17. Reyhan

25 9 0
                                    

"Aku mencintaimu, sama seperti aku mencintai diriku sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku mencintaimu, sama seperti aku mencintai diriku sendiri."

❝Zackary Alejandro❞

⑅⑅⑅

"Tumben Theo gak kumpul, dia kemana?" Tanya seorang laki-laki dengan guratan di alis kirinya, memegang secangkir kopi hangat yang baru ia buat. Duduk berkumpul di ruang tengah markas Morpheus.

"Biasa ceweknya ngerengek," ujar Aretha yang sibuk mengusap-usap rambut Aaron yang kepalanya kini terbaring di atas paha Aretha.

"Siapa ceweknya?" Tanya Zack sembari mengocok kartu Remi untuk di mainkan, dengan headband yang terlepas dan mendarat di meja kaca yang berada di tengah ruangan.

"Chelsy Guntara, cewek cantik, wajahnya judes tapi aslinya ramah, polos, suka main TikTok, manja, banyak deh," jelas Rebecca yang menggantikan Aretha untuk menjawab pertanyaan yang Zack berikan.

"Kalian berdua pernah ketemu?" Tanya Aaron yang sibuk melihat kartu yang ia pegang, sembari menikmati usapan lembut dair Aretha di kepalanya.

"Pernah, waktu itu di ajak Buna sama Mamanya Aretha main ke rumah Mamanya Theo, nah liat si Chelsy turun dari tangga sambil ngerengek gak jelas ke Theo. Beruntungnya lagi, Chelsy sekelas sama Theo, haha!" Ujar Rebecca antusias, bersandar pada lengan John yang kekar itu.

"Ini pakai hastag apaan, woi!?" Sela Kent yang tampak bingung dengan ponselnya, ia meletakkan ponselnya itu di meja hingga menimbulkan suara yang tidak enak.

Tadi, Kent, Zack, John, Aaron bermain TikTok, iseng ikut trend, Aretha dan Rebecca menjadi kameraman saja. Zack yang duduk di karpet mengambil ponsel Kent, mengetikkan sesuatu di layar terang itu.

"Udah, gitu aja susah. Setan, emang!" Ledek Zack, kembali bermain kartu bersama John dan Aaron. Kent bergumam tak jelas, merebahkan tubuhnya di sofa.

"Gue mau pulang, Ron ..., nanti Mama sama Papa gue nyariin," pinta Aretha setelah dia melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam.

Aaron mengembuskan napasnya sejenak, membenarkan posisi duduknya lalu meletakkan kartu di meja, "Gue antar?"

"Gak usah, gue bukan bocah! Lagian kalau ada yang ganggu, gue tendang aja itu-nya, gue juga bisa bela diri!"

***

Aretha mengambil minuman yang dia beli di minimarket terdekat. Setelah dia berpamitan, dia memilih berjalan kaki untuk pulang. Rumahnya tak terlalu jauh, namun cukup memakan waktu.

Brukk!!

"Aww ..., punya mata gak sih lo?"

"Ma-maaf, maaf ..." Ucap seorang laki-laki dengan jaket kulit yang menempel di tubuhnya. Aretha hanya berdecak, membuang kaleng minuman yang kosong.

BonaventuraWhere stories live. Discover now