Chap 48

1K 176 18
                                    

...

Sasuke terdiam cukup lama hanya untuk menjawab pertanyaan Sakura. Ia membutuhkan waktu karena sedikit ragu untuk mengatakannya, Sasuke sama sekali tidak ingin membuat Sakuranya bersedih.

"Sasuke-kun.." panggil ulang Sakura

Kedua mata milik Sasuke sedikit bergetar saat menatap mata emerald Sakura.

"Dua hari lagi Sakura"

Sasuke menelan ludahnya saat melintas ekspresi terkejut diwajah Sakura.

Tangan besarnya perlahan terangkat untuk mengelus pipi putih Sakura yang kini sudah semakin berisi, terasa begitu lembut dan halus ditangan nya yang kasar.

"Maafkan aku.."

Suara Sasuke terdengar begitu sedih juga karena merasa bersalah harus meninggalkan wanitanya disaat wanita itu sebentar lagi akan melahirkan.

"Maafkan aku Sakura.."

Sasuke benar-benar menahan diri untuk tidak memukul dirinya sendiri karena keputusan yang telah dia putuskan sendiri. Tapi, ia tidak punya jalan lain. Hanya ini waktu yang tepat untuk menyerang kerajaan yang saat ini sedang mengendurkan kewaspadaan nya.

Sakura juga masih tak menanggapi, gadis itu berpikir jika Sasuke akan menunggu sampai anak mereka lahir. Tapi ternyata dugaannya salah, Sasuke akan pergi disaat ia sedang membutuhkannya.

Namun, apa mau dikata. Sakura juga paham alasan Sasuke ingin segera melancarkan serangan. Selain karena kerajaan sedang mengendurkan kewaspadaan nya, juga rakyat saat ini membutuhkan pertolongan dari pemerintahan Pangeran Itachi yang semena-mena. Sasuke harus pergi menolong rakyatnya.

Setelah merasakan dirinya dipeluk, barulah Sakura tersadar dari pemikiran nya.

"Jika kau tidak setuju, aku akan mengundur keberangkatan ku Sakura" ucap Sasuke yang menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Sakura.

Mendengar itu, Sakura menggeleng dan dengan pelan mendorong Sasuke untuk melepaskan pelukannya.

"Pergilah Sasuke-kun.. rakyat membutuhkan mu"

Sasuke menatap wajah cantik wanitanya dengan hati yang bimbang. Awalnya ia sudah begitu yakin, tapi setelah melihat Sakura keyakinannya perlahan runtuh.

Melihat itu, Sakura mencoba memperlihatkan senyuman nya

"Aku akan menunggu kepulangan mu bersama anak kita nanti" ucapnya sembari mengelus perut besarnya

"Sasuke-kun, jangan pernah ragu. Setelah ini semua selesai, kita bisa berkumpul kembali" lanjutnya dengan meraih jemari besar Sasuke, merematnya lembut.

Satu helaan nafas dihembuskan keluar oleh Sasuke, Sasuke tak kuasa. Dengan sedikit terpaksa, lelaki itu membalas senyum Sakura dan mengangguk.

"Baiklah, tunggu aku"

"Tentu saja"

Sasuke balas meremat tangan mungil Sakura.

"Maafkan aku.." Sasuke tak tahan untuk kembali mengutarakan isi hatinya yang terasa tak rela

Bug!

Satu pukulan dari Sakura mendarat di bahunya, pukulannya tidak terasa tapi Sasuke tetap mengadu kesakitan.

"Kenapa memukulku?"

Sakura tak tahan untuk tidak tertawa kecil melihat ekspresi lucu Sasuke.

"Karena Sasuke-kun lucu saat mengatakan nya"

"Sakura.."

Melihat wanitanya yang sudah tertawa, mau tak mau wajah Sasuke semakin melembut menatap hangat Sakura.

Back to the pastWhere stories live. Discover now