Setelah upacara selesai dan bel pelajaran dimulai. Semua murid di ruang UKS yang keadaannya sudah membaik pun bergegas langsung ke kelas mereka masing-masing.

***

Dikelas XI IPS 2 tempatnya di kelas Lisa dan temannya yang lain, sedang berlangsung pembelajaran matematika.

Guru pun menerangkan tentang pembilangan matematika dan rumus-rumus matematika dipapan tulis, yang tidak dimengerti sama sekali oleh Lisa dan sekawannya.

Bukan Lisa namanya kalau gak heboh. Dia malah asik berbicara ketika semua murid sedang membaca materi matematika karena suruhan Bu Nurul, Guru matematika.

"Abejebejebejebejejejeje," ocehan Lisa yang berbicara ditengah kesunyian banyak orang, dengan suara melengkingnya seperti bayik karena dia sudah membaca materi tersebut.

Bu Nurul pun tidak marah, dia hanya fokus untuk menilai pekerjaan muridnya. Karena Bu Nurul sudah biasa atas sikap Lisa yang unik bin ajaib ini.

Pembelajaran Bu Nurul pun sudah selesai. Waktunya pergantian jam.

"Oke anak-anak sekian pembelajaran dari Ibu. Apakah ada yang tidak dimengerti? Harap jika tidak mengerti, silahkan bertanya. Disini ibu hanya menjelaskan saja, karena minggu nanti ibu akan adakan ulangan harian. Jadi kalian jangan lupa belajar!" ucap Bu Nurul.

"MENGERTI BU!" jawab serentak murid XI IPS 2 dengan semangat.

"Yah ulangan, gapapa deh asal sekarang segar dulu dari matematika," pikir para murid.

"Bisa di undur gak Bu, ulangannya jadi tahun depan?" tanya Lisa dengan lempeng.

"Keburu lulus dong, sudah jangan banyak tawaran. Minggu nanti ulangan! Ibu akhiri pembelajaran ini, assalamu'alaikum," kata Ibu Nurul sambil mengucap salam.

Para murid pun tertawa, lalu membalas salam ibu Nurul. "Wa'alaikumussalam."

***

Bunyi bel istirahat pun berdering.

Para siswa dan siswi pun berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perut.

Di meja Lisa dan teman-temannya, mereka asik bercanda tawa. Dengan Lisa yang berada di tengah-tengah Lia dan Syam, sembari memakan bakso mereka masing-masing diikuti juga dengan sesi ghibah.

"Eh tau gak kalian, katanya dikelas XI IPS 3 ada murid baru? Dia ganteng, tapi nakal banget. Makanya mesti pindah kesini, " ucap Syam memulai perghibahan.

"Kata siapa Syam? Jangan asal tuduh gitu gak baik," ucap Lia menanggapi.

"Kata murid-murid juga ngomongin, dia itu pindah karena dia suka ngebully, terus suka tawuran sama geng-gengan," ucap Syam.

"Eum gitu ya, percuma dong kalau ganteng tapi sikapnya gitu," ucap Lia, dan Syam pun cuma mengangguk.

"Iya, Lisa juga pernah ketemu sekali pas tadi pulang dari UKS. Dia tadi gak sengaja nabrak Lisa dan juga nanya ruang kepsek. Emang ganteng banget," ucap Lisa heboh.

"Heran banget gue sama si Lisa ini, tau gak tadi dia ngasih gue fresh care waktu gue tidur?" ucap Syam sambil mendelikan matanya kepada Lisa.

"Harus banyak memaklumi saja, huoo," senandung Lia, dan Syam semakin mendelik tajam.

"Hehe, eh betewe namanya siapa?" tanya Lisa mengalihkan pembicaraan.

"Namanya Erlangga Sanjaya," jawab Syam.

"Namanya aja ganteng apalagi orang nya. Tapi menurutku lebih gantengan cowok fiksi kali," ucap Lia.

"Huhu si paling fiksi, sadar sadar," ucap Lisa.

"Iya nih suka sama cowok fiksi. Ingat cowok fiksi tu gak akan pernah nyata," ucap Syam menimbali perkataan Lisa.

"Jahat banget si kalian. Pokonya cowok fiksi selalu dihati," ucap Lia, penggemar dan penyuka cowok fiksi.

***

Bel pulang berbunyi, semua murid pun bergegas untuk pulang. Ada yang membawa motor, mobil, ataupun ada yang menunggu bus, angkot di halte sekolah.

"Kiw kiw cowok!" goda Lisa kepada segerombolan cowok sembari mengedipkan matanya genit.

"Diem Lisa, malu-maluin aja kamu," bisik Lia kepada Lisa sambil membekap mulut Lisa menggunakan tangannya.

"Ergg lepas, tanganmu bau tayik," ucap Lisa, sambil melepaskan tangan Lia dari mulutnya.

"Hehe maaf Lis, aku lupa cuci tangan lagi tadi abis berak hehe," jawab Lia tidak merasa bersalah.

"Iyuh geli," ucap jijik Lisa.

Meraka pun melanjutkan perjalanannya untuk pulang yang tadi sempat tertunda. Dan tidak memperdulikan cowok ganteng yang sedang berkumpul itu.

Tetapi mereka berpisah karena Lia sudah dijemput dan berakhirlah Lisa menunggu angkot dihalte sekolah sendirian.

Awalnya Lia memaksa Lisa untuk ikut dengannya tetapi Lisa menolaknya dengan halus karena arah rumahnya dengan Lisa beda arah.

Lisa pun menunggu angkot, sampai dia bertemu dengan seseorang.

****

To Be Continued, guys!

[[ Pencet bintangnya disetiap chapter, ya guys! ]]

I'M TALISA || ENDWhere stories live. Discover now