16. Awal.

1.8K 74 21
                                    

Koreksi kalo ada typo ngab🗿

*****

"Tahu tempe is good, but tahu diri is better."


****


Noe mengusap lengan Laras yang tanpa infus dengan lembut. Sering sekali Noe mencium punggung tangan itu. Karena usapan dari Noe beberapa menit yang lalu, Laras jadi tertidur. Setelah urusan tentang kantor selesai. Noe segera kembali ke rumah sakit dengan membawa beberapa makanan yang ia beli tadi. Makanan itu hanya tergeletak di Nakas tanpa ada yang membuka.

Perlahan, mata Noe mulai terpejam. Cowok itu tertidur dengan tangan yang masih menggenggam tangan milik Laras. Kedua pasangan itu tertidur dengan gaya masing-masing. Noe yang duduk, dan Laras yang tertidur di atas ranjang.

Ternyata seperti ini jika Noe sudah mencintai perempuan. Terlihat sangat bucin. Bahkan tadi, vara menyempatkan untuk membicarakan Noe yang sudah menjadi bucin tingkat akut.

Omong-omong tentang vara dan yang lain. Mereka sudah pulang saat Noe sudah sampai di rumah sakit. Noe sudah menawarkan makanan itu, tapi mereka menolak dengan alasan sudah makan.

****

Laras mengerjapkan matanya berulang kali. Setelahnya, wanita itu menatap Noe yang masih tertidur pulas. Tangannya terulur untuk Mengusap rambut hitam dan tebal milik Noe. Mengusapnya dengan lembut.

Laras tersenyum manis menatap Noe. "Hihi. Lucu banget kalo lagi kaya gini." Gumamnya hampir tanpa suara. Laras menoleh, menatap ke atas Nakas. Cewek itu berdecak kesal saat melihat makanan di sana belum kunjung di buka.

Pria 27 tahun yang sedang tertidur mulai gelisah. Cowok itu mengerjapkan matanya.

"Kenapa itu belum di makan!!." Laras berbicara sangat kencang hingga membuat Noe yang baru sadar terperanjat kaget.

"Saya belum lapar." Balasnya dengan suara khas bangun tidur.

Laras berdecak kesal. "Ck. Jangan nunggu lapar Noe. Makan itu penting." Nasihat Laras.

"Saya mau makan. Tapi kamu yang menguapi saya." Kata Noe.

Laras merubah posisinya menjadi duduk, lalu mengambil satu kotak makanan itu. Membukanya dan mulai menyuapi Noe. "Sini cepet." Kata Laras.

Noe semakin mendekati ranjang. Cowok itu membuka mulutnya lebar-lebar sehingga suapan pertama dari Laras berhasil masuk ke mulutnya. "Enak." Celetuk Noe.

"Sini, kamu juga harus makan." Noe mengambil alih makanan itu.

"Gak mau. Aku udah makan." Laras menolak.

"Kamu belum makan."

"Udah Noe. Tadi udah makan sama vara, Caca, Irsyad sama Reza."

"Yasudah." Noe memberikan makanan itu ke Laras kembali, mulutnya terbuka lebar, bersiap untuk menampung suapan dari Laras lagi.

"Dasar bayi besar. Harusnya aku yang di siapin." Kata Laras.

"Kan tadi kamu menolak." Jawab Noe.

"Lagian di tungguin lama banget."

"Maaf."

Laras menatap Noe. Cowok itu terlihat menggemaskan jika seperti ini. Manik hitamnya menatap nasi yang menempel di bibir Noe. "Sini no. Mendekat." Pinta Laras.

MARRIED WITH DOSEN [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang