22. Kejam

1.4K 67 7
                                    

I hate my axpectations.”

Helaan nafas kasar keluar sebelum perempuan itu mengucapkan kalimatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helaan nafas kasar keluar sebelum perempuan itu mengucapkan kalimatnya. Perempuan dengan jas putih itu memejamkan matanya sejenak.  "Janin yang berada di kandungan sang ibu lemah, jadi di usahakan untuk tidak kelelahan." Kata dokter itu

Noe dan Laras sudah tidak kaget lagi dengan kabar ini. Saat Laras masuk rumah sakit waktu itu. Dokter kandungan pun mengatakan demikian. Namun yang membuat panik adalah, keadaan janin itu tak kunjung membaik, bahkan tidak berubah sedikitpun.

"Karena kandungan masih 2 bulan 2 Minggu. Calon ayah harus menuruti perintah calon ibu. Memang, pada dasarnya ibu hamil sering sekali berubah-ubah mood nya, maka dari itu, calon ayah harus bersabar menghadapi sikap aneh calon ibu." Jelas dokter di depan Noe dan Laras.

Noe kembali mengangguk.

"saya akan memberikan beberapa vitamin untuk ibu." Kata dokter kandungan itu lagi.

Laras mengangguk.

Setelah di berikan resepnya mereka meninggalkan ruangan itu untuk menebus vitamin itu.

Setelah ke dokter kandungan, Noe benar menepati janjinya untuk pergi ke panti. Saat ini mereka sudah berada di pelataran panti asuhan. Melihat anak balita yang berlari ke sana ke sini, Noe jadi tidak sabar untuk melihat anaknya lahir.

"Ayo." Ucap Noe. Dia menggandeng tangan Laras masuk ke pelataran itu. Para anak-anak yang bermain di pelataran itu berlari ke arah Noe dan Laras.

"Kak Ayas..." Azka yang sangat dekat dengan Laras memeluk tubuh wanita itu.

"Kak Ayas cerita lagi dong!!." Seorang gadis kecil sekitar berumur 7 tahun bersuara.

"Ayo. Kakak udah beli buku cerita baru!!." Seru Laras. Untung saja dia tadi menyempatkan diri untuk membeli beberapa buku cerita anak.

Dia dan Noe berjalan ke arah kursi, duduk bersebelahan dengan sang suami. Sedangkan anak-anak lainnya, mereka duduk di karpet yang memang selalu di persiapkan di sana dari pagi sampai sore nanti.

10 menit cerita berjalan dengan lancar. Noe yang berada di sampingnya hanya menyimak sang istri yang sedang menceritakan dongeng untuk para anak-anak itu.

Seulas senyum menghiasi wajah tampan Noe. Tangannya terulur membelai rambut Laras yang terurai karena angin.

"Hueek..."

Noe terperanjat kaget. Dia mengikuti Laras yang berlari ke kamar mandi. Sedangkan anak-anak hanya menatap mereka heran.

Noe memijat tengkuk Laras. Sedangkan Laras berusaha untuk mengeluarkan semua muntahannya. "Hei, kamu kenapa?." Tanya Noe.

MARRIED WITH DOSEN [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang