21. Perkara Upacara

223 22 0
                                    



Happy Reading!🌚🌝

Hari ini adalah hari Senin dan para siswa-siswi SMA Taruna Bangsa, tidak mengadakan upacara di karenakan cuacanya tidak mendukung.

Hal itu sangat di sukai oleh siswa-siswi SMA Taruna Bangsa, karena kaki mereka tidak pegal, tidak menunggu ceramah guru yg sangat lama dan satu lagi, mereka tidak terkena panas.

Tetapi berbeda dengan Reva dia suka upacara, emang agak lain

Saat ini Reva sangat kesal terhadap cuaca tetapi mau gimana pun dia tidak bisa menyalahkan. "Ck kenapa gak upacara sih? Lagian cuman mendung doang!" Kesal Reva dengan muka yang sangat di tekuk

Sarah yang berada di samping Reva dan Ratna, dia menatap cengo Reva kemudian wajahnya kembali netral, lebih tepatnya datar.

"Yaelah, Rev malah enak gak upacara lah, lagian kok lo bisa suka upacara?, Itu hal yang paling aneh!" Tanya Sarah dengan nada sangat penasaran

"Nah betul tuh Rev, gue setuju sama kata-kata Sarah, inget ya cuman kata-kata" Sambung Ratna dan mendapatkan acungan jempol dari Sarah

Tahan masih pagi, jangan sampe gue ribut sama curut ini Batin Sarah kesal

"Gue sama kalian itu beda ya" Jawab Reva

Sarah berdecak kesal dengan respon Reva. "Lagian nih ya Rev, lo kenapa sih suka upacara padahal bikin pegel-pegel terus juga, kalo denger ceramah Pak Harto, itu bikin kesal loh lama banget" Tanya kembali Sarah dengan pertanyaan yang sedikit berbeda.

"Gue suka upacara itu karena gue menghargai para perjuangan pahlawan mereka rela berkorban demi kemerdekaan Indonesia" Ucap Reva dan menarik nafas untuk melanjutkan kata-katanya.

"dan kalian cuman upacara 30 menit udah ngeluh, dan gue juga gak mau sia-siain masa SMA gue hanya karena gak suka karena upacara?, Gue yakin gue pasti nanti kalo udah lulus bakal kangen upacara, dll." sambung Reva dengan nafas kasar 

Sarah dan Ratna menatap Reva cengo dengan kata-katanya, tidak habis pikir ternyata walaupun cuek dia bisa ngejelasin sesuatu yang panjang juga.

"Ini pertama kalinya Lo ngomong panjang Rev, walaupun lo cuek tapi gue baru dengar lo ngomong sepanjang ini" Ucap Ratna masih menghitung kata-kata yang Reva jelaskan tadi

"Sumpah ya lo, bijak banget, makasi ya Reva, gue jadi termotivasi sama kata-kata lo yang tadi, dan gue janji gue gak mau benci upacara lagi" Ucap Sarah sambil tersenyum kearah Reva

"Iya gue setuju, sama Sarah, ini baru kalian berdua bestie  gue" Sambung Ratna merangkul mereka berdua.

Reva tersenyum dengan sahabatnya, ternyata mereka mau berubah agar tidak membenci upacara lagi, hanya dengan kata-katanya,

Dan setidaknya mood Reva sudah membaik melihat senyuman sahabatnya.

Kini mereka bertiga sudah berada di kelas, dan kelas mereka sedang jamkos (jam kosong)

"Gais kita dapat tugas dari Bu Eka, Kita rangkum bab 3-4, gue di suruh Bu Eka, tadi gue dia nge-WhatsApp gue" ucap Ibra sang ketua kelas

Reva mendengarkan kekesalan teman sekelasnya, banyak yang tidak suka merangkum, mereka lebih suka mengerjakan soal.

"Huh kaya gini mah mending upacara jadi jam nya kepotong 10 menit!"

"Gue lebih baik upacara dari pada ngerangkum 2 bab"

"Benar"

"Udah lah pasrah aja sama rangkuman"

"Kerjain yok"

"Gas"

Kira-kira begitu lah para celotehan kelasnya, ada yang pemalas, ada yang ambil ada dll.

Reva tersenyum melihat sahabatnya. Mengerjakan rangkuman tanpa protes sedikit pun

***

Hai kalian semua gimana kabarnya nih, Aku harap kalian semua sehat ya!

btw puasanya lancar gak nih?

Aku minta maaf ya kalo baru up, karena sibuk sekolah

Karena sebentar lagi lebaran, author mau minta maaf ya kalo ada salah kata kepada kalian, minal aidzin wal faizin gais, mohon maaf lahir dan batin ya🙏🏻🙏🏻

REVAREN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang