Chap 38

1K 214 8
                                    

...

Para pelayan muda sampai tua, bersimpuh di hadapan permaisuri dan pangeran mahkota Itachi. Wajah mereka nampak pucat pasi, setelah mendengar kabar jika ada pelayan yang mencoba meracuni pangeran mahkota Itachi dengan menaburkan racun di atas makanannya.

"Pelayan rendahan mana yang berani meracuni putra mahkota?!"

"Kami tidak pernah meracuni yang mulia pangeran mahkota, permaisuri!!" serempak para pelayan bersuara dengan keringat dingin yang bercucuran

"Semuanya akan terjawab setelah aku menemukan siapa pelakunya"

Para pelayan menahan nafas karena ketakutan melihat bagaimana murkanya permaisuri Mikoto.

Onix Mikoto berkilat menatap satu persatu para pelayan
"Nona Sakura, bisa kau lihat siapa pelakunya?" tanya nya sembari melirik Sakura yang berdiri di belakangnya

"Tentu yang mulia permaisuri"

Para pelayan mulai menatap was-was Sakura yang berjalan ke arah mereka. Walau sebenarnya para pelayan itu yakin mereka bukanlah pelaku nya, tapi tetap saja mereka ketakutan. Satu kesalahan saja mereka akan langsung di hukum mati.

Diantara semua pelayan itu, ada satu pelayan yang berdiri paling belakang dengan wajah yang masih nampak tenang. Tentu saja tak ada yang akan menunjuknya, karena dia memang bukanlah pelakunya. Tapi, sayangnya ia tak beruntung.

"Dia"

Pelayan itu segera mendongak menatap wajah Sakura yang kini berdiri di hadapannya.

"Pelayan ini yang mencoba meracuni pangeran mahkota" ucap Sakura membuat pelayan itu seketika melotot kaget

"A..ap.. sa..saya.."

PLAK

"Beraninya kau!!" tamparan langsung mendarat di wajah pelayan muda itu hingga membuat nya tersungkur

"Ya..yang mulia.. pe.. permaisuri.. bukan saya.. bu..bukan saya pelakunya..." pelayan itu langsung bergerak cepat bersujud dibawah kaki Mikoto

"Bukan saya pelakunya yang mulia permaisuri, mana berani saya meracuni yang mulia putra mahkota" jelas pelayan itu masih berusaha tenang

"Jadi kau bilang aku berbohong, begitu?" ucap Sakura dengan tatapan sinis

"No..nona sepertinya Anda salah lihat, itu bukan saya. Jika tak percaya, nona bisa memeriksa kamar saya" tentu saja pelayan itu yakin, mereka tak mungkin bisa menemukan racun itu karena dia bukanlah pelakunya

"Baiklah" Sakura melirik beberapa pelayan lainnya "Segera periksa kamar nya"

"Baik nona"

Para pelayan berhamburan menuju kamar si pelayan wanita itu, mencari dan menggeledah untuk menemukan bukti.

Pelayan yang masih bersimpuh itu menarik nafas panjang mencoba menenangkan jantungnya yang seakan ingin copot. Setelah itu melirik Sakura dengan tatapan penuh kebencian karena telah menuduhnya, seharunya jika ia benar-benar pembunuhnya mungkin dia akan lebih dulu meracuni putri Haruno itu.

"Anda yakin melihat saya nona Sakura..?" pelayan itu tersenyum kecil tapi terlihat mengejek Sakura, karena para pelayan tak kunjung datang. Tentu saja mereka akan kelimpungan karena tak menemukan racun nya.

Lagipula, pelayan itu memiliki seseorang dibelakangnya. Tidak semudah itu menjatuhkan dirinya.

"Permaisuri kami menemukan racun nya"

Pelayan itu melotot menatap gulungan kain yang berisi racun bubuk di tangan Mikoto.

Duk!

Pelayan itu kembali menjatuhkan kepalanya ke lantai "Ra..racun itu bukan milik saya permaisuri. Sa..saya... juga tidak tahu, kenapa ada racun itu di kamar saya yang mulia" jelasnya sambil bernafas berat

Back to the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang