Chapter 20

2.3K 384 30
                                    

...

"Sakura kau mau lagi? Biar Neesan ambilkan"

"Iya.. biar Tayuya yang mengambilkan, kau kan masih butuh istirahat"

Sakura menatap muak drama yang sedang dilakoni Mei Terumi dan putrinya, Tayuya.

Akibat kejadian penusukan perut Sakura dan setelah mendapat teguran keras dari Kizahasi membuat kedua wanita itu berlagak begitu baik dan menyesal di depan Sakura.

Sedangkan Kizhasi tersenyum kecil melihat adegan di depannya yang menurutnya terlihat damai tanpa adanya pertengkaran.

"Tidak perlu, aku muak"

Balasan Sakura membuat Terumi dan Tayuya menggeram pelan.

"Sakura.." tegur Kizhasi

"Maksudku makanan nya ayah, bukan mereka" lanjut Sakura sambil tersenyum tapi sayangnya dimata Terumi dan Tayuya, senyum itu mengandung ejekan untuk mereka.

"Bagaimana dengan lukamu, Sakura?"

Sakura memegang bagian perutnya yang terkena tusukan Tayuya.

"Hm.. baik ayah"

Lukanya tidak sengaja terbuka, sewaktu ia ke kerajaan dan itu sedikit mengejutkannya karena bersama Sasuke yang terkenal dengan julukan pangeran dingin.

Sedikit penasaran, tapi Kizhasi tidak bertanya lebih lanjut karena luka Sakura lebih penting saat itu.

"Lain kali jangan terlalu memaksakan diri untuk ke istana lagi Sakura, lihat lukanya terbuka lagi kan" lanjut Terumi dengan aktingnya

"Benar apa yang dikatakan ibu Sakura. Jika ada keperluan katakan saja padaku, neesan pasti akan menemanimu ke istana ataupun neesan yang pergi mengambilnya"

Sakura yang mendengarnya hanya memutar bola mata bosan dan bergumam malas sebagai tanggapannya.

Salah satu pengawal Kizhasi memasuki aula utama kediaman Haruno.

"Tuan dan Nyonya, keretanya sudah siap"

Kizhasi mengangguk sebelum melirik Sakura
"Sakura, kau yakin tidak ingin ikut ke pesta bunga Sakura di kerajaan?"

Bukannya Sakura yang menjawab, melainkan dijawab cepat oleh Tayuya.

"Ayah, Sakura butuh istirahat. Saya khawatir lukanya bisa terbuka, jika tidak beristirahat lebih"

"Ah yah, benar juga"
"Karin tolong jaga nona mu, sampai saya kembali"

"Baik tuan" bungkuk Karin

Sakura bisa melihat seringai penuh kemenangan terpatri di wajah Tayuya karena bisa mencegahnya untuk datang ke pesta bunga Sakura.

"Ayah, tidak perlu khawatir. Sakura akan baik-baik saja" ucap Sakura dengan tatapan tulus

Sebelum tatapan tulus itu berubah menjadi senyuman miring. Emeraldnya menatap langsung Tayuya.

"Dan juga untuk Nee-sama jangan cemas. Karena perbuatan neesan juga, Sakura bisa istirahat sepuasnya tanpa melakukan apapun" sindir Sakura

Kedua tangan Tayuya langsung mengepal erat, menatap marah Sakura. Tapi, Terumi segera menenangkan putrinya agar tidak membuat Kizhasi marah.

"Sakura jangan berkata seperti itu. Ayah tidak suka melihatmu terluka"

BRUK!

Kizhasi terkejut ketika mendapat pelukan tiba-tiba dari Sakura.

"Maaf ayah" bisiknya membuat sang kepala keluarga Haruno tersenyum lembut

Kizhasi menatap kepala merah muda yang bersandar di dadanya.

Back to the pastWhere stories live. Discover now