21. Lost

3.2K 495 119
                                    


***

"Biarkan aku masuk."

Pagi itu, hanya beberapa menit setelah calon pasangan putra mahkota negeri Bulles dijemput paksa oleh orang-orang dari mahkamah hukum istana, keadaan menjadi sangat kacau. Tanpa melihat keadaan diluar istana, kondisi internal istana pun begitu buruk. Banyak sekali berita yang beredar, rumor yang menyebar, dan kabar-kabar burung yang tidak dapat dikonfirmasi karena diperdengarkan dari mulut ke mulut saja. Dan itu semua menyebar dari para staff yang berada di wilayah utara istana -tempat dimana kamar Pete berada— yang memang secara diam-diam menyaksikan langsung apa yang terjadi. Hingga kemudian berita itu menyebar ke bagian istana lainnya dan menambah kekacauan pagi itu.

Dan kini, didepan bagian timur istana, di gedung terpisah dimana menjadi markas kerja mahkamah hukum istana, Vegas sudah berada disana. Berdiri dengan angkuh didepan ruang pertemuan utama mahkamah hukum yang sedang dijaga oleh belasan penjaga disana. Datang dengan tenang ditengah-tengah kekacauan, meskipun kemudian ketenangannya tidak bertahan lama setelah para penjaga tersebut sama sekali tidak memberinya jalan dan kesempatan untuk meraih pintu ruang pertemuan.

Ketenangan itu dalam sekejap berubah menjadi keributan kecil saat Vegas dengan sengaja menepis kemudian memelintir tangan salah satu penjaga hingga menimbulkan teriakan keras. Membuat beberapa penjaga lainnya secara refleks langsung mengangkat pistol mereka ke arah Vegas, dan dengan tidak kalah cepat juga ditanggapi oleh para pengawal Vegas yang ikut menodongkan senjata ke arah para penjaga tersebut.

"Turunkan senjata kalian!" bentak Ken keras "It's your Crown Prince!"

Para penjaga ruang pertemuan itu seketika saling melirik, kemudian dengan perlahan menurunkan senjata mereka. Bersamaan dengan Vegas yang langsung mendorong seseorang yang sebelumnya dia pelintir tangannya tadi. Kemudian menepuk-nepuk bajunya pelan. His formal attire, sebuah atasan berwarna hitam dengan beberapa ukiran emas, juga beberapa pin-pin kebanggaan yang menunjukkan siapa dirinya.

His formal attire as a crown prince. Yang sengaja dia gunakan dengan harapan bisa menunjukkan kekuasaannya untuk setidaknya bertemu dengan Pete hari ini.

"Buka pintunya." Perintah Vegas sekali lagi, kali ini lebih dingin dengan rahang yang terkatup kuat. Salah satu penjaga lainnya disana maju, menunduk sebentar ke arah Vegas sebelum mulai berbicara dengan mantap.

"Maaf Prince Vegas. Tapi kami ditugaskan untuk tidak memperbolehkan Anda mengganggu pertemuan untuk memastikan proses diskusi berjalan se-netral mungkin tanpa campur tangan lain. Kami tidak bisa mengijinkan Anda masuk."

"Yang ada di dalam sana adalah calon pasanganku! Aku berhak untuk tau apa yang sedang terjadi!"

"Maaf tapi kami tidak bisa—"

"BIARKAN AKU MASUK ATAU AKU AKAN MEMECAHKAN KEPALA KALIAN SATU PERSATU?!" Tanpa basa-basi, Vegas langsung menarik pistol miliknya sendiri dan mengarahkannya pada kepala penjaga tersebut. Dan sekali lagi, situasi yang sama dengan beberapa menit lalu terjadi. Mereka langsung menodongkan pistol ke arah Vegas dan dibalas dengan para pengawal setia Vegas yang melakukan hal yang sama ke arah para penjaga.

Saling mengancam, saling menatap tajam.

"Berani-beraninya kalian mengangkat senjata pada putra mahkota!" Ken kembali membentak.

"Prince Vegas sendiri yang memaksa kami melakukan ini." jawab si penjaga dengan tenang, masih menodongkan pistol ke arah Vegas yang juga sama tenangnya. Tidak bergerak sedikitpun, tidak berkedip sedikitpun, tapi hanya menatap mereka satu persatu dengan tajam.

Andai tatapan bisa membunuh, sudah dipastikan belasan penjaga ini sudah terkapar berdarah-darah sejak tadi.

"Ada apa ini?!" satu seruan keras datang dari belakang Vegas. Dan tidak lama setelahnya mereka bisa melihat Chan, kepala pengawal Caesar Gun, dan Big, kepala pengawal Empress Nam, datang dan melihat mereka semua dengan mata memicing.

SERENAY [VegasPete]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt