantu pria itu kembali berbaring. Jaehyun terus-menerus menatap Taeyong.
"Jangan terus menatapku, tidur," ucap Taeyong tanpa membalas tatapan Jaehyun, tangannya sibuk membenarkan selimut yang Jaehyun pakai, agar pria itu tetap hangat.
"Terimakasih." Sejenak tangan Taeyong terhenti bergerak, "Terimakasih karena sudah merawatku." Suara serak Jaehyun terdengar pelan.
"Mm," balas Taeyong singkat, "Makanya cepat sembuh agar aku bisa mengusirmu."
Mendengar ucapan Taeyong yang dingin itu malah menimbulkan kekehan dari bibir Jaehyun, Taeyong mengernyit mendengar kekehan Jaehyun.
Mata Jaehyun menyorot tepat pada wajah Taeyong yang merengut, "Kau berubah banyak, apa Los Angeles seberpengaruh itu?"
"Apa yang dia bicarakan?" gumam Taeyong menatap Jaehyun dengan satu alis terangkat, suaranya yang cukup pelan itu masih bisa didengar Jaehyun.
Jaehyun membuka lengannya lebar, "Sini. Aku ingin memelukmu lagi." Suara seraknya terdengar pelan.
Bukannya langsung menghambur di pelukan Jaehyun, Taeyong malah menatapnya memicing membuat Jaehyun menghela nafas pelan, "Aku masih sakit," ucapnya, namun Taeyong masih tak bergeming di tempatnya hingga akhirnya Jaehyun menarik Taeyong untuk berbaring di lengannya.
YOU ARE READING
Back To You (JAEYONG)
Romance"I know i'd go Back To You." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
