37. anniversary

1.1K 66 15
                                    

"aku aja sama pak Joko, kamu di rumah, istirahat yang cukup

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"aku aja sama pak Joko, kamu di rumah, istirahat yang cukup."

"Enggak ras, aku ikut." Jawab Noe keras kepala.

Laras berdecak kesal. "Keyel banget si!. Kamu ini lagi sakit, jangan sok-sokan deh. Biar aku aja sama pak Joko yang ambil barang-barang aku." Tegas Laras.

"Aku ikut."

"Sayang.. pliss, dengerin ya?, Kali ini aja." Ucap laras memohon dengan embel-embel sayang untuk Noe. Sengaja, agar pria itu menurut.

Noe tersenyum. "Yaudah, hati-hati."

Laras mengangguk kemudian berlalu dari kamar Noe.

Laras menghampiri pak Joko yang sedang duduk di kursi samping gerbang dengan pria paruh baya yang sedang mengobrol bersamanya.

"Pak, anter Laras ke rumah." Ucap Laras ramah. Cewe itu tersenyum ke arah pria paruh baya itu.

"Saya tinggal dulu ya pak." Kata pak Joko pada pria paruh baya itu.

Pria yang kini rambutnya sudah memutih mengangguk.

"Ayo Bu." Ucap pak Joko, berjalan ke arah mobilnya terparkir.

******

Laras kembali dengan satu koper di tangannya, matanya menatap Noe yang sudah tertidur dengan selimut yang hampir menutupi semua tubuh pria itu.

Laras menghampirinya. Duduk di tepi ranjang, menatap wajah tegas itu yang kini wajahnya memucat. "Maaf ya no." Ucapnya, membelai rambut Noe yang menutupi mata pria itu.

"Karena aku, kamu jadi kaya gini, seandainya aku gak salah faham waktu itu, mungkin kamu gak akan sakit kaya gini." Jelas Laras.

Bibir Noe terangkat, membuat senyum khasnya. "Gapapa." Balas Noe.

Sial, ternyata Noe belum tidur. Cowok itu menatapnya, membelai rambut Laras dengan senyum khasnya. "Kamu hebat ras, bisa memendam semua yang kamu rasakan dengan senyum kamu." Ucap Noe.

Menatap tanpa berniat untuk berucap.

Berkedip, menghilangkan lamunannya, Laras memukul kepala Noe. "Apasih!." Geramnya.

"Natapnya dalem banget ras. Jadi pengen colok tuh mata." Ucap Noe.

"Ihhh...." Laras mencubit perut Noe hingga si empunya meringgis kesakitan.

"Aw... Sakit ras."

"Lagian." Mengalihkan pandangannya dari Noe, Menyilang kan tangan di atas dada.

"Ras, sudah 3 Minggu. Saya ingin itu." Ujar Noe tidak jelas. Namun, dapat di pahami oleh Laras.

"Nda bole...." Menjulurkan lidah ke arah Noe lalu berjalan meninggalkan kamar.

MARRIED WITH DOSEN [Noe&Laras]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum