Bunyi cairan yang tertuang di gelas kecil itu mendominasi antara Jaehyun dan Taeyong, pria berwajah cantik itu hanya melirik dari sudut matanya jika Jaehyun menuang vodka—entah sudah berapa gelas tanpa menatap Taeyong.

"Kau tidak berniat mabuk di malam setelah pernikahan Sehun Hyung dan Jennie Noona, bukan?" Taeyong membuka suara lebih dulu karena sudah tidak tahan lagi menahan untuk diam saat Jaehyun tak berhenti menuang gelasnya.

Taeyong sangat tau toleransi Jaehyun akan alkohol sangat tinggi. Tapi dirinya hanya tidak ingin melihat pria itu menenggak cairan panas itu terlalu banyak. Ya, dirinya khawatir.

"Bukan urusanmu."

Singkat dan dingin. Taeyong mengangguk tipis dan berniat menutup mulutnya tanpa mengganggu Jaehyun lagi. Taeyong tidak tau apa yang terjadi atau apa yang Jaehyun pikirkan, tapi pria itu sepertinya tak ingin Taeyong ganggu.

Jadi Taeyong hanya mencoba mendengarkan candaan yang lainnya terlihat begitu seru di hadapannya. Eunwoo sangat mudah berbaur dengan keluarganya, terlihat hangat hingga senyum tipis Taeyong mengembang.

"Jangan menatapnya seperti itu."

Taeyong menoleh pada Jaehyun karena pria itu menarik dagunya agar Taeyong hanya memperhatikan dirinya saja.

"Hm?" Taeyong mengerjap bingung.

"Jangan menatapnya dengan tatapan itu, aku tidak suka."

Suara serak dan mata sayu Jaehyun sesaat membuat Taeyong terdiam sebelum menjauhkan tangan Jaehyun dari wajahnya.

Taeyong menarik botol vodka Jaehyun, "Sudah kubilang berhenti, kau sudah mulai mabuk," ujarnya sembari mengalihkan wajahnya ke arah lain.

Sedikit mengerang kesal karena Taeyong menjauhkan minumannya, "Aku tidak mabuk," bantahnya.

"Cuci wajahmu itu. Tidak sopan menunjukkan wajah seperti itu pada orang-orang. Semua orang lelah, bukan hanya kau saja." Taeyong melirik ke arah Jaehyun yang terlihat berantakan dengan dasinya yang sudah hilang entah ke mana.

Jaehyun menggeleng, "Aku bukan lelah." Matanya menatap Taeyong, "Tapi aku iri. Aku iri pada orang-orang yang bisa menikmati senyum indahmu dengan mudah."

Taeyong melirik pada Jaehyun singkat, "Kau pikir aku orang gila? Senyum-senyum di hadapan orang-orang?"

Jari panjang Jaehyun kembali menarik dagu Taeyong agar menghadap padanya, menatap wajah cantik itu begitu lekat. Lalu berusaha memfokuskan matanya pada bibir kecil yang dipoles lipbalm berwarna pink itu.

Ibu jarinya mengusap belahan lembut itu dengan sedikit menekan dan kembali menatap netra bulat yang selalu indah itu dengan memuja. Jaehyun sangat memuja mata indah Taeyong, menenangkan.

"Sayang, kau sangat indah sampai rasanya aku tidak rela membagimu pada siapapun."

Taeyong merasa bibirnya seketika kelu. Bisikan itu seakan mampu membuat Taeyong terbang melayang, Jaehyun selalu hebat dalam memporak-porandakan hatinya tanpa sisa.

Pria itu tersenyum tipis dan menjawil ujung hidung Taeyong. Tubuh kekarnya beranjak dan sepertinya berniat meninggalkan kumpulan mereka.

"Jaehyun, ke mana?"

Jaehyun menoleh singkat pada Ayah Taeyong, "Mencuci wajah, Appa," sahutnya dengan senyuman tipis lalu berjalan menjauh entah ke mana. Tak tau jika mata Taeyong tak berhenti menatap eksistensinya yang kian menghilang.

Jennie yang memperhatikan keduanya menggumam kecil, "Kenapa dia banyak minum?"

*****

Back To You (JAEYONG)Where stories live. Discover now