19. Aldebaran.

1.3K 64 12
                                    


Dengan versi yang berbeda 🙏

*****

"Jika sesuatu yang tidak kamu senangi terjadi, maka senangilah apa yang terjadi."

Keadaan di mobil BMW berwarna hitam itu hening

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keadaan di mobil BMW berwarna hitam itu hening. Tidak ada yang bersuara sedikitpun. Laras menatap gedung, Noe memainkan handphone, dan Juan yang fokus menyetir. Laras menoleh, menatap Noe yang fokus dengan handphonenya.

"Noe...." Katanya dengan nada sedikit manja.

Noe menoleh ke arah Laras. "Kenapa sayang?."

"Mau soto." Jawab Laras masih dengan nada manja.

"Berhenti di tempat yang menyediakan soto Ju." Kata Noe kepada Juan.

Juan mengangguk patuh. "Baik pak."

"Bukan soto." Ucap Laras kesal.

"Terus mau apa?."

"Mau soto rasa durian. Terus kamu yang makan." Oke, sepertinya Laras tengah ngidam kali ini. Tapi, soto rasa durian?. Aneh, ngidam yang sangat aneh menurut Noe. Apa dulu saat ibunya mengandung dia, ibunya meminta makanan di luar nalar?, Seperti soto rasa durian contohnya.

"Kita sudah sampai pak." Juan berucap sembari berhenti melaju. Mobil BMW itu berhenti di pinggir jalan yang menyediakan banyak sekali penjualan kaki lima.

"Beli soto satu porsi saja, setelah itu membeli durian." Ujar Noe sembari memberikan dua lembar uang berwarna merah kepada Juan. Pria 26 tahun itu mengangguk lalu keluar dari mobil. Memesan satu porsi soto dan membeli durian.

Tidak lama. Hanya 7 menit, Juan sudah kembali dengan satu porsi soto dan satu buah durian. "ini kembaliannya pak." Juan menyodorkan uang kembaliannya. Namun, Noe hanya mengambil 20 ribu saja. Selembar kertas berwarna ungu dan merah masih di genggaman oleh Juan.

Noe membuka jendela mobil. Memanggil salah satu anak laki-laki untuk mendekatinya. "ini untuk kamu." Ujar Noe.

Laras dan Juan menyebut dalam hati. "Masyallah."

Ternyata Noe memiliki hati nurani juga. Laras kira hati nurani milik cowok itu sudah di donorkan ke orang lain, mengingat Noe jarang peduli dengan sekitar.

"Makasih om." Bocah berumur sekitar 10 tahun berucap.

"Ya." Balas Noe yang kemudian menutup jendela mobil itu kembali.

"Pak ini uangnya." Juan kembali menyodorkan dua lembar uang itu lagi.

"Sudah, buat kamu saja."

*****

Setelah sampai di rumah. Juan segera pamit untuk pulang karena neneknya sendirian di rumah. Di rumah besar berlantai 3 dengan warna abu-abu itu hanya tersisa Noe dan Laras.

MARRIED WITH DOSEN [Noe&Laras]Where stories live. Discover now