Chapter 28

1.9K 336 27
                                    

....

"Tousa-ma~"

"Kizhasi apa susahnya menuruti permintaan putrimu ini.."

"Bukan itu masalahnya!"

"Lalu apa? Bukan nya suamiku adalah orang kepercayaan Kaisar dan permaisuri. Apa salahnya membantu putri kita Tayuya agar bisa bersama dengan pangeran Sasuke, suamiku.."

"Lagipula, dengan adanya pertunangan ini bisa menguatkan hubungan Haruno dengan keluarga kerajaan"

Kizhasi menghela nafas panjang. Hari masih pagi, tapi putrinya Tayuya sudah membuatnya pusing dengan permintaan nya. Walau ia tahu dengan pernikahan ini pasti akan sangat menguntungkan nya. Tapi, itu tidak akan mudah apalagi ia tahu jika pangeran Sasuke bukanlah orang mudah untuk ditaklukan apalagi untuk urusan pernikahan.

"Aku yakin permaisuri juga tidak akan menolak. Bagaimana pun juga tousa-ma adalah orang yang juga berjasa untuk kerajaan" tambah Tayuya

"Permaisuri memang tidak akan menolak. Tapi, apa Tayuya-nee yakin pangeran Sasuke juga akan menerima?"

Kizhasi mengangkat pandangan nya menatap kedatangan putri bungsunya, Sakura.

Terumi dan Tayuya langsung memberikan pelototan, menahan kekesalannya setelah apa yang baru saja dikatakan Sakura.

"Apa maksud mu mengatakan seperti itu padaku, Sakura?" tanya nya berusaha berkata selembut mungkin

Tayuya kembali menahan kekesalannya setelah di abaikan Sakura yang melengos mendekati ayahnya.

"Tousa-ma.. sedang sibuk juga sangat lelah karena urusan kerajaan"

Tatapan Sakura beralih pada Tayuya
"Ini bukan waktu yang tepat membahas pernikahan, apalagi kaisar belum lama meninggal. Seharusnya Tayuya-nee lebih paham dari pada aku"

Gyut

Kedua tangan Tayuya mengepal dengan wajah yang memerah. Tayuya seakan di pukul mati oleh Sakura. Sakura benar-benar sedang mempermalukannya di depan Kizhasi.

"Benar apa yang dikatakan Sakura. Ini bukan waktu yang tepat Tayuya. Tousan juga sedikit lelah, jadi biarkan Tousan untuk istirahat sejenak"

"Maafkan aku tousa-ma. Tapi_..

"Tayuya" tegur Kizhasi membuat gadis itu terdiam

Tayuya menahan geraman nya melirik penuh amarah pada Sakura yang mengukir senyum mengejek untuknya.

"Kalau begitu saya permisi tousa-ma" pamit Tayuya

Terumi yang melihat putrinya terlihat marah dan kesal merasa tak terima.

"Setidaknya beri dukungan untuk putrimu, Kizhasi. Bukan malah menegurnya"

Terumi berdiri dari duduknya dan berkata
"Saya harap kau bisa memikirkan nya lagi, suamiku. Aku akan menunggu jawaban darimu, bukan dari orang lain" lanjutnya dengan tatapan sinis ke arah Sakura

"Hah.. ibu dan anak ini benar-benar membuatku pusing" dengus Kizhasi setelah kepergian Terumi

"Tousa-ma istirahat saja. Jangan terlalu di pikirkan"

Kizhasi kemudian menoleh menatap Sakura yang membuatnya perlahan sedikit lebih rileks.

"Kalau begitu, Sakura juga akan keluar. Agar tousa-ma bisa segera istirahat"

"Sakura"

"Ya tousa-ma?"

"Kau punya hubungan apa dengan Pangeran Sasuke?"

Pertanyaan blak-blakan dari ayahnya membuat Sakura terkejut.

"Tousa-ma..."

"Tousan pernah melihat mu bersama dengan Pangeran Sasuke. Para pelayan juga sering melapor jika kau sering datang ke kediaman pangeran Sasuke. Apa itu benar?"

Back to the pastWhere stories live. Discover now