Chap 36

1.1K 212 13
                                    

...

Tap

Tap

Tap

Sai yang terluka parah di papah oleh Neji menyusul Sasuke dan Naruto, mereka berlari menyusuri hutan menjauh dari pengejaran.

"Cepat" perintah Naruto dengan membuka jalan, masuk ke dalam gua yang tersembunyi diantara rambatan akar dedaunan yang lebat

Semakin mereka masuk ke dalam, gua itu semakin luas dan tak se sempit saat mereka masuk.

Sai menumpukan tubuhnya pada dinding gua dengan nafas yang ngos-ngosan, apalagi rasa sakit yang menderanya akibat luka di perutnya semakin terbuka. Membuatnya kelelahan untuk berjalan.

"Tutupi pendarahannya" ucap Sasuke dan Neji dengan cepat membalut perut Sai dengan kain miliknya

"Argh.."

"Kita biarkan Sai istirahat sebentar" setelah itu pandangan Sasuke beralih pada Naruto yang sedang mengamati gerak gerik diluar gua.

"Apa maksud mu dengan racun dandelion milik Sakura, Naruto?"

Naruto sempat tersentak mendengar suara dingin itu yang berada tepat di belakang punggungnya.

"Nona Sakura yang mengolesi racun itu di pedang kami, pangeran"

Kening Sasuke berkerut, tak puas dengan jawaban yang diberikan "Apa maksudnya?"

"Karena nona Sakura tahu, para Akatsuki akan datang menyerang kita diperjalanan"

"Bagaimana dia tahu Akatsuki?" kali ini wajah Sasuke dipenuhi dengan tanda tanya besar, karena ia tak pernah sekalipun membahas soal akatsuki pada Sakura

"Pangeran Shisui"

Seketika rahang Sasuke mengeras mendengar nama Shisui dan ia menyesal telah peduli dengan menanyakan gadis itu.

Sasuke mendecih tak suka "cih! sudah ku duga mereka bekerja sama"

"Apa anda berpikir nona Sakura menghianati anda pangeran?"

Onix lelaki itu langsung berkilat tajam "Berhenti membicarakan gadis itu, Naruto"

"Tapi, hubungan yang anda pikirkan berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi"

"Apa kau mencoba membantu penghianat itu?!" ucapnya dengan penuh penekanan

"Penghianat disini bukanlah nona Sakura melainkan pangeran mahkota Itachi, pangeran Sasuke!" tegas Naruto, yang membuat Sasuke diam seribu bahasa

"Sadarlah pangeran Sasuke.. semua yang diperlihatkannya hanya sebuah kebohongan untuk menipu anda, kaisar dan kerajaan"

Yahh Sasuke tahu itu, bahkan ia masih berusaha untuk bersikap baik-baik saja setelah tahu Itachi seperti apa. Sasuke kecewa, marah, sedih, kalut tapi tak bisa melakukan apapun karena Itachi adalah kakaknya. Tapi, kenapa disaat Sakura yang menghianatinya ia marah besar sampai hatinya dibutakan oleh api kecemburuan.

"Lantas bukti apa yang harus aku percayai setelah aku melihatnya berciuman dengan Shisui?"

Srek!

"Sakura mengambil ini" selembar kertas tepat berada di depan wajah Sasuke "Tepat saat anda mengira nona Sakura sedang mencium pangeran Shisui"

..Flashback part 33..

Tangan mungilnya bertumpu di atas meja, tubuhnya perlahan  mendekati Shisui
"Lalu bagaimana dengan ibu anda yang mulia pangeran?" bisiknya tepat di telinga Shisui

Sementara satu tangannya bergerak mendekati buku yang sempat dibaca oleh Shisui. Kedua lelaki itu sepertinya tak menyadari apapun karena gaun Sakura yang cukup besar hingga membantu menutupi tangannya.

Back to the pastWhere stories live. Discover now