29. Brothers

2.9K 548 92
                                    

Pete tidak begitu tau apa yang terjadi pagi ini. Yang jelas saat Jin memaksanya untuk keluar apartemen hari ini dengan baju yang yang begitu tertutup -sweater, celana kain panjang, topi, masker, dan kacamata hitam—, dia tidak mengira mereka akan datang ke rumah sakit.

Awalnya Pete menolak karena berpikir ini adalah sesuatu yang terlalu beresiko. Banyak sekali hal yang mungkin terjadi seperti kemungkinan orang akan melihatnya, kemudian orang akan mengetahuinya mengunjungi dokter kandungan, dan sebagainya. Pete takut kalau ini semua akan memperburuk keadaan, dan yang paling dia takutkan adalah jika kabar kehamilannya sampai di telinga Vegas.

Pete tidak siap.

Namun kemudian Jin meyakinkannya kalau dia sudah mengatur semua hal. Dokter yang akan mereka datangi adalah kenalan Jin dan sudah berjanji akan menutup mulut apapun yang terjadi.

Sehingga disinilah Pete berada. Berbaring di sebuah ranjang empuk dan diperintahkan untuk menarik naik bajunya. Hingga kemudian dokter tersebut -yang Pete tau tadi bernama dr. Zoya— mengoleskan gel dingin di seluruh permukaan perutnya hingga kemudian menekan sebuah alat kesana yang membuatnya juga menggigil karena kombinasi rasa dinginnya. Dia menoleh ke sebuah layar kecil di sebelah kiri ranjang, dimana ada USG 2D berwarna hitam putih yang terlihat sedikit abstrak.

"Hmmmm." Dr. Zoya bergumam kecil "Tepat 8 minggu." Katanya sambil tersenyum. Pete tidak merespon namun matanya terpaku pada layar hitam putih tersebut dengan denyut jantungnya yang berdetak keras. Termasuk Jin yang berdiri di samping ranjang dan terlihat tidak kalah antusiasnya.

"Ini kantung kehamilannya." Dr. Zoya menunjuk satu bagian putih di layar yang masih terlihat sangat kecil dan berbentuk hampir seperti bulan sabit. "Ukurannya sekitar 25 mm, masih sangat kecil mungkin seukuran buah raspberry."

Dr. Zoya terus-terusan menekan disana, menggerakan alat tersebut sambil memperhatikan layar. Dimana tempat-tempat yang ditunjuk oleh dokter kandungan tersebut membuat Pete tersentak dengan nafas kecil namun mendesah kagum.

Itu bayinya. Dia bisa melihat bayinya meskipun hanya dalam bentuk kantung yang masih sekecil buah berry dan berwarna putih. Bergerak pelan disana dan membuat Pete benar-benar merasakan ada rasa yang tidak bisa dia jelaskan.

Kehamilan pertamanya, dia bahkan tidak sempat melakukan hal seperti ini.

Yang dia tau adalah saat anaknya sudah dikatakan meninggal didalam sana. Hanya sebatas itu.

"Oh Moon Goddess." Bisik Pete. Dan kemudian dia kembali diam, menatap layar seolah dia mencoba mengingat gambar 2D tersebut dan setiap detail kecil yang bahkan masih sangat abstrak di kepalanya. Namun meskipun begitu, menurut Pete itu lebih dari segalanya. Itu anaknya.

Dr. Zoya menyudahi menempelkan alat tersebut ke perut Pete sebelum kemudian beranjak dan mencetak beberapa gambar.

Jin membantu Pete untuk membersihkan sisa-sisa gel yang masih basah, kemudian juga membantu omega itu untuk menuruni ranjang periksa dan menghadap dr. Zoya.

"Tn. Pongsakorn Saengtharm?" Pete tau dr. Zoya hanya memanggil namanya untuk keperluan pencatatan dan pemeriksaan, tapi entah kenapa Pete merasa pundaknya menegang.

"I- iya saya." Jawab Pete terbata.

"Ada keluhan semasa kehamilan? Mual, pusing, lemas?"

Pete menggeleng.

"Gangguan pencernaan atau penciuman?"

Pete masih menggeleng lagi. Zoya terlihat berpikir sebentar kemudian mencatatkan sesuatu di kertas.

"Apakah itu... harus?" Pete tiba-tiba bertanya. Zoya mengangkat kepalanya untuk menatap Pete kemudian menggeleng kecil.

"Tidak. Keluhan di masa kehamilan memang berbeda-beda karena ada terjadinya perubahan hormon, setiap orangnya akan memiliki keluhan dan gangguan yang berbeda. Tapi kalau tidak mengalaminya pun, tidak masalah." Jawabnya. Dan Pete mengangguk lega dibuatnya.

SERENAY [VegasPete]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora